12

39 3 0
                                    

...

INT. CAFE ICE CREAM - SORE

Joshua dan Eunchae berjalan menuju kasir setelah memilih es krim yang mereka inginkan. Kafe tersebut dipenuhi oleh aroma manis es krim yang lezat, menciptakan suasana yang menyenangkan dan nyaman.

Joshua melihat menu berbagai pilihan rasa es krim yang menggoda.

" Mau pesan rasa apa, Eunchae-ya?" tanya Joshua sambil tersenyum melihat Eunchae sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mau pesan rasa apa, Eunchae-ya?" tanya Joshua sambil tersenyum melihat Eunchae sejenak.

" Aku ingin es krim coklat dan stroberi, App.. Oppa!" ucap Eunchae melihat menu dengan mata berbinar.

" Baiklah, kita pesan itu." ucap Joshua tertawa kecil, senang melihat antusiasme putrinya.

" Bisakah kami memesan satu es krim coklat dan satu es americano." ucap Joshua menatap menu di atas kasir, kemudian memanggil pelayan dengan senyuman.

" Tentu. Ada lagi yang ingin dipesan?" tanya Pelayan dengan ramah mencatat pesanan mereka.

" Itu saja dulu, terima kasih." ucap Joshua melihat ke arah Eunchae yang mengangguk antusias.

" Baik, silakan tunggu sebentar." ucap Pelayan mengangguk.

Joshua mengeluarkan dompetnya dan membayar pesanan mereka. Setelah selesai, mereka berjalan ke meja dekat jendela, tempat favorit mereka untuk menikmati pemandangan taman kampus yang hijau.

...

Joshua dan Eunchae duduk di meja, memandang ke arah luar jendela. Sinar matahari sore menyinari taman kampus dengan lembut, menambah keindahan suasana.

" Ini dia, satu es krim coklat dan satu es americano. Selamat menikmati." ucap Pelayan datang membawa pesanan mereka.

" Terima kasih! Ini enak sekali!" ucap Eunchae dengan cepat mengambil es krimnya, tersenyum lebar sambil menjilat rasa coklat yang lezat.

" Kamu suka sekali dengan coklat, jangan terlalu sering meminumnya." ucap Joshua tersenyum, mengambil es americano-nya dan menyeruputnya dengan nikmat.

" Ya, Appa. Aku tidak akan sering meminumnya." ucap Eunchae lirih.

Sambil menikmati es krim dan kopi mereka, Joshua dan Eunchae berbincang ringan, tertawa bersama, dan merasakan momen kebahagiaan sederhana ini. Joshua merasa lega melihat putrinya tersenyum bahagia, menyadari betapa berharganya waktu yang mereka habiskan bersama. Sore itu, di kafe es krim dekat taman kampus, Joshua dan Eunchae menemukan kebahagiaan dalam kehangatan dan kesederhanaan, mempererat hubungan mereka dan memperkuat harapan untuk menghadapi hari-hari mendatang.

Di balik jendela, taman kampus yang hijau terlihat damai, menciptakan latar belakang yang sempurna untuk momen indah antara ayah dan anak ini. Sinar matahari sore yang lembut menambah kehangatan suasana, membuat segalanya terasa lebih magis. Namun, bagi orang yang tidak tahu, Joshua dan Eunchae tampak seperti sepasang kekasih yang sedang menikmati es krim bersama. Perbedaan usia mereka tidak begitu mencolok di tahun 2006, hampir tidak jauh berbeda dengan usia Joshua dan Jisoo, orang tuanya di masa muda.

KEMBALI KE PELUKAN WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang