15. END

952 144 14
                                        

Mobil sampai. Di rumah, tidak ada siapapun dan Jennie tak pulang. Jadinya Rosie periksa ke sekolahan. Namun kata satpam, kepsek belum terlihat kembali sejak pagi tadi keluar.

Rosie bingung bagaimana. Dia nunduk lemas di stir mobil sambil mata terpejam.

Namun mendadak kepikiran sesuatu membuat Park menegapkan badan bersandar di kursi.

" Dia pasti pulang ke rumah Mama!" Katanya.

" Gawat!!" Panik Rosie sambil memutar kemudi cepat.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sampailah di kediaman keluarga Kim. Rosie ngelirik-lirik saat mobilnya berhenti depan gerbang dan di datangi satpam mengira itu orang lain.

" Oh! Tuan Park!" Kaget satpam.

" Ne. Istriku kemari?"

" Ye! Dia datang dengan taxi tadi."

" Ahh geure. Aku mau masuk."

" Siap tuan. Buka gerbangnya!!" Teriak satpam buat rekannya langsung mendorong buka gerbang itu membuat Rosie masuk ke dalam sambil memberi klakson singkat sebagai ucapan terimakasih.

Sampai parkir di belakang mobil keluarga Kim, Rosie keluar dari sana sambil membenarkan kera kemejanya dan menyisir cepat rambut agar rapi.

" Gwaenchanha Rosie. Jika di marah, dengarkan saja dan minta maaf!" Ucapnya sambil jalan mendekati pintu.

Toktok!!

Pintu di ketok. Semua orang di ruang tamu melirik saat pelayan lari untuk membuka.

" Suami Nona Tuan..." Kata pelayan.

" Suruh masuk."

Akhirnya Rosie masuk. Dia ke ruang tamu, melihat ada Papa Jennie yang sedang membaca koran sambil memakai kacamata minus nya. Mama menoleh ke samping sambil tersenyum hangat.

" Emm Pa...Ma...anu..."

" Jennie di kamar atas. Langsung lah kesana." Kata Mama.

" Ah? Ne...." Bingung Rosie yang memberi tundukan sopan lalu ingin berbalik pergi.

" Anakku nampak emosional saat datang. Jika terjadi keributan, aku yang akan berhadapan denganmu Park." Kata Papa buat Rosie noleh ke arah mertuanya lagi sambil mengangguk sigap.

" Iya Papa." Jawab Rosie. Dia berlalu menuju tangga sambil terpejam memberi gelengan pasrah.

Toktok!

Pintu di ketok dahulu. Lalu Rosie masuk dan menutupnya lagi.

Dia melihat Jennie melamun duduk di sofa dekat jendela. Meratapi halaman belakang dimana kolam renang dan taman jadi satu.

" Sayang~"

" Waeyo? Kenapa kamu ngelakuin itu ke aku?"

Rosie terdiam. Dia nunduk dan jalan mendekat, duduk pelan di depan Jennie sambil menatapnya.

" Maafkan aku~ harusnya aku katakan sejak kemarin. Aku takut... hingga terjadi sekarang dimana kamu tidak terima."

Jennie diam saja tanpa menatap suaminya.

" Aku tidak tau berapa lama bertahan dengan 2 tubuh ini. Tapi.....aku melakukannya agar bisa dekat denganmu, mencari tau apa yang kamu tidak suka dan suka. Aku..... tidak mengharapkan keinginan ini. Tapi aku mencoba melakukan semaksimal mungkin agar bisa menyenangkan hati kamu." Jelas Rosie sampai Jennie menoleh ke arahnya dengan tatapan sendu.

Cappilar Love 6 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang