10. Berdua Saja ིྀ ˚.∘

486 46 40
                                    




Jennie memasuki kamarnya hendak membangunkan sang suami untuk sarapan. Karena Ia baru saja selesai menyajikannya. Namun ternyata Taehyung sudah bangun.

Senyum pria itu mengembang melihat kehadiran Jennie. Lantas ia menyuruh istrinya untuk lebih dekat. Taehyung minta dipeluk sebentar.

Jennie menyisir rambut Taehyung ke belakang dengan tangannya. "Sarapan yuk."

"Kangen." Ujar pria itu dengan manja.

Jennie terkekeh geli mendengarnya. "Lebay deh. Tiap hari juga ketemu."

"Maksud aku, kangen berduaan sayang. Nanti bentar lagi juga anak kamu bangun trus dateng ke sini. Kita bener-bener udah lama gak ada waktu berdua."

"Mau pergi berdua aja hari ini?"

"Iya please. Kan kemarin kita udah pergi bertiga. Jiel biar dititipin sama Ibu."

Jennie mengangguk. "Oke nanti aku kabarin Ibu."

Taehyung hendak berbicara lagi namun Jennie segera menutup mulutnya.

"Udah mas, nanti kita obrolin lagi. Sekarang sarapan dulu."

Taehyung pun beranjak dari tempatnya lalu berjalan santai sambil merangkul Jennie. Belum sampai di dekat pintu, tiba-tiba pintu kamar mereka dibuka. Setelah itu menampilkan sosok mungil yang tidak lain dan tidak bukan adalah anak mereka.

"Tuh, bener kan sayang."

Jennie terkekeh pelan lalu buru-buru menghampiri Jiel yang sedang berjalan gontai ke arah orang tuanya.

"Selamat pagi sayang." Sapa Jennie setiap bertemu Jiel di pagi hari.

Jiel tersenyum tipis. "Selamat pagi mama."

"Kenapa muka Jiel ditekuk begitu?" Tanya Taehyung dari arah belakang Jennie. Ia bertanya sambil berjalan pelan mendekati mereka berdua.

"Iya nih, kok pagi-pagi mukanya udah cemberut? Ada apa?"

"Jiel tadi mimpi jelek, mimpi punya adek ma."

Wanita itu mengkerut keningnya heran. Lalu melirik ke arah suaminya yang tampak terkejut mendengar penuturan anak mereka.

Sesaat keduanya beradu pandang hingga akhirnya Jennie berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan Jiel. "Kenapa itu mimpi jelek untuk Jiel?"

"Kalena adek Jiel nakal. Suka ambil mama dari Jiel. Jiel gak suka! Jiel gak mau punya adek!"

"Astaga." Jennie menepuk keningnya pelan.

"Gak baik punya rasa gak suka sama orang yang bahkan belum ada. Itu cuma mimpi, bukan berarti nanti kalo Jiel punya adek trus kejadiannya bakal sama." Ujar Taehyung.

Bocah itu semakin mengerucutkan bibirnya lalu menunduk, menatap lantai.

"Iya sayang, bener kata papa. Mama nanti akan adil ngasih kasih sayang untuk anak-anak mama. Jadi jangan khawatir soal itu."

"Tetep aja Jiel gak mau."

"Tapi adeknya udah ada di perut mama. Gimana dong?" Gurau Taehyung.

Sontak Jiel mendongak dengan wajah terkejut dan bingung. Orang tuanya terutama Taehyung, mana tahu bahwa ia kini sedang spot jantung.

"Maas..." Jennie memukul pelan betis pria itu yang berdiri tepat di samping tubuhnya yang masih jongkok.

"Gak nak, papa bercanda." Kekehnya. "Lagian kayaknya adek Jiel sampe sekarang gak mau dateng karena Jiel belum setuju. Adek sangat pengertian, jadi santai aja. Papa dan mama juga gak akan maksa Jiel."

He Lied To Me | TAENNIEɞ࿐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang