9

77 7 0
                                    

...

INT. APARTEMEN JISOO - MALAM

Malam itu, Joshua mengantarkan Jisoo dan Eunchae kembali ke apartemen Jisoo dengan mobilnya. Perjalanan kembali terasa singkat karena mereka menghabiskan waktu dengan berbincang dan tertawa, membicarakan momen-momen seru yang mereka alami di taman hiburan.

Ketika mereka sampai di depan apartemen Jisoo, Joshua mematikan mesin mobil dan berbalik menghadap mereka.

" Aku senang kita bisa menghabiskan waktu bersama hari ini," ucap Joshua dengan senyum hangat.

"Aku juga. Terima kasih, Joshua. Ini hari yang menyenangkan." ucap Jisoo Jisoo membalas senyuman itu, matanya berbinar-binar dengan kebahagiaan.

Eunchae melihat raut wajah ibunya yang begitu bahagia dan penuh cinta. Hatinya terasa hangat melihat sisi ibunya yang jarang terlihat di masa kini. Dia tahu ini adalah saat yang tepat untuk bertanya tentang perasaan ibunya terhadap Joshua.

Setelah Joshua berpamitan dan pergi, Eunchae dan Jisoo berjalan menuju pintu apartemen. Sebelum masuk, Eunchae memberanikan diri untuk bertanya.

" Eonni, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Eunchae.

" Tentu saja, Eunchae-ya. Ada apa?" ucap Jisoo mengangguk sambil membuka pintu apartemen.

Setelah mereka masuk dan duduk di ruang tamu yang sederhana tapi nyaman, Eunchae mengumpulkan keberaniannya.

" Eonni, apakah eonni benar-benar sangat mencintai Joshua Oppa?" tanya Eunchae.

" Ya, Eunchae. Aku sangat mencintainya. Dia membuatku merasa istimewa dan dicintai. Hari ini adalah salah satu dari banyak hari yang menunjukkan betapa berartinya dia bagiku." ucap Jisoo tersenyum lembut, kenangan manis terlihat jelas di matanya.

" Tapi bagaimana jika ada masalah di masa depan? Apakah eonni percaya cinta itu cukup kuat untuk mengatasi semuanya?" ucap Eunchae menatap ibunya dengan penuh perasaan.

" Setiap hubungan pasti memiliki tantangan, Eunchae-ya. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapinya bersama, dengan cinta dan pengertian. Aku percaya bahwa selama kita saling mencintai dan mendukung, kita bisa melalui apapun." ucap Jisoo menghela napas pelan, lalu meraih tangan Eunchae.

Malam itu, Eunchae tidur dengan perasaan yang bercampur antara kebingungan dan harapan. Dia memikirkan kata-kata ibunya dan bagaimana dia bisa membantu Joshua dan Jisoo di masa kini mengingat kembali cinta yang pernah begitu kuat di antara mereka.

.

.

KEESOKAN HARINYA

INT. APARTEMEN JISOO - KAMAR EUNCHAE - PAGI

Cahaya matahari pagi menembus jendela dapur, menciptakan bayangan lembut di atas meja makan. Jisoo sedang membereskan sisa-sisa sarapan ketika pandangannya tertuju pada sebuah dompet yang tertinggal di atas meja. Itu adalah dompet milik Eunchae.

" Eunchae lupa dompetnya?" ucap Jisoo mengerutkan kening, merasa ada yang aneh. Dia mengingat kembali percakapan mereka pagi itu ketika Eunchae terburu-buru pergi dengan alasan harus segera ke kampus.

...

EXT. KAMPUS SASTRA - PAGI

 KAMPUS SASTRA - PAGI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEMBALI KE PELUKAN WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang