Hari ini Jennie bangun-bangun udah semangat. Pukul 5 dia terjaga, siap-siap mandi, membersihkan tubuh, berpakaian, lalu keluar kamar untuk menyiapkan kopi suaminya.
Rosie akan bangun setidaknya jam setengah 7. Disaat itu, Jennie masak. Ntahlah, pagi ini dia mau bekerja selayaknya seperti istri.
Para pelayan bahkan belum datang untuk masak. Namun, Jennie sudah bergelut di dapur sendiri.
Hal yang paling mengejutkan jika Rosie terbangun sebelum jam 6. Dia kaget melihat istrinya di dapur.
" Kamu masak?"
" Hem." Angguk Jennie. Rosie mendekat, rambut masih kusut habis, mata cukup sembab seperti orang baru bangun.
" Mandilah dulu."
" Araseo."
Rosie berbalik, keluar dapur untuk mandi sebelum sarapan. Jennie juga buru-buru masaknya.
Gak butuh waktu lama, Rosie keluar dari kamar. Dia tersenyum puas saat melihat sajian di meja sudah penuh dan komplit.
" Wow..." Kagum Rosie. Celingak-celinguk ngeliatin lauknya.
" Ini kopinya." Kata Jennie, meletakkan gelas itu di dekat Rosie.
" Thanks~...emm mari makan."
Jennie ingin duduk di kursi ujung, namun Rosie tahan.
" Sit here." Katanya sambil memukul kursi di sebelah.
Jennie pikir itu berlaku kemarin. Namun Rosie ingin, Jennie terbiasa duduk di sebelahnya tanpa jarak.
Mereka mengobrol tentang kegiatan hari ini apa saja. Ini cukup banyak pembicaraannya tidak seperti biasanya. Jennie juga nampak nyaman di sebelah suaminya.
" Kamu suka kolam barunya?"
" Iya. Tidak terlalu sunyi." Jawab Jennie buat Rosie tersenyum lebar dan merasa puas.
Dia ingin menyenangi istrinya. Dalam bentuk apapun pokoknya. Bahkan effort sekali Rosie sebagai Chaeyoung yang sering dijadikan tempat curhat Jennie. Karena hal ini, apapun kekurangan Rosie bakal di perbaiki terus sampai bikin hubungan rumah tangganya selayak seperti orang-orang pada umumnya.
---
Ceklek! Pintu kamar terbuka. Rosie lemas dan terjatuh tidur di kasurnya.
" Jadi 2 orang sangat melelahkan."
Pagi, dia akan jadi Chaeyoung. Setelah mengajar selesai, jam 2 langsung ke kantor sebagai direktur.
Pekerjaan seperti ini membuat Rosie kehilangan banyak tenaga terlalu banyak. Apalagi energinya terkuras di sekolah untuk mengajar.
Tapi kalau di pikir-pikir, Rosie pintar juga ya jadi guru. Yaa~~ meski postur sebagai wanita.
Karena terlampau letih, akhirnya Park tertidur di apartemen nya. Dari jam 5 hingga terbangun kejut di pukul 10 malam.
" Hah! Astaga! Aku kelewatan!"
Rosie langsung bergegas siap-siap untuk pulang ke rumah. Istrinya pasti menunggu!! Fix ini!
Biasanya Rosie pulang jam 8 atau 9, tapi ini kelewatan. Apa mungkin Jennie sudah tertidur?
" Aku pulang~"
Rosie berhenti melangkah. Dia melihat Jennie benar-benar tertidur di sofa membuat pria ini meletakkan jas dan tasnya ke sofa lalu menggendong Jennie untuk di pindahkan ke kamar.
Istrinya terasa bergerak. Untunglah Rosie buru-buru ke kamar untuk menidurkan Jennie.
" Hem~~~?"
Jennie menoleh ke belakang.
" Kamu udah pulang~~?"
" Udah. Kamu ketiduran di sofa. Jadi aku angkat ke kamar." Kata Rosie sambil terduduk di tepi kasur, ngeliatin Jennie memejamkan mata.
" Maafkan aku~~"
" Why? Why?"
" Ketiduran~"
" Tidak apa. Tidurlah."
Jennie berbalik mengarah ke Rosie yang mengangkat tangan, mengelus pipi istrinya.
" Tidur disini saja~~"
" Mworago?" Tanya Rosie lagi sambil nunduk badan.
".......tidur disini..."
" Kamu mau aku tidur disini?"
" Hem~~"
Rosie mengangguk pelan.
" Aku mandi dulu. Tidurlah duluan."
Rosie berdiri. Dia langsung ke kamar sebelah untuk mandi.
Setelah selesai, dia kembali ke kamar istrinya. Awalnya Rosie ragu. Apalagi Jennie udah terlelap tidur.
Dia perlahan naik ke kasur, menyamankan bantal dan tidur lurus. Mendadak saat itu, Jennie bergerak. Balik badan ke arahnya sambil mata sedikit terbuka.
" Sudah~?"
" Ne." Angguk Rosie, kaku saat Jennie melingkarkan tangan di pinggangnya.
" Good night~~" Ucap Kim pelan.
Rosie perlahan tersenyum. Dia lalu mengangkat tangan kanannya untuk memberi rangkulan.
" Good night sayang." Jawab Rosie sambil tangan mengelus pelan kepala Jennie.
Yaa...ini baru awal dimana malam pertama tidur bersama. Padahal, hubungan ini sudah cukup lama meski masih terbilang biji muda.
Tapi besoknya, dengan kesadaran penuh!!! 100% sadar bahwa physical touch dan Acts of Service perlu agar lebih menjalin baik hubungan suami-istri ini.
" Kamu....masak lagi?" Tanya Rosie. Berdiri di belakang Jennie, ngeliatin istrinya masak.
Rosie nunduk. Dia melihat rambut panjang Jennie. Aromanya wangi sekali. Rosie jadi terus nempel sambil mencium aromanya.
" Waeyo?" Tanya Jennie. Mengelus-elus rambutnya, berfikir ada yang aneh.
" Harum."
" Mwo?" Tawa Jennie. Rosie mengangguk sambil ikut terkekeh. Dia mengelus rambut Jennie sambil bantu istrinya memindahkan masakan itu ke dalam mangkok kaca.
Dilihat dari arah belakang rumah sama pelayan. Betapa romantisnya keadaan ini.
Makan juga lihat-lihatan sampai Jennie salting dan bertanya, kenapa Rosie selalu melihat ke arahnya?
" Kamu istriku."
Hanya itu jawaban Park. Dia sudah mulai terbuka sekali dan Jennie masih belajar perlahan.
" Pindah?" Tunjuk Jennie ke kamarnya.
Rosie terdiam sejenak.
" Aku akan menyusun bajuku."
" Biar aku bantu."
Pindah kamar!!! Yes!
Rosie memindahkan semua barang-barang pribadinya ke kamar sang istri. Dia akan tidur disini sekarang.
Tidak beda kamar lagi. Juga, tidurnya berdua. Gak pisah ranjang.
" Hem~" Peluk Rosie dari belakang, tidur sambil manja ke Jennie udah mau memejamkan mata.
Jennie menoleh ke belakang. Dia senyum waktu Rosie nunduk, menenggelamkan wajah di kepalanya.
" Good night~"
" Night too."
TBC
--
AUTHOR MINTA MAAF
AUTHOR LUPA KALAU JADWAL TERBARUNYA SELASA-RABU YAK!!😌
![](https://img.wattpad.com/cover/366820924-288-k748534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cappilar Love 6 ✓
FanfictionJennie menikah dengan Rosie tanpa cinta. Keduanya selalu canggung dalam hal apapun bahkan mengungkapkan sesuatu yang harusnya tidak sulit untuk sepasang kekasih. Rosie mengeluh. Dia resah, memikirkan bagaimana caranya? Jennie saja seperti menolak di...