【 O5 】

525 81 2
                                    

Sesaat (Name) memasuki ruang kelas yang terdengar ricuh oleh obrolan teman-temannya, di situlah bunyi bel masuk berdenging melewati telinga seluruh murid yang ada.

(Name) bersyukur dirinya dapat kembali tepat waktu ke dalam kelasnya sebelum pelajaran berikutnya dimulai. Pasalnya, guru yang akan mengajar setelah ini adalah seseorang yang dianggap 'guru killer' oleh kebanyakan murid di sekolah.

"(Name)! akhirnya kamu kembali," sambut Chii ketika netranya menangkap sosok temannya yang akan menempati tempat duduknya.

Mendengar suara orang yang memanggilnya membuat (Name) menghampiri tempat di mana Chii duduk. "Chii, maafkan aku karena kita tidak bisa makan bersama hari ini. Sebenarnya—" Tidak selesai mengucapkan kata-katanya, salah seorang di kelas tiba-tiba bersuara. Mengisyaratkan bahwa salah satu guru yang paling menyebalkan di sekolah sudah tiba di kelas mereka.

Dengan cepat semua anak di kelas merubah posisi duduknya menjadi rapih dan buat mulut mereka bungkam. Tidak ingin kena omelan atau hukuman dari seorang guru yang sudah berdiri dengan mantap disertai mata tajam yang nampaknya tak akan melewatkan satu kesalahan pun dari muridnya.

"Sepertinya aku baru bisa memberi penjelasan pada Chii saat pulang nanti.." Batinnya yang bersuara kecewa membuat bahu (Name) ikut menurun karena perasaan tak enak hati telah meninggalkan temannya makan sendirian.

ˋ°•*⁀➷

Akhirnya setelah melewati jam-jam yang penuh kantuk, pening, juga rasa bosan yang melanda, semua murid yang ada di sekolah itu dapat kembali ke rumah mereka masing-masing karena sesi pembelajaran hari itu yang telah usai.

Karena mendapatkan kesegarannya kembali dari rasa kantuk yang menghampiri, (Name) ambil langkahnya untuk pergi ke tempat duduk teman yang belum sempat dia beri penjelasan.

"(Name)? hari ini aku ada kegiatan klub. Jadi, maaf, kita tidak bisa pulang bersama dulu hari ini." Chii menyampaikan perkataan yang buat hati (Name) mencelos seketika. 

Apa ini pembalasan Chii karena dia meninggalkan temannya itu makan sendirian sementara dia makan tanpa rasa bersalah dengan orang lain? kalau memang begitu, ini gawat! Chii pasti marah karena hal itu!

"Chii, maaf! tadi kita tak bisa makan bersama karena aku yang tak kembali ke kelas secepatnya, aku sungguh menyesal! Jadi, tolong jangan marah padaku, Chii!" Yang tadinya berdiri kini menunduk dengan penuh rasa penyesalan di hadapan temannya yang sedang merapihkan buku-bukunya.

Melihat temannya yang mendadak ajukan permintaan maaf dengan kepala yang tertunduk membuat perasaan dalam hatinya jadi tak enak seketika.

"Aku tak masalah dengan itu, (Name). Sungguh! kamu tidak perlu seperti ini.." Chii mengangkat tangannya di udara upaya membuat temannya berhenti membungkuk padanya.

Sang lawan bicara yang mendengar itu mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat wajah teman yang ada di hadapannya. Masih belum yakin apa yang benar jika temannya ini tidak marah padanya.

"Lagi pula tadi kamu makan bersama pacarmu, kan? aku pikir tak masalah jika sesekali kamu makan bersamanya." Chii yang melanjutkan kalimatnya ini membuat raut wajah (Name) berubah seketika. Postur tubuhnya juga kembali dalam keadaan tegak sepenuhnya.

"Pacar? apa maksudmu?" heran (Name) mendengar penuturan dari Chii. Mendengar suara temannya yang kebingungan membuat Chii kembali buka suara. "Sebenarnya aku melihatmu menyuapi seorang laki-laki berambut silver saat aku sedang mencari keberadaanmu saat jam makan siang tadi. Aku memilih tidak memanggilmu karena kalian terlihat sangat mesra," jelas Chii.

Penjelasan dari Chii justru membuat alis (Name) makin terangkat karena rasa heran yang masih melanda. Laki-laki berambut silver itu maksudnya Kaji, kan? Bagaimana bisa temannya itu menanggap dia dan Kaji berpacaran? dan lagi, mesra? bahkan (Name) hanya merasa dia sedang menyuapi seseorang seperti biasa.

"Kamu salah paham, Chii. Kaji itu bukan pacarku." Kalimat yang dilontar (Name) ini tentu mengundang rasa terkejut pada Chii setelah mendengarnya.


𝐒𝐢𝐓𝐔𝐀𝐓𝐢𝐎𝐍𝐒𝐇𝐢𝐏 ー⌗KajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang