Buku dengan lembar hitam putih itu dibalik halamannya. Perlahan membaca kembali dialog-dialog pada halaman lain yang baru saja dibuka.
Matanya bergulir dari kanan ke kiri. Lengkung kurva bibirnya sedikit terangkat ketika membaca sebuah dialog dari seorang karakter yang terdapat dalam buku yang dibaca.
Dia begitu menghayati isi dari buku yang dibaca sampai tak sadar bahwa seseorang telah menghampiri dan berdiri tepat di belakangnya.
"Hey, (Name)." Suaranya terdengar jelas tanpa ada satu pun hal yang mendistraksi, tapi entah kenapa empu yang disebut namanya tak berpaling pada orang yang memanggil.
"(Name), apa kamu dengar..?" Kali ini dia membuat kontak fisik dengan bahu milik gadis yang masih tenggelam dalam dunianya.
Tolehan yang tidak santai dengan suara yang memekik singkat terdengar dari lisan gadis yang telah dipanggil namun tak kunjung menyahut.
"Ya ampun, Chii, ternyata kamu.." Sang gadis mendekap tangannya di depan dada sebagai antisipasi rasa terkejut yang sempat mendatanginya sebab kontak fisik yang terbilang tiba-tiba.
Chii—seorang gadis rambut cokelat dengan kunciran yang menjulur ke bawah berpindah ke samping seorang gadis yang terduduk di bangkunya.
"Maaf, kamu kaget, ya? aku sudah memanggilmu, tapi aku rasa kamu tidak dengar tadi." Chii berucap dengan nada yang terdengar menyesal karena sudah membuat temannya terkejut. Sejujurnya dia hanya ingin membuat (Name)—temannya itu mengindahkan panggilannya.
"Kamu sedang membaca komik, ya?" Dia melanjutkan kalimatnya dengan sebuah tanya. Berupaya membuat topik tidak mati karena permintaan maafnya.
(Name) menaruh komik yang sebelumnya ia baca dan mengalihkan tubuh menghadap Chii sepenuhnya. Dia mengangguk sebagai respon dari pertanyaan yang didapat.
"Setiap aku baca panel dari sebuah komik shojou, aku semakin ingin merasakan jadi female-lead yang mendapat perlakuan romantis dari karakter laki-lakinya," ungkap (Name) dengan helaan pelan yang menyertai di akhir kalimat.
Yang mendengar penuturan dari (Name) menurunkan alisnya dan sedikit mengangkat kurva untuk menunjukkan senyuman.
"Sebaiknya kamu jangan terlalu larut dalam hal yang kamu baca."
Saran dari temannya tak begitu (Name) perhitungkan. Walau dibilang seperti itu, tetap saja dirinya ingin merasakan apa yang dialami pemeran utama dalam komik bergenre romantis yang suka dia baca.
ˋ°•*⁀➷
Jam pelajaran tepat sebelum istirahat selalu berhasil membuat (Name) tak fokus pada apa yang sang guru jelaskan di depan kelas.Netranya berkeliaran dari jam dinding ke papan tulis, ke pintu masuk kelas, bahkan sekarang dia tengah melihat jendela yang menampakkan gerbang sekolah dengan jelas di bagian bawah.
Dia hanya ingin cepat istirahat dan memakan bekal yang ia bawa, mungkin dengan itu dia bisa kembali fokus pada pelajaran yang menurutnya membosankan ini.
Pemandangan di bagian bawah dari jendela yang tak menampakkan apa pun membuat (Name) ingin mengalihkan fokusnya. Sepertinya dia akan mulai mendengarkan apa yang sang guru bicarakan.
Tetapi, belum sempat pandangannya teralih dari jendela, sesuatu yang baru saja dia lihat menarik kembali niatnya untuk memberi atensi pada guru yang ada di depan kelas.
Seorang pemuda dengan headphone dan permen yang menempel di mulutnya membuat (Name) melekatkan perhatiannya pada orang yang tak asing di pandangannya.
"Bukankah itu Kaji? apa yang ingin dia lakukan di sini?" Batinnya berbicara. Penasaran akan presensi dari seorang pemuda yang tak disangka.
Tubuhnya sedikit lebih condong ke arah jendela. Ingin memastikan tentang identitas orang yang sedang berdiri di depan gerbang sekolahnya.
Ternyata setelah menyipitkan mata dan lebih mendekatkan diri ke jendela, apa yang (Name) lihat memanglah sosok pemuda yang ia kenal.
Karena hal itu, (Name) memutuskan untuk terus menatap ke luar jendela karena telah ada keberadaan yang mengisi pemandangan di bawah yang awalnya hampa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐢𝐓𝐔𝐀𝐓𝐢𝐎𝐍𝐒𝐇𝐢𝐏 ー⌗Kaji
Romance❝what are we?❞ ▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀ Now playing: 𝗞𝗮𝗷𝗶 𝗥𝗲𝗻 𝘅 𝗙! 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 ♪ 𝟶:𝟶𝟶 ──◍───── 𝟷:𝟹𝟶 ↻ ◁ || ▷ ↺ ♫ Hubungan seseorang selalu dikategorikan dengan jelas seperti sebagai teman, s...