12. Kedai Ahjumma

16 3 0
                                    

Sullyoon meneguk ludahnya kasar. Di cermin toilet perempuan sekolah ada tulisan dengan darah disana. Dirinya baru saja masuk dan sudah menemukan hal aneh. Sullyoon memutuskan menelepon seseorang yang mungkin bisa menyelamatkan nya.

"H-halo?"

"Halo, kenapa Yoon? Perasaan Lo baru aja pergi kok telepon gue?"

"Bisa kesini enggak Bae? Gu-e ta-kut."

"Iya, tunggu disitu gue bakal ke Toilet."

Pipp

Tak butuh waktu lama Bae datang dan hal yang dia cium bau anyir darah. Reflek Bae melihat ke sumber penciuman nya, betapa terkejutnya dia melihat tulisan Darah di kaca.

"Sullyoon tenang, gue bakal panggil Guru juga petugas kebersihan." Kata Bae segera berlari keluar menuju ruang guru.

.

"Sekolah akhir-akhir ini serem, kenapa ya? Gue jadi takut kalo udah sore, jangankan Sore tiap hari takut gue." Kata Hiyyah, mereka sekarang sedang ada di kantin. Jam kosong lagi-lagi.

"Bener, Hanni juga bolak-balik kesurupan dan itu buat satu sekolah gempar." Sahut Rei
"Sekolah kita kenapa ya? Gue masih inget yang Taesan itu, anaknya katanya besok udah sekolah." Ujar Jihan

"Jangan-jangan Sekolah kita di sponsori oleh Game horor gitu?"

Plakk

"Ngotak dikit dong Minji! Ini tuh serius!" Ngegas Hiyyah
"Gue sama Sullyoon juga, kita gak berani pulang malam apalagi keluar malam. Udah kejadian 2x mungkin." Jelas Bae
"Yang paling serem di kejar Badut itu." Kata Sullyoon dengan mimik muka takut nya.

"Doha emang gila, gue aja gak nyangka dia sebegitu nya ke anak smp." Dengus Jihan kesal, sebagai Ketua kelas yang baik Jihan selalu memerhatikan anak kelas nya. Sudah seperti ibu memang.

"Sudahlah, lagian dia udah minta maaf walaupun sama Kak Haewon gak dibolehin ketemu Kyujin selama 2 Minggu." Sahut Bae sambil mencomot kentang Minji.

"Cinta boleh, gila jangan."

"Guys, gue punya cerita waktu gue di rumah sama Liz." Bisik Wonyoung membuat mereka semua merapat demi tau cerita Wonyoung.

"2 hari yang lalu Liz ke rumah gue karena gue minta temenin, ortu ke London ninggalin gue. Nah, gue sama Liz lagi enak enak nonton bareng di kamar gue tiba-tiba ada yang ngetok Pintu. Perasaan di rumah cuman ada kita berdua, Bibi pembantu gue gak mungkin belum pulang di jam 7 malam itu. Gue reflek teriak 'siapa itu' tapi gak ada sahutan, gue kira kucing gue jahil tapi ternyata Pintunya di ketuk lagi tapi agak keras.

Liz udah ngamuk siapa yang jahil kayak gitu tapi pas kita ulang pertanyaan awal tadi itu, gak di jawab lagi. Kita berdua akhirnya mengabaikan ketokan ke 3 tapi saat kita tanya malah ada kayak suara Geraman gitu di luar kamar, suara cowok. Gue gak punya Kakak terus sepupu-sepupu gue udah kerja semua, mana mungkin ada cowok ke rumah."

"Akhirnya Liz yang buka pintu tapi Liz baru ngeh, kucing gue tidur di atas meja. Kita berdua panas dingin tuh, berkahir kita semalaman enggak tidur dan Vc Hiyyah sama Hikaru yang Emang suka begadang."

"Oh pantes kalian pas gue bilang 'matiin aja Vc nya' langsung teriak gak ngebolehin." Ucap Hiyyah mengerti

"Iya lah! Kita di rumah Wonyoung cuman berdua! Seharusnya ada Rei tapi anaknya lagi ke luar." kata Liz melirik Rei
"Di ajak Mama aku kok." Bela nya
"Dih, duluan janjian mana? kita apa Mama Lo? Kita duluan kok." Sahut Liz

"Ih! Dia kan Mama aku, aku anaknya!"

"Hele--"

Tok! Tok! Tok!

Kesepuluh gadis tersebut tentu saja terkejut dengan ketokan di meja seberang mereka, ternyata Jinsik.
"Dari tadi di WA, di telepon gak ada sahutan, di samperin lagi nge gibah." Dengus Jinsik
"Balik ke kelas, nanti ketahuan guru piket." Kata Jinsik lalu pergi meninggalkan mereka semua.

"Beh, gue kira siapa tadi." Kata Minji
"Jinsik suka tiba-tiba nongol." Ucap Bae lalu mereka semua segera kembali ke kelas.

🃏

Kedua pemuda sedang berjalan menuju ke salah satu kedai langganan mereka yang ada di pinggir jalan.
Tampak kedua pemuda itu sedang bercanda satu sama lain. Masuk ke dalam kedai tersebut.

"Ahjumma, 2 porsi ramen seperti biasa." Ucap Salah satu pemuda tersebut. Ahjumma yang sudah hafal segera membuatkan pesanan kedua pemuda tersebut.

"Gak ke rumah Taesan woo?" Tanya Sumin
"Enggak, besok anaknya masuk kok tapi besok gue yang jemput dia." Jawab Jinwoo. Pesanan mereka datang dan keduanya segera menyantapnya.

"Paling enak malem-malem gini makan ramen."

Kuah yang masih hangat, mie yang sedap apalagi campuran bumbu yang tak pernah gagal mereka rasakan dari jaman kelas 1 SMP.
"Kalian udah gede juga ya, dulu kesini harus diam-diam takut kena marah Mama kalian." Sang ahjumma meletakkan 2 gelas minuman.

"Ramen Ahjumma itu paling enak! Aku kalo lagi pengen yang kuah kuah bawaannya pengen Ramen Ahjumma." Jinwoo tersenyum ke arah ahjumma
"Syukurlah, selamat menikmati."

Mereka melanjutkan makan ramen dengan hikmat. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan keduanya baru saja pulang dari rumah Yubin, belajar bersama.

Yubin bilang tidak apa-apa menginap di rumah nya tapi kedua temannya menolak.

"Nak, ahjumma boleh cerita tidak?" Tanya Sang Ahjumma dan Kedua pemuda yang memang sudah selesai makan mempersiapkan untuk duduk di hadapan mereka.

"Kenapa Ahjumma? Ada Preman kesini?" Tanya Sumin khawatir tapi Sang Ahjumma menggeleng
"2 hari yang lalu ahjumma di nampakin sesuatu Nak, ahjumma takut banget." Ucap Ahjumma serius.

"Kemarin kan Ahjumma udah beres-beres terus nunggu di depan kedai, Ahjumma istirahat sebentar karena lutut sakit tapi tiba-tiba ada tentara lewat gitu. Ahjumma saat itu enggak lihat wajahnya tapi pas Ahjumma noleh wajah tentaranya rusak semua. Bajunya kayak bukan Baju Tentara jaman sekarang, baju nya agak lusuh gitu sambil bawa senjata. Saya diam aja terus anak saya datang dan Tentara itu hilang."

"Ya ampun Ahjumma, perlu Sumin sama Jinwoo temenin? Antar pulang juga?" Tawar Sumin khawatir
"Enggak usah Nak Sumin, Ahjumma baik-baik aja kok. Itu jam 10 kejadiannya."

"Kalo dari Ahjumma cerita itu, Jinwoo pernah dengar dari Papa Jinwoo, kalo dulu di Depan sini ada kecelakaan. Ternyata yang bawa mobil itu tentara yang sedang menuju ke Markas karena panggilan dari atasan. Akibat terburu-buru jadi Si tentaranya gak tau kalo ada yang mau menyebrang dan Si tentara ini banting setir ke arah gedung sebelah Kedai Ahjumma. Si tentara ini pas ketabrak juga pakai baju dinas dan bawa senjata terus apa yang dibilang Ahjumma tentang Wajahnya itu bener."

Sang Ahjumma termenung mendengar cerita Dari Jinwoo. Kasian sih iya tapi dia juga takut di nampakin kayak gitu.

Ketiganya seketika menatap karena tiba-tiba saja bulu kuduk mereka bertiga berdiri juga hawa dingin yang melewati mereka sekilas.

"Ahjumma beres-beres dulu ya, mau tutup awal." Ahjumma pergi ke belakang untuk beres-beres.

"Nunggu Ahjumma gak apa-apa kan? Kasian." Tanya Sumin dan Jinwoo mengangguk setuju.

"Ahjumma, Sumin sama Jinwoo Nunggu Ahjumma Sampek di jemput aja." Teriak Sumin.

"MAKASIH NAK!!"

<TBC>
kalo kalian ada di posisi Ahjumma gimana? Kedepannya mungkin ada foto-foto hantu 😔✌🏻 kalo kalian gak mau silahkan berkomentar.

See you next chapter 👋🏻
Vote dan komen ‼️
Follow me on wattpad 📥
Terima kasih sudah mampir 💗

Cenayang || 04lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang