04.

5 1 0
                                    

Juyo Sijang주요 시장 (Pasar Utama)

Kongtong-gu주요 시장 (Distrik Kongtong)

Di daerah Sichuan, terdapat perbatasan yang menjadi garis batas antara daerah Sichuan dengan Shaanxi. Dan Distrik Kongtong merupakan distrik pinggiran yang paling pojok dari Shaanxi.

Orang-orang biasanya memperjualbelikan suatu produk barang atau jasa di Pasar Utama Kongtong, selain karena letaknya yang strategis, keuntungan yang diperoleh pun cukup lumayan. Ditambah, Shaanxi selalu ramai oleh pengunjung yang datang.

Tentu, banyak uang yang akan mengalir sendirinya. Lebih lagi, Shaanxi itu sudah seperti Daratan Sekte, banyak sekali sekte terkenal yang bermukim di tempat itu.

Karena itulah, Pasar Utama Kongtong selalu ramai pengunjung.

Dan sekarang, Cheon Miju berada di tempat tersebut. Karena letak kediaman keluarga Cheon dengan tempatnya terasing itu cukup jauh, dia harus menempuh perjalanan puluhan mil. Seharusnya, dia sudah pulang sedari tadi. Namun, apalah daya jika perutnya menolak?

Karena itu, untuk mengisi perutnya yang kelaparan, dia berada di tempat yang ramai ini.

“Hm... Hehe, beruntung orang-orang ini tidak mengenalku, sebenarnya wajar saja sih. Cheon Miju itu memiliki orang tua yang Strict Parents banget.” gumamnya.

Benar, orang tua Cheon Miju memang sangat overprotektif. Namun, dia memiliki kakek yang keras dan kejam. Beliau pula orang yang sama yang telah melemparkannya ke tempat terasing itu.

Maniknya bergulir ke sana kemari, melihat macam-macam camilan manis yang tampak sangat lezat.

Aduh, air liurnya netes nih!

Ah...!

“Waahhh!!” serunya riang.

Dia dengan cepat berlari, menghampiri kedai yang menjual makanan kesukaannya. Apalagi jika bukan olahan empuk yang kenyal dan manis? Tentu saja itu Mochi! 

Mochi kesayangannya, Sakura mochi cake!!!!

Ahjussie!! Ahjussie!!! Aku beli 3 kotak Sakura Mochi!!!”

*Paman dalam bahasa Korea

“Ohohoho, anak yang penuh semangat. Ini dia, harganya jadi 20 Won.” ucap paman kedai Mochi.

Cheon Miju segera membayar lalu pergi dengan sejuta senyuman, mengabaikan tatapan terpesona yang terarah padanya.

Duh, mereka kena Trapp tuh, hihi.

Gimanapun juga, Cheon Miju keburu kena pelet genjutsu dari Kue Mochi yang lumer-lumer enak.

Cheon Miju duduk di kursi pinggiran, sambil menyantap Mochi yang begitu dia dambakan itu. Ekspresinya bagus banget, kadang senyum kadang meler.
Citarasa adonan pink itu memang gak ada maennnn....!!!

Intinya, dia suka.

Saking enaknya, dia gak sadar sama situasi dan kondisi yang terjadi di sekitarnya. Di saat dia lagi tenggelam, orang-orang pada membentuk kerumunan untuk memberikan akses jalan pada sekelompok orang.

Jika melihat dari reaksi orang-orang, seperti mereka itu orang terkenal yang memiliki nama.

Itu keren.

Cheon Miju, yang udah habisin 3 kotak Kue Mochi juga ngeliatin orang-orang berjubah itu. Penampilan mereka lumayan oke, pakaian mereka hijau tua, kayaknya itu sutra lembut. Obi hitam dan jubah putih, itu megah banget dan mewah.

Intinya superior banget dah keliatannya.

Sampai, laki-laki yang kayaknya jadi pemimpin itu, menatap mata Cheon Miju yang kelihatan kayak anak polos, lugu, pokoknya khas protagonis banget. Padahal aslinya mah Idol abal-abal.

Seringai.

Bukan Cheon Miju, tapi laki-laki itu.

“Permisi, Lady. Apa aku boleh bertanya?”

Cheon Miju terdiam, tapi langsung sumringah saat mencium bau uang.

Mereka kaya, cuy!

“Boleh saja.” jawabnya, entah ini keberuntungan atau apa, tapi suaranya berada di tengah-tengah yang artinya samar-samar.

Maksudnya, suaranya itu seperti laki-laki tapi lebih lembut, seperti perempuan tapi lebih berat.

Intinya, begitulah.

“Apa anda tahu, jalan menuju kediaman keluarga Cheon berada?” tanya pria itu.

Cheon Miju menjawab enteng.

“Sangat tahu, kebetulan aku akan pergi ke sana juga. Mari!” ucapnya.

Sedikit bingung tapi pria itu mengikutinya tanpa banyak pertanyaan. Saat berjalan, laki-laki itu kembali berkata.

“Sebelumnya, maaf atas kelancangan saya. Biar saya perkenalkan diri dulu, nama saya adalah Baek Ji, murid kelas dua dari sekte Wu Tang. Bolehkah saya tahu, nama Nona ini siapa?”

Hmm... Sopan juga.

Orang di belakang pria tampan itu menggeleng kecil, tapi membiarkan seolah sudah terbiasa.

“Aku Miju, salam kenal. Dan aku bukan Lady ngomong-ngomong.”

Jawabannya sukses membuat mereka bertanya-tanya, tapi itu terhenti karena sebuah gerbang terpampang di depan mata.

“Nah, sampai!! Ayo masuk!” ucapnya sambil melangkah masuk.

Pria itu, Baek Ji dan pengikutnya terkejut. Melihat betapa santainya Cheon Miju melangkah, membuat mereka lagi-lagi bertanya-tanya.

Pertanyaan yang lekas dijawab oleh teriakan serempak.

Brukk!

“Selamat karena telah keluar dari Latihan Tertutup, Tuan muda Cheon Miju!!”

Atas sapaan hangat yang mengejutkan itu, Cheon Miju tersenyum mengangguk. Dia bergegas masuk tanpa sedikitpun memperdulikan Baek Ji yang tercengang.

Haha, mampus. Kena Trapp 'kan? Dasar buaya buntung.

The Idol Rebirth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang