19. Another Thread

627 101 15
                                    

Chapter 19

Sepulang dari Bali, aku mendapat pesan balasan dari Rex. Dia bilang dia tidak membalas pesanku karena weekend kemarin dia sibuk di Bandung, menemani ibunya berobat. Itu jelas bohong besar. Aku menahan diri untuk tidak mengiriminya video yang diberikan Audy. Daripada ribut dan putus dengan Rex sekarang, aku justru ingin tahu sejauh mana dia sudah berbohong padaku. Mungkin jika aku mengetahui fakta itu aku bisa lebih membencinya, dan aku bisa melupakannya dengan mudah.

Bersama Audy, aku sepakat ingin memata-matai Rex lebih lanjut. Dia mungkin tidak menyangka orang yang sudah ia bodohi ini ternyata sudah selangkah lebih maju. Dengan begitu, aku bisa memutuskan hubungan dengan cara yang lebih elegan. Seperti saran Lando.

Hari ini Lando sibuk latihan dengan Meita di Niskala. Selagi menunggunya, aku berdiam di lobby sambil menyelusuri instagram Rex. Cowok itu bukan tipe yang aktif memposting sesuatu di instagram, tapi dia aktif membuka aplikasi tersebut sekadar untuk menyukai postingan atau mengetahui kabar terbaru dari teman-temannya.

Tidak ada yang spesial dari instagram Rex. Akun Viola pun masih belum bisa kutemukan. Aku mencoba mengingat-ingat nama teman Rex yang mungkin sekantor dengannya, barangkali aku bisa dapat hint dari mereka. Tapi sepertinya Rex tidak pernah menyebut nama teman sekantornya kecuali Viola.

Menggunakan akun instagram palsu,  jempolku sibuk menggulir nama-nama akun yang Rex ikuti, sebagian dari mereka aku kenali karena merupakan teman satu jurusan atau satu kampus kami. Hingga kemudian aku menemukan nama yang membuat kerutan di tengah alisku muncul. @Aris_Ahmad. Sepertinya aku pernah mendengar nama Aris disebut oleh Rex. Aku mencoba mengingat-ngingat, tak lama, sebuah lampu bohlam seakan menyala di kepalaku bertepatan dengan munculnya ingatanku tentang pria bernama Aris tersebut.

Ini cowok yang meminjam mobil Rex yang kutemui di perjalanan pulang malam itu. Sekaligus teman Rex di kosan barunya di Tangerang. Dengan cepat aku mengklik profil-nya dan untungnya saja tidak diprivasi.

Ada total sembilan foto di akun Aris. Semua fotonya tampak normal. Ada foto saat dia sedang main futsal, ada saat dia sedang tampil di panggung, sepertinya di acara kampusnya, ada juga sebuah foto dengan latar belakang hamparan perbukitan dan lain-lain. Di antara beragam foto tersebut, ada satu foto yang menarik perhatianku sebab ada Rex yang juga ikut terabadikan. Itu foto grup di salah satu tempat makan yang terlihat cukup mewah. Ada belasan orang di foto itu, laki-laki maupun perempuan. Foto itu diunggah tahun lalu dengan caption: Dulu kita adalah putih abu-abu. Dapat disimpulkan bahwa ini adalah sebuah foto reuni SMA. Aris adalah teman satu SMA Rex. Baiklah, aku cukup mengerti koneksi mereka berdua.

Beralih dari foto postingannya, aku jadi penasaran dengan story instagramnya karena ada lingkaran merah muda pada foto profilnya. Saat aku klik, muncul lah foto-foto yang membuat dahiku berkerut.

Story pertama adalah foto tangan yang diinfus. Ada tulisan: Cepet sembuh, Ma. Diikuti dengan emoticon love berwarna putih. Lalu, story kedua adalah foto setir mobil. Ada tulisan juga disana, tulisan yang berbunyi: Selamat pagi Jakarta dan deadline. Sepertinya dia yang menyetir mobil tersebut. Tapi tunggu dulu, kalau begini, berarti dia punya mobil dong, ya? Dari yang kulihat, itu juga bukan seperti mobil Rex. Apa malam itu Rex berbohong juga? Bukan Aris yang membawa mobilnya tapi dia dan Viola?

Dadaku berdetak nyeri lagi membayangkan kebohongan-kebohongan yang mungkin sudah Rex lakukan selama ini. Berusaha mengendalikan perasaan, aku menghela napas keras. Masih ada satu story lagi ternyata. Cowok ini aktif juga membagikan kehidupan pribadinya.

Aku agak terkejut karena story terakhir ternyata adalah sebuah video. Diunggah 15 menit yang lalu pula. Dan aku makin terkejut lagi ketika suara cowok yang sepertinya berasal dari Aris terdengar cukup lantang. "Cie makin tua, bentar lagi 30, ya?" katanya dengan nada riang. Kemudian videonya mengarah pada sosok Viola yang sedang memegang kue tart dengan banyak stroberi di atasnya. Ada beberapa orang juga di sekitar ruangan perkantoran ini yang sepertinya turut merayakan ulang tahun Viola. Muka Viola langsung tertekuk, "Enak aja! Gue baru masuk 24 kali!" dan Aris dengan enteng menjawab. "Tua tuh kalo dibandingin cowok lo. Rex baru 23." Dan aku sukses tersedak napasku sendiri ketika mendengarnya.

How to Break a HeartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang