Mommy Nyu sakit

431 33 13
                                    

Oke, ternyata ini tak semudah yang dibayangkan oleh Zee.

Seorang ayah dengan 2 anak itu sekarang tengah berkutat di dapur, menyiapkan sarapan untuknya dan 2 kesayangannya; Ravana -putri sulungnya- dan Nunew -istri cantiknya- yang tengah sakit saat ini. Yeah, tak biasa bidadarinya itu terlambat bangun di pagi hari bahkan tak mendengar tangisan Reksavin -putra kedua mereka- yang menangis dan merengek karena belum mendapatkan susu. Setelah Zee cek, ternyata istrinya tersebut terkena demam tinggi yang membuatnya hanya bisa terbaring lemah di atas kasur.

Persoalan masak memasak bukan hal yang sulit untuk Zee. Namun yang jadi permasalahan adalah si bungsu Reksavin yang masih berumur 2 tahun itu sedang masa aktif-aktifnya. Rasanya Zee baru mengalihkan perhatian darinya yang sedang bermain di ruang keluarga dekat dapur itu selama 1 detik, anaknya itu sudah bertingkah di luar nalar. Bagaimana tiba-tiba kepalanya tersangkut di antara celah sofa? Atau mainan mobil-mobilannya berpindah dari depannya ke atas rak-rak yang tingginya setinggi orang dewasa?

Dan apalagi sekarang? Anaknya itu hampir saja memakan pasir mainan! Jika saja Zee tidak buru-buru menghampirinya dan mencegahnya melakukan itu.

Alhasil, yang bisa Zee buat pagi ini hanya susu dan toast dengan isian telur dan beberapa sayuran, sedang untuk Nunew dia menyiapkan bubur hangat agar lebih mudah dicerna.

Selesai dengan acara memasaknya, ia meraih Reksavin lalu membawanya menuju Nunew, sambil membawa sarapan tentu saja. Sulit, namun ia masih bisa mengatasinya. Ia membuka pintu perlahan, lalu menghampiri Nunew yang tengah memijat pelan keningnya sambil terpejam.

"Mom, Mom!" celetuk si bungsu, yang membuat Nunew membuka matanya melihat kehadiran 2 jagoannya.

"Reksa, sini sayang.." lirihnya sambil merentangkan tangan.

Zee membawa Reksavin ke dalam pelukan Nunew, lalu mengatur sarapan yang dibawanya di atas nakas. Sesekali ia akan terkekeh melihat Reksavin yang terus saja menciumi wajah ibunya.

"Adekk, sini dulu, biar Mommy duduk dulu yaa.." ucap Zee mengambil Reksavin, lalu membantu Nunew mendudukan tubuhnya yang sangat lemas itu. Setelah itu kembali menaruh Reksavin di pangkuan istrinya sementara ia menyuapi Nunew.

"Hati-hati panas, sayang.." ucap Zee pelan.

Nunew makan dengan tenang, beruntung mual tidak datang sehingga makanan yang sudah ia telan tak dimuntahkan lagi, walaupun nafsu untuk makan itu sebenarnya sama sekali tidak ada. Nunew memaksakan dirinya tetap menelan makanan agar ia cepat sembuh, mengingat hari ini adalah hari minggu dan Zee besok harus kembali bekerja.

"Udah, yaa? Kalau banyak-banyak mual rasanya." ucap Nunew menolak suapan ke sekian yang Zee berikan.

Zee hanya mengangguk, tak apa, setidaknya setengah mangkuk bubur ini sudah masuk ke perut Nunew.

"Minum dulu, terus minum obat yaa sayang.." ucap Zee menyodorkan minum di gelas dengan sedotan dan juga obat penurun panas.

Nunew patuh saja. Setelah memastikan Nunew menelan obatnya dengan baik, Zee kembali membaringkan Nunew dan meraih Reksavin kembali bersamanya.

"Kak Zee, Ravana udah mandi?"

Zee mengangguk, "lagi mandi sayang, nanti habis itu Ravana bakal makan sama Kak Zee dan Reksavin. Terus Kak Zee anterin ke rumah ibu." Zee mengecup kening Nunew, "sayaang, Nhuu, hari ini istirahat aja yaa, jangan khawatirin Kak Zee atau anak-anak. Kak Zee bisa kok handle semuanya. Kak Zee bakal marah kalo Nhu gak istirahat hari ini, ok? Dan Kak Zee juga bakal sedih kalau Nhu tetep paksain diri padahal Nhu lagi sakit, rasanya Kak Zee gak berarti apa-apa di sini."

Yah, Zee tahu Nunew tidak tenang. Terlihat dari tatapannya yang seperti memikirkan banyak hal. Padahal seharusnya yang tidak tenang adalah Zee, mengingat istrinya yang selalu ceria, penuh semangat dan lembut itu hanya bisa terbaring dengan mata yang sayu dan wajah yang pucat.

ZeeNuNew Oneshoot auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang