Tuyul?

7.1K 602 54
                                    

Happy Reading



Argavanil

Arga dengan tenang mengendarai motornya sampai kesekolah. Banyak sekali pasang mata yang menatap kagum kearah Arga. Walaupun motornya terlihat kampungan sekali. Tapi tidak dengan yang mengendarai. Karena Arga memiliki perawakan yang bagus, dengan kulit putih bersih dan wajah yang tampan layaknya keturunan Korea, dengan matanya yang terlihat kecil.

"Lama banget lo naiknya!" ucap salah satu sahabat Arga bernama Fikri. Dengan di sampingnya Aldi, yang merupakan sahabat Arga juga.

"Syuka-syuka gue lah," ucap Arga sambil menyetandarkan motornya. Berdiri lalu merapihkan bajunya yang sedikit berantakan.

"Pulang sekolah tawuran yok!" ajak Aldi antusias sambil berjalan mengikuti Arga dan Fikri menuju kelasnya.

"Dimana tawuranya? kalo bisa cari tempat yang banyak rumputnya, biar sekalian kita nyari rumput buat si Sumbing sama si Kero," usul Arga.

"Lo gak ada niatan mau ganti nama kambing lo apa? jelek banget sumpah," usul Fikri.

Fikri benar-benar muak dengan tingkah laku sahabatnya yang random ini. Asal kalian tau, kenapa si Sumbing dinamai Sumbing. Itu karena kambing bernama Sumbing itu, mulutnya benar-benar Sumbing. Dan tanpa perasaannya Arga menamainya Sumbing.

Dan si Kero adalah kambing Arga yang matanya juling. Dan dengan estentiknya Arga menamainya Kero. Entahlah kenapa Arga ini tidak berprikekambingan sekali!

"Suruh siapa matanya kero, terus siapa suruh juga tuh kambing pake Sumbing segala. Jadi jangan salahin gue kalo tuh kambing gue namain, Kero sama Sumbing!" jawab enteng Arga membuat Fikri dan Aldi mendesah keras.

"Serah lo lah..." pasrah Fikri.

"Iyalah, orang kambing, juga kambing gue!" tutur Arga.

Setelah menyelesaikan pelajaran yang membuat otak muak. Kini adalah jam istirahat, dimana Arga dan kedua bocil monyet tengah menikmati makanan dikantin sekolah.

"Ga!" panggil Aldi.

"Hm," jawabnya. Arga masih terus fokus untuk menghabiskan susu kesukaanya, Millo!

"Dasar bocil Millo, kalo udah minum Millo aja. Temen ngomong cuman dijawab, ham, hm doang!" gerutu Aldi kesal.

Setelah menghabiskan satu gelas Millo hangat . Arga mendongak, menatap wajah kesal Aldi."Kenapa?"

"Lo gak ada niatan buat balik kerumah asli lo Ga?" tanya Aldi.

Arga menggeleng pelan,"Engga, ah! soalnya keluarga gue broken home. Dan mereka udah bahagia sama kehidupan mereka masing-masing."

"Ya udah gabung aja kesalah satunya, pasti lo ikutan bahagia. Daripada hidup sendirian," usul Fikri.

"Males, miskin!" ucap Arga, padat, singkat dan jelas.

Aldi dan Fikri dibuat speechless dengan perkataan Arga barusan. Emang sangking miskinnya ya, sampai-sampai Arga memilih hidup sendiri.

Mereka berdua berdoa, semoga kelak Arga menjadi orang sukses dan bisa membantu perekonomian keluarganya.

Akhirnya jam pelajaran sekolah sudah selesai. Sesuai perkataan mereka tadi. Kini mereka tengah berkumpul dilapangan untuk memulai tawuran.

"Cih, gue bakalan ngalahin Revolver dan ketua miskin lo itu!" teriak Hengki ketua geng Drag Pink pada anggota Revolver.

"Dih banyak gaya!" hina Fikri.

"Hidup tuyul, jangan pernah menyerah.Ingat,APA MOTO KITA?" tanya Arga sambil berteriak kencang.

"TUYUL, TUYUL, TUYUL..." jawab anggotanya dengan berteriak semangat.

"Tuyul?" tanya Hengki bingung.

Sejak kapan tuyul bisa jadi moto hidup. Moto nyolong gitu maksudnya?

"T artinya, takwa pada Tuhan agar diberi kemenangan. U artinya, usaha selalu menang.Y artinya, yakin selalu menang. U artinya, ulet supaya menang. L artinya, lincah dalam membantai musuh agar menang," jelas Arga. Menjelaskan arti dari singkatan tuyul. Yang merupakan moto dari geng motor Revolver.

