[1] There's a Thing Between You and Me

62 1 0
                                    

Hello, kita ketemu lagi di chapter pertama story ini, semoga kalian nyaman terus yaaa baca storyku heheheh

Masih awal-awal ya guyssss 💝💝💝


*****





Friday, 18:13 
- Hanendra's House, Surabaya, Indonesia.

Aliyah merasa tak nyaman berada di sebelah Yasmin, sebab sepupunya itu tengah senyum-senyum di depan layar ponselnya. Ia sudah menebak penyebab senyum tidak jelasnya karena sedang mengobrol dengan calon tunangannya itu.

"Mingkem ae lambene, nggak usah senyum-senyum nggak jelas. Merinding aku. (Tutup aja mulutnya)" ucapnya sambil menutup mulut sepupunya yang tengah tersenyum lebar menampilkan giginya dengan jari telunjuk dan jempolnya.

"Pastine si Altan, yo? (Pasti si Altan, kan?)" tanyanya yang sudah pasti jawabannya tanpa perlu Yasmin jawab.

Tiba-tiba suara nada dering panggilan video call terdengar. "Aduh!" ucapnya tiba-tiba sambil melempar pelan ponselnya.

"Hah? Kenapa?" tanyanya heran.

"Altan nelpon—maksudnya video call!" katanya dengan raut kebingungan.

"Kenapa bingung? Angkat aja ..." suruh Aliyah ke sepupunya yang masih diam tak bergerak untuk mengangkat panggilan calon tunangannya.

"Masalahnya kita sama-sama lagi kesusahan dalam bahasa, kamu tau kan bahasa inggrisku jelek, aku ngobrol sama dia pake bantuan google translate selama ini." akunya ke Aliyah.

Aliyah memutar bola matanya malas, ia sudah tau maksud dari sepupunya. "Please ..." pintanya dengan memberikan raut wajah dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya, iya." Aliyah berdiri mengambil hijabnya dan juga Yasmin yang berada di gantungan baju di dekat pintunya, "Nih, pake. Jangan sampe nggak pake hijab sama yang bukan mahramnya." Ia melemparkan hijab Yasmin ke pemiliknya.

"Yaudah, angkat buruan!" suruhnya ketika Aliyah sudah mengenakan hijabnya.

Yasmin membetulkan hijabnya juga dan ponselnya di depan bantalnya sebagai sandaran ponselnya berdiri untuk memperlihatkan ke mereka secara jelas.

"Selamün Aleyküm." salam Altan pertama kali ketika Yasmin menerima panggilan video call Altan.

"Waalaikumsalam!" seru keduanya menjawab.

"Merhaba!" itu Yasmin menambahkan salamnya ke calon tunangannya, Aliyah yang melihat hanya menatap sepupunya seakan 'Ada apa dengannya?'.

Altan hanya tertawa pelan mengetahui Yasmin tengah berusaha belajar bahasa ibunya, "Merhaba!"

"How are you?" Yasmin menanyakan kabar Altan dalam panggilan mereka.

"Totally good. How about you guys?"

"I'm fine." jawabnya langsung antusias. Altan tersenyum mendengar jawaban dari Yasmin, lalu ia mengalihkan pandangan ke Aliyah, menunggu jawaban dari Aliyah juga.

Yasmin sadar bahwa Altan menatapnya yang menunggu jawaban darinya yang sedari tadi hanya diam tak bergeming. Ia lalu menyenggol bahunya ke bahu Aliyah untuk menyadarkannya.

Aliyah yang merasa disenggol menatap Yasmin tak terima, "Apa?" katanya.

"Jawab! Itu Altan nanyain kabarmu juga." ujar Aliyah menjelaskan sambil tersenyum manis ke Altan karena telah memperlihatkan keributan dengan sepupunya dihadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ÉpiphanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang