"Eh bentar lagi gue balik ya" Delyn menatap Lily sambil melipat kedua tangannya di depan dada "kok cepet banget sih, Mau selingkuh ya??" Lily melotot lalu ia menggelengkan kepalanya "enggak dong deyinnn, yakali aku selingkuh. Cewe secantik kamu di selingkuhin?? Ah udah gila kali aku"
"Kamu pengen cepet cepet pulang biar bisa selingkuh kan?" Lily terperanjat, ia berjalan menghampiri Delyn lalu memegang kedua pundak Delyn. Kemana hilang nya akal sehat Delyn? Lily dan Delyn baru saja resmi berpacaran tiga hari yang lalu dan Delyn malah berpikir bahwa Lily akan berselingkuh darinya?!? Lily mungkin sudah gila jika dirinya benar-benar berselingkuh. Perempuan secantik Delyn tidak pantas di selingkuhi.
"I'm not saying that" Lily mengusap pipi Delyn "halah, jan percaya sama si Lily. Dia mau mabar ml sama cewe lain tuh Del" Nala mengibaskan tangannya kemudian ia tertawa ketika Lily menatap nya dengan tatapan tajam. "Gue tonjok ya muka lu Nala!" Lily menunjukkan kepalan tangannya kepada Nala sebelum ia kembali menatap Delyn.
"Enggak sayang itu gak bener, aku pulang awal karna aku harus beli makanan burung unta titipan papah" Ucapan Lily membuat Regie melotot, mengapa keluarga lily memelihara burung unta di rumah mereka?? "Stress ,itu rumah atau kebun binatang sih Ly. Btw gue masih dendam ya ly sama iguana lu yang jelek itu" Ucapan Regie membuat lily terkekeh kecil.
"Ya kalau gitu seharusnya kamu ngajak aku pulang juga dong. Kalau kaya gini kan malah ngebuat aku jadi curiga Lilyy" Lily mengusap kasar wajah nya, ia menggeleng tidak mengerti kemana otak Delyn sampai Delyn berpikir bahwa dirinya akan berselingkuh. "Okey, nanti kamu ikut aku pulang ke rumah yaa. Mamah udah nanyain kamu tuh"
"Mamah kamu nanyain aku?? Terus kenapa kamu gak pernah ngajakin aku main ke rumah kamu lagi setelah kita berdua pacaran?!?" Lily mengedipkan kedua matanya berkali-kali. "Kan setiap hari nya kita selalu main game di rumah kamu, sayang" Tangan Lily terangkat untuk mengusap puncak kepala Delyn.
"Si Delyn kenapa sih ji, dia hari ini aneh banget. Apa karna jadian sama si wibu nolep itu ya, jadi gila gitu anaknya" Bisikan Nala hanya di jawab dengan sebuah gelengan kepala dari Regie. "Gaktau, tanya Oline aja" Nala menoleh kepada Oline yang kini sedang melakukan dribble dengan bola basket nya.
"Red day's" Oline melemparkan bola basket yang berada di tangannya kepada Nala sebelum ia mendudukkan dirinya di atas kursi "oalahhh" Nala mengangguk kemudian ia melakukan dribble dengan bola basket yang di lemparkan Oline kepadanya.
"Rengginang, nyalain hotspot lu dong" Regie menoleh kepada Oline lalu ia mengeluarkan handphone nya dari dalam saku celana "nyalain sendiri" Regie melemparkan handphone nya itu kepada Oline dan langsung di tangkap oleh Oline.
"HAH? SEORANG CAROLINE FERNANDO TORRES GAK PUNYA KUOTA??" Pekik Nala setelah ia memasukkan bola basket ke dalam Ring "Kenapa sih emangnya. Kan Oline juga manusia, wajar dong" Delyn menatap Nala dengan wajah bingung nya. "Tau nih si Nalar, emang gak jelas tuh orang" Sahut lily sambil menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik dari kekasih nya ini.
Nala meringis lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal "ya aneh aja gitu dengernya, emang duit lu yang banyak itu di kemanain sih lin. Di pake judi ya??" Oline melotot lalu ia melemparkan kaleng soda bekasnya ke kepala Nala "enak aja lu kalau ngomong"
Oline menunjukkan kepalan tangan nya kepada Nala, sedangkan Nala malah berpura-pura tidak melihat nya. "Udah ah kagak usah ribut, tuh liat ada notifikasi masuk ke HP lu" Regie menepuk pundak Oline sebelum ia meraih botol minum nya dan mulai meneguk air dingin yang ada di dalam botol tersebut. Oline menoleh ke sebelah nya, mengambil ponsel yang ia letakkan di sebelah lalu memeriksa notifikasi tersebut.
Oline sedikit terperanjat ketika ia melihat notifikasi di handphone nya. "astaga dragon, gue lupa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Secara ugal ugalan (Orine) [end]
Teen FictionMencintai si anak Osis secara ugal ugalan