"Najis banget, anjing!" Hengki tak habis pikir dengan ucapan Arga barusan. Baru kali ini tuyul ada singkatannya.

Inimah sama aja motonya menang, menang dan menang. Cape banget ngadepi bocil tuyul satu itu.

" Nanti pas tawuran jangan lama-lama ya!" ucap Arga tiba-tiba, membuat Hengki dibuat bingung kembali.

"Tawuran mah ya se selesainya lah, kalo salah satu dari kita kalah. Baru selesai," ujar Hengki memberi tau.

"Jangan Heng, kasian Arga. Ini udah mau ujan, nanti kalo tawurannya lama terus hujan. Arga gak jadi nyari rumput karena rumputnya basah," ujar Aldi menimpali.

Sedangkan Hengki mengacak rambutnya frustasi. Ini sebenarnya mau tawuran apa mau bertingkah sih. Dari tadi bukanya dimulai, malah banyak tingkah.

"Iya terserah, jadi gak ini tawurannya?" tanya Hengki terlanjur jengah.

"Jadi, SERANG!" teriak Arga lalu berlari kearah Hengki yang juga berlari kearahnya.

Semuanya sudah menyebar dan saling adu jotos. Banyak dari anggota Drak Pingk yang tumbang. Membuat Hengki kesal dan meluapkan semuan amarahnya pada Arga.

"Argh... sialan beleguk sia manehhhhh!" umpat Hengki dengan bahasa Sunda yang sedikit ngawur. Sambil memukuk wajah Arga yang berada dibawahnya.

"Anjing Heng, kenapa muka gue yang lo pukul nyet!" kesal Arga. Dan balik memukul Hengki dengan keras.

"Jadi nama gue, anjing, Hengki apa monyet ini?" tanya Hengki.

"Gak tau gue, udah cepetan brantemnya. Keburu ngarit ini!" ujar Arga membuat Hengki tambah kesal bukan main.

Akhirnya tawuran dimenangkan oleh anggota Revolver. Karena anggota Drak Pink banyak yang melarikan diri. Membuat Hengki terpaksa menyerah dan ikut melarikan diri.

Setelah tawuran para anggota Revolver bubar dan pulang kerumah mereka masing-masing. Sedangkan Aldi dan Fikri serta Arga masih disana. Mereka tengah asik mencari rumput sambil tertawa.

" Arga! lo dari tadi ngapain malah diem bae disitu," teriak Aldi pada Arga yang tengah berjongkok didepan gundukan tanah. Yang Aldi yakinin jika itu adalah sarang semut.

Arga segera menoleh,"Lagi ngeliatin semut, mereka ramah banget ya jadi hewan. Kalo ketemu pasti langsung nyapa. Gak kaya manusia, punya salah dikit langsung gak kenal. Indahnya jadi semut," halu Arga.

Aldi dan Fikri menggeleng menatap heran pada teman randomnya satu itu. Setiap hari ada saja ucapan ngelantur nya yang membuat mereka berdua heran. Dulu mamah Arga nyidam apa ya? apa mungkin kecebong mentah.

"Yaudah sana jadi semut!" ucap Aldi . Tangannya sibuk mencari rumput untuk kambingnya Arga.

"Yang punya kambing siapa? yang nyari rumput siapa. Cape banget gue, punya sahabat kaya dia," keluh Fikri pada Aldi.

"Sama!" ucap Aldi.

Setelah selesai mencari rumput Arga segera kembali kerumahnya dengan satu karung rumput yang diikat dijok belakangnya. Setelah sampai Arga pergi menaruh rumputnya ke kandang yang agak jauh dari tempat kost. Sengaja biar tidak terlihat jorok dan bau.

Setelahnya Arga menaruh rumput ditempat makan dan dengan lahap Kero dan Sumbing melahap nya.

Tangan Arga terulur untuk mengusap kedua kambing cacat miliknya. "Makan yang banyak, biar kaga Sumbing muluk lo. Lo juga,mata pake segala Kero juga. Cape gue dihina mulu sama orang.Lo pada yang cacat, malah gue yang dihujat!"

Mbekkkk...

"Ini kambing ko bisanya cuman mbekkkk doang njing, sekali-kali jawab layaknya manusia gitu. Jangan layaknya hewan mulu!"

Jangan lupa vote and komen

Semoga Alloh lancarkan rezekinya.... Amin



ArgavanilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang