5

601 113 6
                                    

Sarapan kali ini cukup sunyi. Rosie meneguk air putihnya sambil melirik Jennie di kursi seberang.

" Ehem!" Batuk Rosie bikin Jennie ngeliatin dia.

" Aku boleh bertanya?"

" Iya."

" Aku memiliki teman yang mengajar di sekolah juga. Mereka mengatakan jika direktur pendidikan itu sudah duda tahun ini setelah cerai dengan istri ketiganya. Apa benar?"

" Nee~~ waeyo?"

" Dia mendekatimu?"

" Aniya. Kemarin dia datang ke sekolah untuk berkunjung saja."

" Ahh begitu rupanya. Jika dia mendekatimu katakan saja jika kamu sudah memiliki suami."

Jennie terlihat bingung. Dia hanya mengangguk manut dengan permintaan Rosie.

---

Menurutmu, apa dia cemburu?
Apa aku salah?
Dia mengetahuinya dari teman yang dia katakan seorang di bagian pendidikan guru.

Rosie membaca itu. Dia langsung memukul kepalanya di stir mobil.

" Harusnya aku tidak tanya itu! Argh! Dia jadi kepikiran dan mungkin, Jennie pikir aku terlalu galak! Ottoke!?" Keluh Rosie. Mulai terdiam, duduk kursi putarnya.

" Ah! Aku akan mengatakan ini saja."

Ide itu muncul.

Gwaenchanha.
Dia hanya tidak mau terlampau dekat dengan pria lain.
Suamimu juga sangat menyayangi hubungan pernikahan ini.

Rosie lega setelah membalas. Dia hanya ingin meluruskan saja jika semuanya yang terjadi itu bukan kemarahan dia!

---

Jennie duduk di sofa. Dia melihat dan membaca balasan Chaeyoung.

Akhirnya Jennie berdiri, dia berlalu ke dapur.

" Aku ingin membuat cake. Apa bahannya ada?" Tanya Jennie.

" Ada Nyonya."

" Tolong siapkan Bi."

•••

Mobil Rosie pulang akhirnya sekitar jam 8 malam. Dia masuk ke dalam sambil garuk-garuk kepala karena suram sekali hari ini, banyak sekali kesalahan Rosie di perusahaan.

" Sudah pulang?"

Rosie berhenti jalan. Dia melihat Jennie menyambutnya seperti biasa dan menunggu di ruang tamu.

" Ya-- yaa~~"

" Aku sudah siapkan air hangat untuk mandi di kamar. Setelah mandi, turun ke bawah makan."

" Ne~"

Rosie berlalu masuk kamar. Dia melempar jas nya ke dalam keranjang pakaian kotor. Lalu bergegas mandi karena tubuhnya benar-benar berkeringat hari ini.

Setelah selesai, sesuai permintaan sang istri, Rosie keluar kamar untuk makan.

" Ini semua...kamu yang masak?"

" Iya." Angguk Jennie. Menyodorkan tangan kanan dengan sopan agar Rosie duduk.

Tangan Rosie ingin mengambil, namun Jennie menahannya. Wanita itu diam namun pergerakan dia lakukan untuk melayani suami.

" Gomawo~"

Jennie mengangguk. Dia ingin berlalu pergi namun Rosie tahan.

" Eodiga?"

" Ke kamar."

" Temani aku makan."

Rosie berdiri. Dia menggeser kursi di ujung untuk tergelatak di sisi kirinya.

Cappilar Love 6 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang