Introduction: Aliyah Hafshah

129 1 0
                                    

Haloo halooo aku kembali lagi dengan chapter perkenalannya Aliyah. Sementara, tiga chapter ini tentang perkenalan dulu. Besok kita mulai ke ceritanya.

Selanat membaca!!!! ❤️❤️❤️😆😆😆

*****

Aliyah Hafshah, umur 24 tahun, keluarganya termasuk keluarga terpandang di orang-orang sekitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aliyah Hafshah, umur 24 tahun, keluarganya termasuk keluarga terpandang di orang-orang sekitarnya. Ia pekerja keras, sayang keluarga terutama orang tuanya, menganggap keponakannya seperti anak sendiri, dan juga sabar.

Aliyah yang sudah menyelesaikan pendidikan terakhirnya tepat waktu dan ia sekarang bekerja di perusahan ÖZ sebagai translator Inggris, Arab, dan juga Indonesia. Ia fokus untuk mengejar cita-citanya sebagai seorang penulis. Ia sudah mengeluarkan beberapa karyanya ke penerbit dan penjualan karyanya cukup memuaskan. Ia menyalurkan hobinya untuk membangun toko kue pastry dan juga jajanan khas Indonesia, tak hanya untuk hobi tapi juga sebagai tambahan kebutuhan keluarganya.

Di usianya 15 tahun, Neneknya meninggal dan meninggalkan kabar duka yang cukup mendalam bagi keluarganya dan pastinya Aliyah juga. Neneknya meninggalkan warisan berupa rumah besar yang sudah berdiri selama 30 tahun itu kepada Ibunya, karena Ibunya termasuk anak terakhir dari Neneknya yang membuat saudara-saudara Ibunya iri dengan Ibunya dan merasa tak adil, kecuali dua Adik Ibunya.

Belum selesai juga duka yang ditinggalkan Neneknya, keluarga Aliyah tertimpa musibah lagi. Kantor Ayah Aliyah mengalami kebangkrutan sehingga Aliyah harus bekerja membantu keluarganya di usianya yang sangat muda. Kehidupan berat Aliyah belum selesai juga karena Kakaknya hamil di luar nikah dan tiba-tiba tanpa diduga sudah mempunyai dua orang anak, sehingga ia harus bekerja lebih keras lagi untuk membantu keluarganya di saat ia mulai sibuk kuliah.

Di saat ia mulai kuliah, ia berusaha mencari beasiswa untuk mengurangi kebutuhan keluarganya. Ia juga turut ikut membantu organisasi-organisasi yang diadakan di fakultasnya untuk mendapatkan uang meskipun yang didapatkan hanya sedikit.

Ketika ia mulai sibuk bekerja dan fokus pada pendidikannya, Ibunya selalu khawatir kepadanya, karena ia tidak bisa menikmati masa-masa perkuliahannya seperti teman-temannya yang lain karena untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya.

Meskipun keluarganya yang agamis, Ibunya selalu penasaran dengan kehidupan percintaan anaknya.

"Kamu nggak mau pacaran, Nak?" Aliyah langsung menatap sinis ke Ibunya dan langsung dijawab "Haram, Ibu!"

Meskipun Aliyah selalu menghindari yang namanya pacaran, tapi Aliyah pasti pernah merasakan jatuh cinta. Terakhir ia jatuh cinta pada saat ia masih SMP, iya, masih zaman-zaman labilnya. Ketika ia menyatakan rasa sukanya pada orang yang ia suka, ia berakhir ditolak. Mungkin jika hanya ditolak, ia akan menanggapinya biasa saja. Tapi setelah orang itu menolaknya, ia justru dipermalukan oleh teman seangkatannya. Orang itu menyebarkan berita itu ke seluruh sekolah bahwa Aliyah yang agamis baru saja mengakui perasaan kepadanya yang mengakibatkan Aliyah menjadi dikenal oleh teman-temannya karena pengakuannya sendiri. Mulai saat itu ia menghindari dua hal, Laki-laki dan Cinta. Ia tak percaya lagi namanya cinta, ia tidak mau terlibat lagi jika itu melibatkan urusan hatinya. Itu masa tersuram baginya, akibatnya ia tak mau merasakan jatuh cinta lagi setelah mengakui perasaan ke orang yang disukainya.

Di universitasnya, Aliyah meskipun akrab dengan teman-temannya, ia dikenal penyendiri. Suka menghindari keramaian sehingga ketika ia diajak oleh temannya, ia langsung menolaknya. Banyak mahasiswa yang menyukainya, ketika mereka ingin mengakui perasaannya ke Aliyah, Aliyah langsung menghindar.

Trauma akan cinta benar-benar membekas di hatinya, perasaannya seakan mati sampai-sampai ia merasa tak mengenal lagi 'Apa itu namanya cinta?'. Pernah saat itu sepupunya, Yasmin, mengenalkan Aliyah ke temannya berujung Yasmin disemprot oleh Aliyah habis-habisan.

Masalah menikah, ia pernah dilamar oleh seseorang yang dikenalnya di saat ia mengemban pendidikannya di perguruan tinggi di umurnya yang masih 22 tahun. Lelaki itu datang bersama keluarganya dan hendak melamarnya. Aliyah langsung menolaknya karena ia harus membantu keluarganya terlebih dahulu. Ia sampai bilang untuk menunggunya sedikit lebih lama sampai keluarganya berkecukupan dan tak merasa kekurangan. Orang tuanya pun kaget mendengar maksud anaknya, mereka mencoba meyakinkan Aliyah untuk tidak usah khawatir dengan keadaan keluarganya, tetapi Aliyah tetap bersikukuh dengan pendiriannya yang pada akhirnya lelaki itu menolak pendapat Aliyah dan juga tak melanjutkan lamarannya.

Yasmin pernah bertanya kepadanya, "Al, kita udah gede nih. Kapan kamu ada rencana nikah?"

"Lima tahun lagi." jawabnya serius yang sekaligus asal.

"Umur dua puluh delapan, dong?!" balas Yasmin yang kaget dengan jawaban sepupunya karena Aliyah tak berpikir dan merencanakan kapan ia akan menikah, ia hanya menjawabnya asal tetapi yang pasti dan yang Aliyah yakini bahwa rencana menikahnya masih lama dan Aliyah akan fokus untuk mencari uang untuk keluarganya.

Semakin dewasa, Aliyah berpikir ia harus menikah agar orang tuanya tidak khawatir. Semenjak ia bekerja, ia punya pemikiran ia akan menikah tapi tanpa melibatkan perasaan.

Sampai dimana, Aliyah bertemu seseorang yang dimana membuatnya merasakan gundah, hatinya tak nyaman, dan ada perasaan egois ingin memilikinya. Aliyah tak mau merasakan jatuh cinta lagi tapi laki tersebut tiba-tiba datang dan melamarnya. Aliyah menolaknya, lelaki itu meyakinkannya terus-menerus bahwa ia akan mencintainya sepenuh hati.

*****

Maalik Özkan & Aliyah Hafshah pas lagi pake baju couple an (warnanya).

Maalik Özkan & Aliyah Hafshah pas lagi pake baju couple an (warnanya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditunggu pasangan ini ya guys ke depannya. Kita mulai besok untuk chapter awalnya.

So, jangan lupa komen dan vote yaaa ❤️❤️❤️❤️

See you tomorrow.
Love you all, daisysoo 💝

ÉpiphanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang