Hanan memasuki kamar hotel setelah mengambil kartu akses agar dirinya bisa memantau Mia. Perawat panggilan itu sudah selesai memberikan infus dan mengganti pakaian Mia. Kini gadis itu hanya terdiam sembari menolehkan kepalanya ke arah jendela untuk memandangi langit yang penuh bintang itu.
Setelah sang perawat pergi, Hanan duduk di sisi kasur untuk lebih dekat dengan Mia. Dia tidak mungkin jauh dari Mia jika sudah melihat gadis itu mencoba membunuh dirinya sendiri. Membayangkannya kembali membuat Hanan gila.
"Mia. Aku udah minta tolong orang buat beli baju. Kamu yang nyaman aja di sini. Besok pagi aku ke proyek sebentar dan langsung ke sini lagi." jelas Hanan.
Mia hanya menganggukkan kepalanya tanpa melihat ke arah Hanan. Sebetulnya, Hanan mendapat penjelasan dari seorang dokter yang memeriksa keadaan Mia karena khawatir gadis itu hipotermia. Namun yang didapatkan adalah keadaan psikis Mia yang terbilang memprihatinkan. Bisa dikatakan, Mia ini memiliki trauma yang mungkin saja bangkit lagi karena melihat kejadian serupa di masa lalu.
Artinya, Mia melihat kembali masa lalu buruknya sebelum acara lamaran itu dimulai. Apakah ini tentang Dipta? Atau siapa? Hanan ingin bertanya namun dia tidak mungkin membuat Mia menjelaskan rasa sakitnya itu sekarang.
"Aku udah jahat sama Dipta, Han. Aku permaluin dia di acara penting itu. Aku juga jahat karena nggak dukung dia di saat dia mau serius." sahut Mia yang mulai membuka suaranya.
Hanan menggelengkan kepalanya. "Dia bakal denger kamu apapun alesannya, Mi. Kamu yang bilang, kamu cuma punya Dipta sekarang. Aku tau dia cinta sama kamu."
"Kamu relain aku, Han?" tanya Mia.
Pertanyaan Mia cukup membuat Hanan tertohok. Pemuda itu tersenyum kecut. "Kalo emang itu yang kamu butuhin dan buat kamu bahagia, aku nggak bisa apa-apa Mi. Bahkan, papah dan mamah udah ngasih tau aku kalo kamu itu hal yang nggak mungkin buat aku. Dua bulan buat aku bisa buktiin lagi kalo aku mau nepatin janji aku untuk nikahin kamu pun itu cuma angan-angan. Setelah kamu mau balik lagi ke tempat kamu, aku bakal balik lagi ke Bandung. Aku bakal lupain semua yang udah kita lewatin dan aku juga minta maaf buat semua beban yang aku kasih ke kamu. Kamu pantes dapet apa yang pengen kamu capai, Mi. Apapun itu."
Hanan bangkit dari duduknya dan berniat untuk kembali ke kamarnya. Namun suara Mia menghentikan langkahnya hingga pemuda itu kembali menatap gadis yang ia dambakan itu.
"Aku mau ngebales mamah aku. Dia tujuan aku sampe aku tinggalin kalian." Mia menghela nafasnya dan membenarkan posisi duduknya. "Aku setuju nikah dijodohin sama Dipta karena aku pengen dapet posisi paling tinggi yang nantinya aku bisa bongkar semua kebusukan mamah aku. Tapi ternyata aku masih belum kuat liat pemandangan menjijikan itu lagi di rumah Dipta, makanya sekarang aku tumbang sendiri. Dan sekali lagi, mamah aku yang menang."
Mia mendekat ke arah Hanan dan menatap dalam pemuda jangkung itu. "Hanan. Aku masih mau ngalahin mamah aku. Kalo Tuhan masih izinin aku, aku pengen kamu bantu aku. Karena semua tentang kita udah terlanjur jauh, artinya cuma kamu yang bisa bantu aku, Han. Setelah itu, kita pergi jauh dari tempat ini."
Hanan terperangah dengan permintaan Mia. Ajakan halus dengan ucapan cinta yang tersirat di dalamnya membuat Hanan tidak bisa menahan tangan itu untuk mengelus wajah gadis itu. Keduanya saling mendekat dan menyatukan bibir mereka untuk menyalurkan kembali keinginan yang akhirnya disetujui.
"I miss you, Mia." bisik Hanan sembari membuka kaos yang dikenakannya.
Mia membalas tatapan mendamba itu dengan dahi keduanya yang saling menempel dan tangan Mia yang mengelus lembut perut Hanan yang semakin atletis dibanding dulu. Hanan membawa Mia ke atas kasur dan mendudukkan gadis itu di atas pangkuannya sembari membantu Mia membuka kemeja kebesaran yang dikenakan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Smite
RomantikMia dan Hanan tidak akan menyangka keduanya akan jatuh dalam keadaan yang rumit. Mia yang selalu bungkam dan impulsif harus merasakan kupu-kupu di dalam perutnya ketika bertemu dengan Hanan yang persuasif. -Bahasa- (You can check the tags for the ca...