【 O6】

520 83 4
                                    

Jalan pulang yang tak ditemani siapa pun membuat (Name) tenggelam dalam benaknya. Percakapan yang ia punya dengan temannya sebelum pulang sekolah tadi benar-benar terputar di kepalanya sekarang.

"Laki-laki itu bukan pacarmu? tapi aku benar-benar melihat kalian menikmati waktu kalian berdua tadi." 

"Aku dan Kaji tidak punya hubungan seperti itu, kami hanya berteman." 

"Tapi aku rasa hal tadi bukan hal yang biasa dilakukan seorang teman."

(Name) membuat langkahnya terhenti di pertengahan. Kembali mengingat obrolan tadi sungguh membuat dirinya dilanda perasaan aneh yang mengganjal dalam hatinya. Dia mengusak helai rambutnya tanda frustasi akan apa yang dikatakan oleh Chii padanya.

"Kalau kami bukan teman, lantas apa hubungan antara aku dan Kaji sebenarnya?" Memilih untuk kembali menempuh jalan pulang, batinnya berkata dengan pandangan yang turun.

Walau sudah cukup lama mengenal Kaji, bagaimana dirinya bisa tak mengetahui apa hubungan mereka selama ini? 

Yah, Kaji itu cukup pasif apabila dikaitkan perihal berbicara dengan orang lain. Tapi meski begitu, (Name) merasa nyaman hanya dengan tahu bahwa Kaji ada di sampingnya.

"APA KAU PIKIR DIRIMU KEREN!?" Suara amarah yang terdengar kencang ritmenya membuat (Name) menoleh ke belakang, ingin mengetahui siapa gerangan yang mengeluarkan suara demikian.

Di persimpangan yang baru saja ia lewati, (Name) melihat orang yang dia kenal tengah berbicara dengan salah seorang pemuda yang wajahnya asing menurutnya. Yang membuat dia tersentak ialah karena Kaji merupakan orang yang tengah mengeluarkan suara amarah yang sebelumnya ia dengar.

"Jangan pernah lakukan hal yang tak diminta lagi, kau paham itu?!" Suara Kaji yang mendominasi atmosfer antara mereka berdua membuat sang pemuda yang tengah berhadapan dengannya hanya menunduk dengan keringat yang mengalir dari pelipisnya.

Di saat itu lah mata keduanya terkait satu sama lain. Netra hitam pekat milik Kaji dengan bola mata (Name) yang dengan refleks melebar. 

Pemuda surai silver yang baru saja melakukan kontak mata membuat dirinya membalikkan tubuhnya dan berlari dengan rasa terkejut karena mendapati sosok sang gadis di sana.

"Kaji!" Panggilan yang biasanya digubris oleh sang pemuda kini diabaikannya. Kaji terus belari ke depan tanpa menoleh untuk merespon panggilan dari (Name).

Aksi yang dilakukan oleh Kaji tanpa sangka tentu membuat (Name) punya perasaan khawatir yang menghinggapi dirinya tiba-tiba. Saat kakinya hendak digerakkan untuk mengikuti, (Name) dibuat salah fokus karena panggilan seseorang.

"Oi, (Name)-chan!" Seruan dari seseorang yang masuk pendengaran (Name) membuat kakinya tak jadi ambil langkah ke depan.

Dia tolehkan kepala untuk mendapati siapa yang telah menyebut nama. "Enomoto-kun dan Kusumi-kun?" Ternyata mereka adalah orang yang memang dirinya kenal. Dua orang pemuda yang merupakan teman dekat Kaji.

"Apa kau mau pulang—apa-apaan dengan wajahmu yang tertekuk itu!?" Pertanyaan pemuda dengan rambut surai hitam bernama Enamoto berubah jadi rasa kaget karena melihat alis (Name) yang berkerut.

Sang gadis yang ditanya demikian menatap ke bawah untuk sementara. Terbesit tentang Kaji yang baru saja melarikan diri bagai menjauh darinya.

Enomoto melangkahkan kakinya lebih dekat dengan (Name). Dia mendapati seorang pemuda yang kepalanya tertunduk ke bawah di persimpangan jalan tempat di mana Kaji juga berada di sana sebelumnya.

"Sepertinya aku tau apa yang kira-kira baru saja terjadi." Enomoto menghela nafasnya kasar. Saat itulah pemuda dengan rambut yang tertutupi seluruh bagian matanya berjalan mendekat.

"Padahal dia itu baru kita tinggal sebentar," lanjut Enomoto melihat teman yang ada di sampingnya—Kusumi.

(Name) mengangkat pandangannya begitu Enomoto mengatakan bahwa dia tahu tentang apa yang terjadi. 

"Aku tidak mengerti kenapa Kaji lari begitu mata kami bertemu barusan.." Pandangan mata (Name) terlihat masih turun. 

Jadi, apa yang harus (Name) lakukan untuk menghadapi situasi macam  ini?













Double update because begging Kaji to be real is wrong *sobbing in the corner*

ANYWAYYY, I finally made my female-lead aka (Name) called other charas with -kun!! ಠ⁠∀⁠ಠ I hope some of y'all aren't annoyed by that tho :]

Thank you for reading this book until this chapter. Stay healthy and hydrated, 'kay? ♡

𝐒𝐢𝐓𝐔𝐀𝐓𝐢𝐎𝐍𝐒𝐇𝐢𝐏 ー⌗KajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang