Di sebuah ruang makan terdapat sepasang suami istri yang sedang menunggu sang anak untuk sarapan bersama.
Sambil menunggu, sang istri pun mengambilkan terlebih dahulu sang suami nasi serta lauk pauk.
"Nih Pa sarapannya." Ucap sang istri.
"Terima kasih sayang." Balas sang suami sambil tersenyum hangat.
Setelah itu terdengar suara langkah menuruni anak tangga.
"Selamat pagi Mama, Papa." Ucap sang anak.
"Pagi sayang." Balas mereka.
"Duduk dulu Ziel, biar Mama yang ambilkan sarapannya." Tepat sekali, dia adalah Jaziel Noether bersama dengan kedua orang tuanya. Nicholas Noether sang Papa, dan Kefazi Noether sang Mama. Mereka berdua adalah pasangan sesama jenis namun Ziel tidak malu akan kebenaran tersebut.
"Iya Mama." Ucap Ziel.
"Ini sayang, habisin ya sarapannya biar kuat. Kan mau ketemu sama temen baru." Ucap sang Mama.
"Okay, Terima kasih Mamaa." Balas Ziel dengan memberikan senyum manisnya.
Setelah selesai makan Ziel pun berdiri dan bersiap-siap berangkat ke sekolah barunya.
"Ziel berangkat dulu ya Pa, Ma." Ucap Ziel.
"Sama Papa aja sayang, Papa juga udah mau berangkat." Ucap sang Papa.
"Bener, Ziel sama Papa aja ya." Jawab sang Mama sambil membenarkan dasi sang suami.
"Iyaa."
Setelah selesai memasangkan dasi mereka pun berpamitan.
"Aku pergi kerja dulu ya sayang, kalau ada apa-apa telfon aja." Ucap sang suami sambil mengecup kening istrinya, sementara sang anak hanya tersenyum bahagia.
"Aku juga berangkat ya Mama." Ucap Ziel sambil mengecup pipi Mama nya.
"Iya sayang, hati-hati ya." Jawab sang Mama.
.
.
.
.
.
Saat ini Ziel telah berada di gerbang sekolah barunya yaitu Heveniz High School.Saat Ziel ingin melangkah untuk masuk, terdengar beberapa jeritan siswi di sertai dengan suara motor sport yang begitu keras, terhitung ada 5 motor sport yang melaju memasuki area sekolah menuju ke parkiran. Ziel pun bingung.
"Itu ada apa ya? kok mereka pada teriak gitu." Batin Ziel.
Saat sedang melamun memikirkan jeritan para siswi-siswi, ia pun di kagetkan dengan suara seseorang yang penampilannya sama dengan Ziel. Hanya saja warna kulitnya yang berbeda.
"Bingung ya?" Tanya nya.
"Eh, iya aku bingung hehe. Itu mereka kenapa pada teriak ya?" Jawab Ziel.
"Yang barusan masuk itu anggota inti geng motor tigri, salah satu geng motor yang terkenal di kota ini. Terus ketuanya juga dari keluarga Heveniz, yang punya sekolahan ini." Jelas orang itu. Ziel pun mengangguk tanda mengerti.
"Oh iya kamu murid baru ya?" Tanya nya lagi.
"Iya aku murid baru, ini mau ke ruangan kepala sekolah buat nanya kelas." Jawab Ziel ramah.
"Yaudah kalau gitu aku anterin ya, Btw nama aku Bastara Keanor biasa di panggil Tara. Kamu?" Ucap orang itu yang di ketahui bernama Tara.
"Aku Jaziel Noether di panggilnya Ziel." Ucap Ziel
"Baiklah Ziel, ayo aku anter." Ucap Tara sambil menggandeng tangan Ziel menuju ke ruangan kepala sekolah.
Saat telah berada di depan pintu ruangan kepala sekolah mereka pun berhenti.
"Ini ruangannya, aku ke kelas dulu ya dikit lagi bell masuk. Sampai jumpa lagi Ziel."
"Baiklah makasih Tara, sampai jumpa lagi." Setelah itu Tara pun berjalan menuju kelasnya, dan Ziel mengetuk pintu.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk." Ucap kepala sekolah dari dalam.
Ceklek..
"Permisi pak, saya murid baru." Ucap Ziel dengan sopan.
"Ah kamu rupanya, sebentar ya saya hubungi wali kelas kamu dulu." Setelah itu Ziel pun mengangguk dan kepala sekolah langsung menghubungi seorang guru yang akan menjadi wali kelas Ziel.
📞📞
"Halo pak, maaf mengganggu waktu mengajar anda. Ini ada murid baru yang akan menjadi anak wali anda tolong segera ke ruangan saya.""Baik pak, saya akan segera kesana."
Setelah beberapa saat telfon tertutup pintu pun di ketuk.
Tok.. Tok..
"Masuk." Ucap kepala sekolah.
Ceklek...
"Nah Pak Surya, ini Jaziel yang akan menjadi anak wali anda. Jaziel ini pak Surya yang akan menjadi wali kelas kamu."
"Baik pak kalau begitu saya permisi." Ucap pak Surya yang di jawab dengan anggukan oleh kepala sekolah.
.
.
.
.
.
Ziel kini telah berjalan memasuki kelas bersama dengan pak Surya membuat kelas yang tadinya berisik menjadi hening seketika."Baiklah anak-anak, kali ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap pak Surya.
"Halo semuanya aku Jaziel Noether pindahan dari China tapi aslinya aku orang Indonesia kok, mohon bantuannya ya." Ucap Ziel dengan senyum manisnya.
Karena senyuman Ziel, kelas yang tadinya tenang kini berisik.
"aduh senyumannya manis banget tolongg."
"Gemes amat sih."
"Kiw kiw cantik, mau sama abang ga?"
"Meleleh dah gue."
Hal itu sontak membuat Ziel tertawa dan pak Sura hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak walinya.
"Sudah-sudah, jika ada yang ingin bertanya nanti saja. Ziel silahkan duduk di samping Tara, Tara angkat tangan mu." Mendengar itu Tara pun segera menangkat tangannya.
"Kalau begitu saya duduk ya pak, terima kasih." Ucap Ziel yang di balas anggukan.
Ziel pun mendudukan dirinya di sebelah Tara.
"Haii kita ketemu lagi, ga nyangka kita bakalan sekelas." Ucap Tara.
"Bener, aku juga ga nyangka" Jawab Ziel.
Setelah obrolan singkat itu mereka pun melanjutkan pelajaran yang sedang berlangsung.
Bastara Keano
Hai haiii semuanyaa, bab 1 nya udah selesai nihh😵💫
tolong tandain yang typo.
jangan lupa beri bintang dan komen yaa, see you in the next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second
Teen FictionTentang kehidupan sepasang kekasih yang saling menjaga dan saling mencintai, namun akankah semua itu berjalan dengan baik jika salah satu dari masa lalu mereka kembali.