1

738 123 4
                                    

Kepala Rosie nongol di pintu dekat tangga darurat. Diapun lari-lari mendekati mobil untuk bersembunyi.

" Ini pasti karena wanita itu! Dia mengubahku jadi wanita!!? Yaa~~ Jennie akan langsung pingsan saat tau suaminya waria!!!" Oceh Rosie sambil memutar cepat stir mobil untuk keluar basement kantor.

Dia berusaha kembali ke taman mencari wanita itu. Bagaimana caranya? Tiba disana tak ada satupun manusia nampak.

Rosie celingak-celinguk. Dia sehabis lari dari parkiran menuju kursi taman itu. Namun tidak dia temukan wanita ini hingga secarik surat berada di kursi besi ini.

" Sialan!" Umpat Rosie. Mulai frustasi sambil membaca ulang suratnya di dalam mobil.

" Bagaimana aku mau pulang dengan tubuh seperti ini!?" Kesal Rosie hingga mata melirik air botol Aqua di dekatnya.

Tangan Rosie mengambil botol minumnya. Dia mengingat-ingat apa yang wanita itu katakan padanya.

" Jangan terkena air pada saat kamu berubah. Jika ingin berubah, kamu hanya perlu memikirkannya. Secara natural tubuhmu berubah. Tapi jika kamu memikirkan tubuh yang lain pada saat tidur, itu juga mempengaruhi. Jadi pergunakan hal ini sebaik mungkin. Dan jangan lupa, hindari air. Setetes mengenai tubuhmu saja, kamu akan berubah saat itu juga.

Rosie melihat botol minumnya lagi. Diapun buka tutupnya dan langsung di basuh dari kepala.

---

Mobil datang. Rosie akhirnya pulang kerja. Dia jalan menenteng jasnya sambil kemeja basah bahkan rambut lepek sekali. Saat pria itu masuk rumah, kebetulan Jennie baru dari dapur. Dia tentu melihat suaminya nampak basah dari rambut ke pakaian. Kerut aneh Jennie terlihat sampai Rosie panik menatapnya dan berhenti jalan.

" Kenapa kepalamu basah?" Tanya Jennie.

" Ah! Aku tadi di siram seseorang."

" Waeyo?"

" Molla. Dia tidak sengaja. Aku ingin mengejar tapi orangnya sudah lari." Jawab Rosie membuat Jennie mengangguk paham.

" Mandilah~"

" Ne." Angguk Rosie. Dia jalan berlalu cepat masuk kamar sambil mata terpejam panik.

" Bagaimana caranya jika aku seperti ini terus?" Batin Rosie.

•••

Pagi ini seperti biasa cukup sibuk. Para pelayan menyiapkan sarapan untuk keluarga itu.

Pertama yang keluar adalah Jennie. Dia jalan mendekati meja makan sambil menenteng tas laptop. Sudah rapi untuk ke sekolah.

Kemudian Rosie yang keluar. Dia sudah memakai jas kerjanya. Melihat Jennie berada di meja makan, niat awal Rosie akan langsung pergi ke kantor dan sarapan diluar saja. Namun,....

" Tidak makan?" Tanya Jennie membuat Rosie kaku disana.

" Ah...iya~" Jawabnya yang mendekati sajian itu.

Ini untuk pertama kalinya mereka makan bersama. Meski yaaaa... jarak kursi ke kursi sangatlah jauh. Tapi tidak apa, mereka sudah cukup banyak bicara sejak semalam. Lagipula untuk apa diam-diaman terus? Sudah sah loh!

Sambil menguyah, sesekali Rosie melihat ke ujung meja dimana Jennie makan dengan sangat tenang, tidak toleh sana sini dan dia hanya fokus pada piring.

Rosie pun nunduk. Dia juga tidak mau berkata apapun karena yaa...dia tidak tau harus mengobrol apa dengan Jennie!? Benar-benar tipe pria kaku yang sulit mendekati wanita. Itulah Rosie.

---

Pena tinta itu bergerak cepat. Mata fokus pada lembaran laporan karyawan yang masuk dan sudah di atas mejanya.

Cappilar Love 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang