Dia Pangeran

✧༺16༻✧

KEMBALI pada realita bahwa semua kejadian menyakitkan itu telah berlalu selama empat tahun.

Ingatanku telah menghilang, tapi nyatanya sikap bodoh masih tertanam dalam jiwaku.

Jika aku tak mengingat tentang masa lalu, kejadian mengenaskan itu bisa saja terulang kembali. Aku mencintai Pangeran, itulah nyatanya. Saat sosok Pangeran telah menghilang dan tergantikan dengan Arsha, aku justru kembali jatuh cinta, pada orang yang sama.

Benar, pada orang yang sama namun dengan nama panggilan, sifat, dan perlakuan yang berbeda.

Sudah aku katakan sekeras apapun dia menggertak, hatiku tidak bisa dibohongi.

Air mataku berjatuhan dengan deras membaca tulisanku sendiri yang diabadikan di dalam buku diary merah maroon ini.

Perjuangan Lea berumur 13 tahun bahkan jauh lebih berat dari perjuangan Lea yang sekarang.

Apakah aku harus berterima kasih pada kecelakaan dan lupa ingatan ini, karena mereka berhasil membuat seorang Pangeran Arshakala berubah kepribadian.

Tenggorakanku mulai mengering kala membaca catatan terakhir yang aku tulis dahulu. Catatan pada tanggal 29 November, di mana satu hari sebelum kecelakaan terjadi.

______________________

29 November 2020
______________________

Bertahan

Dear diary,

Setelah sekian lama aku bersabar, aku bisa kembali melihat sosok Pangeran. Dia berbeda. Tubuhnya tambah kurus. Wajahnya penuh luka. Tatapannya semakin menakutkan.

Aku menyapa dia di halaman depan rumahnya, tapi yang ada dia mengusir keberadaanku. Aku mencoba bertahan di sisinya. Banyak yang aku ucapkan pada dia untuk menyemangati hidupnya.

Dia kuat, dia baik, dia waras, dia super hero bukan pembunuh. Aku berulang kali mengatakan itu kepadanya.

Pangeran sempat menangis mendengar semua ucapanku. Namun tak lama dia kembali menggertakku dengan berbagai kalimat menyakitkan.

Dia menyuruhku pergi, dia menyuruhku menjauh, dia menyuruhku menghilang dari hidupnya. Tapi maaf, aku tidak bisa melakukan itu.

Aku belum membuktikan padanya arti pertemanan sejati. Aku ingin selalu berada di sampingnya, apapun yang terjadi.

Pangeran, percayalah aku akan membuktikan ucapanku padamu bahwa 'teman sejati, sampai mati' sungguh ada. Benaran ada, Pangeran.

Aku akan kembali besok, lusa, dan seterusnya untuk menemani kamu.

Sebuah hantaman keras terasa di dadaku. Aku tidak tahu lagi bagaimana mendeskripsikan keadaanku sekarang.

Ingin marah, tapi ini kesalahanku sendiri.
Ingin membenci Pangeran, tapi aku lah yang bebal terus memperjuangkannya.
Ingin menangis, tapi kejadian ini telah berlalu.

Semua perasaan tercampur aduk dalam diriku.

Keadaan seolah menyadarkanku, bahwa kami berdua sama-sama salah.

Lantas, apa yang harus aku lakukan sekarang?

Seharusnya ini adalah lembaran terakhir yang aku tulis. Sebab, pada saat itu aku mengalami kecelakaan dan buku diary ini di simpan oleh Pangeran.