5

74 3 0
                                    

SEOUL, 2024

INT. RUMAH JOSHUA/JISOO - RUANG TAMU - PAGI

Joshua dan Jisoo duduk di sofa, wajah mereka tampak lelah dan penuh kecemasan. Sudah tiga hari berlalu sejak Eunchae menghilang, dan upaya mereka untuk menemukannya belum membuahkan hasil. Rumah mereka yang biasanya penuh dengan tawa kini dipenuhi keheningan yang menyesakkan.

 Rumah mereka yang biasanya penuh dengan tawa kini dipenuhi keheningan yang menyesakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ini sudah tiga hari, Jisoo-ya. Bagaimana mungkin kita belum menemukan jejaknya?" ucap Joshua menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong.

" Polisi sudah melakukan yang terbaik, Oppa. Tapi sampai sekarang, belum ada kabar apapun tentang Eunchae." ucap Jisoo, yang duduk di sebelah suaminya dengan air mata yang mengalir di pipinya, menggenggam tangan Joshua.

" Bagaimana bisa kita tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah? Kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri, Jisoo-ya." ucap Joshua menggenggam tangan Jisoo lebih erat, berusaha mencari kekuatan dalam dukungan satu sama lain.

" Aku tahu. Aku selalu berpikir bahwa bekerja keras untuk keluarga adalah yang terbaik. Tapi ternyata, kita melupakan hal yang paling penting waktu dan perhatian untuk Eunchae. Dan kita terlalu fokus dengan masalah kita berdua." ucap Jisoo menunduk, merasa beban kesalahan yang sama.

Mereka terdiam sejenak, merasakan rasa sakit dan penyesalan yang mendalam. Keheningan di ruang tamu itu seolah menambah beban di hati mereka.

" Kita harus terus mencari. Kita tidak boleh menyerah. Eunchae membutuhkan kita." ucap Joshua menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya.

" Ya, kita harus tetap kuat. Demi Eunchae, putri kita." ucap Jisoo mengangguk, menghapus air mata di pipinya.

Ponsel Joshua berbunyi, tanda sebuah pesan masuk. Dia segera meraihnya dengan harapan tinggi, namun kecewa saat melihat bahwa itu hanya pesan dari pihak kepolisian yang memberitahu bahwa pencarian masih belum membuahkan hasil.

" Kita harus menemukan cara lain. Mungkin kita bisa mencoba mencari di tempat-tempat yang biasanya Eunchae suka kunjungi." ucap Joshua meletakkan ponsel itu dengan frustrasi.

" Taman dekat rumah, perpustakaan, atau mungkin tempat-tempat yang memiliki kenangan khusus bagi kita bertiga." ucap Jisoo berpikir sejenak.

" Baik, kita akan mulai dari sana. Kita tidak boleh menyerah. Eunchae pasti menunggu kita." ucap Joshua mengangguk, merasa sedikit harapan muncul.

Mereka berdiri, saling berpelukan sejenak, merasakan kekuatan dari dukungan satu sama lain. Dengan tekad yang baru, mereka keluar dari rumah, bertekad untuk terus mencari Eunchae sampai mereka menemukannya.

Hari itu menjadi saksi dari usaha tanpa henti Joshua dan Jisoo untuk menemukan putri mereka. Meskipun kesalahan mereka di masa lalu telah menyebabkan penderitaan ini, mereka bertekad untuk memperbaiki semuanya dan membawa Eunchae kembali ke rumah, ke dalam pelukan penuh kasih mereka.

KEMBALI KE PELUKAN WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang