TCF REACTION║FANFIC [Ongoing]

Chapter 50 : 146 - 147

•
5
•
4
•
3
•
2
•
1
•
TIITT
CHAPTER 146 - 147

_________________________________________

Pantai wilayah Ubarr.

Pusaran air masih berputar-putar dengan banyak pulau kecil yang terletak di antara mereka.

Di pulau terjauh di wilayah Ubarr.

"Paus pembunuh! Lama tidak bertemu!"

_________________________________________

Archie menahan napasnya.

_________________________________________

Cakar depan Raon menepuk punggung licin Killer Whale Archie. Archie menahan nafasnya ketika dia melihat ke arah Cale. Archie terlihat sangat tidak puas.

_________________________________________

Witira dan Paseton diam-diam terkekeh.

_________________________________________

"Tuan muda Cale."

"Apa?"

"Aku tidak akan memberi tumpangan pada wanita itu."

Wanita itu.

Dia berbicara tentang Hannah, yang mengenakan jubah putih.

_________________________________________

Og!Jack tanpa sadar mengepalkan tangannya.

_________________________________________

"Archie-nim."

"Paseton-nim, beberapa hal tidak bisa diizinkan."

Paseton, Paus Bungkuk kecil, tidak bisa berkata banyak lagi setelah mendengar nada tegas Archie, dan memberi Cale senyum canggung.

Ini adalah ahli pedang yang telah menyerang suku Paus dan membunuh banyak paus.

Bahkan jika dia dikhianati oleh Arm dan mereka saat ini bekerja bersama, masih ada hal-hal yang tidak bisa mereka izinkan.

The Killer Whale Archie tidak punya rencana untuk menempatkan mantan musuh bebuyutan ini di punggungnya.

_________________________________________

Hannah mendengkus sementara Archie hanya membuang wajah.

_________________________________________

Cale mulai berbicara.

"Lakukan apapun yang kau inginkan. Kami akan mengikatkan perahu lagi padamu seperti terakhir kali, jadi dia bisa naik ke sana."

Mereka akan mengikat perahu ke Archie dan Paus Pembunuh lainnya dan menyuruh sebagian besar kelompok naik perahu. Archie tidak terlihat senang tetapi masih menganggukkan kepalanya.

Dia kemudian mengintip ke arah jubah putih.

'Ck.'

Dia bisa melihat wajah jeleknya.