7. Orang Asing

200 31 4
                                    

Seperti rencana kemarin. Sekarang haechan tengah duduk di sebuah cafe kecil dekat dengan rumah sakit temoat cesa di rawat, menunggu ayah kandung nya yang katanya akan telat.

"Haechan? " panggil lelaki paruh baya itu ragu sambil menepuk pundak haechan agar pemuda itu dapat memperlihatkan wajahnya

Haechan membalikan badannya terpampang jelas wajah sang ayah yang kini sudah menua sesuai usianya, ingatan samar yang ada di kepala haechan menjadi sangat jelas ketika melihat wajah sang ayah kembali.

"Iya saya haechan , silakan duduk" ucap haechan menundukkan wajahnya kembali.

" nama saya johan, ayah anak uang akan menerima donor jantung kamu nanti" ucap johan memperkenalkan diri, sementara itu haechan hanya mengangguk.

" katanya ada yang ingin kamu minta, silahkan katanya saya akan kabulkan sesuai janji saya" ucap johan to the point

Haechan tersenyum, dia sedikit berharap ayahnya mengenalinya dan memeluknya seperti dahulu saat haechan masih kecil tapi semua harapan itu hancur lebur karna johan sama sekali tak mengenalinya sedikit pun.

" saya ingin menjadi bagian keluarga anda " ucap haechan membuat johan memicing kan matanya

" saya tidak mungkin memasukkan orang asing ke keluarga saya, kamu yang benar saja " ucap johan tertawa

" saat saya menyetujui perjanjian nya, saya hanya memikirkan mempunyai keluarga yang bahagia di akhir masa hidup saya, ibu saya baru meninggal saya punya adik yang dari kecil menderita, saya ingin kehidupan adik saya terjamin, saya tidak tau kapan jantung aaya akan anda ambil, jadi saya ingin memastikan adik saya baik baik saja setelah saya pergi " ucap haechan memotong johan yang sedang tertawa

" tetap saja kalian tetap orang asing,say.... "

" tuan!, di kepala ini ada yang membisikkan untuk kabur dari anda, kabur ketempat yang jauh sejauh mungkin dari kematian saya, benar saat saya kabur nanti anda tidak bisa berbuat apapun karna yang anda lakukan adalah hal yang ilegal iya kan? " ucap haechan membuat johan terdiam.

"Kamu pintar memaksa ternyata, baiklah saya setuju untuk mengadopsi kalian berdua, asal saya akan memasang gps si tubuhmu untuk jaminan bagaimana?" johan

" iya"

" kalau begitu pulanglah kerumah saya besok, saya harus mengurus segalanya hari ini ikutlah dengan pak atma, dia akan menjemput mu untuk tanam gpsnya" ucap johan langsung pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.

Haechan menghela nafasnya lalu meminum minuman yang ada di depannya, sebagai seorang manusia memang tidak boleh berharap kepada manusia lainnya.

:
:
:
:
:
:
:
:

Haechan dan cesa memandang bangunan di depannya, jelas dengan tatapan yang berbeda, cesa dengan tatapan kagumnya dan haechan yang sedang melihat perubahan apa saja yang di lakukan pada rumah yang cukup sederhana dahulu.

Isinya banyak yang berubah, banyak pohon yang seingat haechan pernah ada di sana sudah banyak di tebang dan di gantikan dengan hal lain seperti gazebo kecil yang tidak berubah hanya pohon mangga yang ia dan seno tanam waktu kecil, walau ingatan nya tak jelas dan tempat yang ia lihat terlihat samar campuran asing dan familiar tapi ia jelas yakin bahwa pohon itu adalah pohon kecil yang dulu ia tanam setelah di beri oleh pak rt karna ia begitu suka mangga milik beliau.

"Cepat jalannya " perintah johan saat cesa dan haechan masih menikmati area sekitar halaman rumah miliknya.

Haechan dan cesa mengangguk dan langsung berlati mengejar sang ayah?

"Bunda, ayah pulang "  salam johan yang langsung mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

"Duduk kalian " perintah johan yang memang terdengar cuek.

"Ayah temenin seno main game yuk " semangat seno yang baru saja keluar dari dapur.

Haechan menatap seno dia menjadi pria yang tinggi dengan kulit yang begitu putih, tubuhnya kurus, dengan senyuman yang masih sama.

Melihatnya haechan jadi tidak tega, seno sudah sakit saat masih kecil , pasti begitu berat hal yang sudah di lewati nya sampai sejauh ini.

" nanti ya duduk dulu, kenalan dulu sama anak adopsi yang kemarin kita bahas"

Setelah kata yang keluar dari sang ayah seno jadi agak cemberut, dia kan tidak setuju kemarin kenapa malah hari ini di bawa, dengan ogah ogahan seno duduk dekat dengan johan.

"Maaf ya tadi selesaiin masakan" celetuk bunda dan langsung duduk sebelah seno.

" ini haechan abinaya dia seumuran kamu seno
dan ini adik haechan namanya ryanacesa nandana, mulai sekarang mereka akan tinggal disini sebagai keluarga tentunya" ucap johan, setelah itu haechan dan chenle mengangguk sambil tersenyum.

" saya shila, ini putra bungsu saya namanya seno, seno cepat kenalan sama saudaranya " ucap sang bunda.

Seno berjabat tangan dengan haechan dan cesa , tidak terlalu lama hanya sekedar jabat tangan seno mengalihkan  suasana dengan kembali merengek minta di temani untuk bermain game.

" chan " ucap laskar yang tiba tiba berada di pintu masuk rumahnya , menjatuhkan tasnya kaget

" eh abang udah pulang kok ngga salam" ucap sang bunda yang langsung menoleh.

Mengabaikan perkataan ibunya laskar langsung menghampiri haechan dan memeluknya seakan lama tidak bertemu

" lu yang bakal jadi adek gue, wah kayaknya kita jodoh deh chan, seneng banget gwe" heboh laskar, langsung menangkup wajah haechan memastikan itu bukan halusinasi.

" jangan pegang pengang laskar, geli bgt sumpah " walaupun sudah tau, rasanya tidak oernah terbayang kan laskar akan seheboh ini.

" cesa lu udah bisa lihat gue, ganteng nggak gue, ganteng lah ya lebih gantengan gue sama haechan jan" ucap laskar , memang kalo udah sama cesa si laskar narsisnya bukan main.

Di sisi lain seno jadi tambah cemberut, kakaknya ini selama dia hidup nggak pernah kelihatan sebahagia ini, tapi orang asing yang muncul di hadapannya malah menjadi alasan abangnya sebahagia ini.

" no lo suka ngegame kan, nih sama haechan dia lord sih nggak terkalahkan " ucap laskar yang benar benar langsung bahagia

" bahagia banget bang " johan menyeletuk

" iya dong orang yang di bawa kerumah sahabat laskar, udah adopsi aja pah buat nemenin laskar, lanskar dukung deh " ucap laskar tanpa melunturkan senyuman nya.

" iya, mereka udah resmi kok jadi adekmu" ucap johan ikut tersenyum, terbawa suasana juga.

**********

Setelah makan siang bersama keluarga nya, haechan sekarang di kamar seno menemani anak itu main game, sedangkan cesa sedang tidur dengan laskar di kamar laskar tentunya.

"  kamu deket banget sama abang aku? " ucap seno tanoa menghentikan tangannya yang sedang memainkan remot control

" iya kita ketemu  pas bang laskar jadi mutid baru di sma "masih dengan fokus menatap lauar game haechan menjawab seadanya.

" kamu jangan terlalu deket sama abang, aku nggak terlalu suka " lanjut seno

Mendengar itu haechan terkekeh, kembaran nya dari tadi menatapnya tajam, ternyata gara gara laskar.

" iya besok aku deket sama kamu aja ya" ledek haechan

Seno berdecak kesal, " siapa juga yang mau sama kamu " ucap seno

" iya besok kita qtime berdua " jawab haechan tidak nyambung, kalo haechan boleh berkata, orang yang oaling haechan rindukan adalah seno, mungkin karna mereka kembar jadi entah mengapa melihat seno rasanya haechan benar benar bahagia apalagi bisa bermain bersama lagi seperti ini, walau seno hari ini banyak mengeluarkan aura permusuhan antar keduanya.

Tbc
Lanjut nya kapan kapan lagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rainy dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang