Damai Dengan Luka

147 125 20
                                    

Cintaku ke kamu, adalah cinta paling ikhlas yang pernah aku rasain.

♡♡♡

Selama ini aku selalu menyembunyikan perasaanku kepada Dewala dari semua temanku, kecuali Sephia. Hari ini mereka mengetahuinya, termasuk Fira, yang sebelumnya kami merasa kaku, karena notabene nya Fira adalah mantan Dewala, tidak mungkin aku memberitahukan soal perasaanku itu.

Semua mahasiswa telah bersiap pulang, tapi tidak dengan Fira, dia menghampiriku dan berkata dengan lembut,

"Ca, gua mau ngobrol sebentar sama lu" Ucapnya dengan tatapan yang penuh arti,

"Ngomong aja, Fir!"

"Tapi jangan di sini ngomongnya"

"Terus, di mana?"

"Ke rooftop"

"Yang lainnya perlu ikut ga?"

"Jangan, gua mau ngobrol berdua aja sama lu!"

Aku menaikkan alis ku, apa yang mau dia bicarakan sebenarnya?

Akhirnya kami berdua pun pergi meninggalkan ruang kelas dan beranjak ke rooftop yang terbuka luas. Hangatnya udara di atas sana menyambut saat kami tiba. Di atas sana, matahari memancarkan cahayanya, menyoroti setiap detail kota yang terlihat dari atas gedung tempat kami berada.

"Udah di rooftop nih, mau ngomong apa sih, Fir?" Tanya ku,

Dengan latar belakang yang begitu indah, suasana rooftop yang tenang menciptakan ruang yang sempurna untuk berbicara,

"Lu kenapa gak jujur sama gua, Ca?"

Aku terbelalak kaget, "Maksudnya? Gak jujur soal apa?"

"Soal lu, kenapa lu gak ngasih tau gua dari awal?"

Aku terdiam, dalam hati ku berkata "apakah ini ada hubungannya dengan Dewala?"

Dengan polos aku bertanya padanya "Mm-m..maksudnya apa, Fir? Gua gak ngerti"

Dia menghela nafasnya, menatapku dengan tatapan penuh

"Kemarin gua gak sengaja denger omongan lu sama Sephia, pas lu nyeritain Dewala.."

"Gua juga merhatiin akhir-akhir ini kalian berdua deket, kalau ada apa-apa lu sering ke Dewala, gak mungkin kalau lu gak ada perasaan apa-apa ke dia. Akhirnya gua beraniin tanya ke Sephia, dan Sephia bilang kalau lu udah ada perasaan ke Dewala dari awal..."

Kalimatnya terhenti, ia menjatuhkan air matanya. Untuk pertama kalinya aku melihat dia menangis di depanku, rasanya seakan waktu ikut terhenti secara tiba-tiba. Ia menyeka air matanya, dan melanjutkan ucapannya sambil memegang pundakku

"Kenapa lu gak cerita sama gua, Ca?! Gua teman lu, lu orang pertama yang gua kenal, kenapa lu gak bisa cerita ke gua?"

Aku terpaku diam, tidak sadar air mataku pun ikut jatuh, rasanya sulit sekali untuk mengeluarkan kata-kata, aku hanya bisa mengucapkan, "Maaf, Fir"

Dia melepaskan tangannya dari pundakku, menarik nafas sedalam-dalamnya sambil terus menghapus air mata yang mengalir deras di pipinya,

"Ca..."

"Pasti.. pasti lu sakit bangat ya, waktu gua cerita kalau gua deket sama Dewala?" Ucap Fira sambil menangis tersedu-sedu,

"Gua minta maaf, Ca.... g-gua.. bukan temen yang baik buat lu, g-gua gak bisa jadi teman yang peka..maaf..maaf, Ca"

Fira berlutut lemas dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, menyembunyikan wajahnya yang dibanjiri air mata

"G-gua sebenernya juga udah ngerasa, Ca, kalau lu ada perasaan ke dia, dari sejak gua ada hubungan sama Dewala"

Dia AmarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang