6.siapa yang di jodohkan?

35 4 8
                                    

Budayakan vote dan komen di setiap bab!
Setelah membaca sebuah tulisan yang kalian nikmati wajib untuk menghargai author yang menulis cerita yang telah kalian baca dan juga nikmati!

***

"Hidup jika hanya di lihat lukanya saja pasti tak akan ada habisnya ujian yang ada di hidupmu, tapi jika kau nikmati dan kau ikhlas menjalani hidup maka akan ada hadiah yang Tuhan berikan untukmu"
Trauma Klauza'
by myalfiyy

~Happy Reading~

Ketika kau melihat langit kau akan merasakan ketenangan di dalam hidupmu, dan jika kau melihat sunset yang begitu indah luka yang ada di hidupmu seketika menghilang.

Tertawa adalah salah satu cara untuk menghilangkan semua kesedihan, dengan cara tertawa luka yang di rasakan akan sedikit reda. Tertawa pun ada batasannya, jangan sampai tertawa lepas akan membuat luka yang baru.

Nikmati setiap proses dan ikhlaskan semua yang hilang. Setiap orang pasti punya kekurangan dan kelebihan, jangan pernah merasa dirimu yang paling banyak luka, karna Allah itu maha adil dan pastinya semua orang mendapatkan ujian yang sama sepertimu tapi berbeda dengan cara Allah memberinya, sakitnya sama tapi caranya saja yang berbeda

"Dunia itu ga adil ya" ujar klauza yang sedang di pinggir pantai bersama lara dan lisya, ketiga gadis itu menikmati indahnya sunset di sore hari

"Dunia memang ga adil makannya Allah ciptain akhirat" jawab lisya yang terus menatap ke arah pantai

"Kalo capek jangan sampai ngomong kalo diri sendiri itu bidadari yang nyari selendangnya, terus mau pergi ke kayangan" timpal lara

"Kalo capek jangan begadang baca Wattpad dan bilang kalo mau jadi tokoh fiksi, capek itu curhatnya sama Allah bukan ngelampiasin baca wattpad" sindir lisya pada klauza, ia pura pura tidak tahu jika klauza menatapnya

"Kalo emosi itu istighfar" sindir lisya kedua kali nya

"Astaghfirullah, ya Allah sabar kan hamba mempunyai teman seperti lisya" ujarnya dengan menatap tajam ke arah lisya

"Salah siapa ngikutin kita mulu" celetuk lara

Sudah terbiasa klauza di bilang seperti itu dan sudah biasa klauza di remehkan nya, sifat lara memang dari dulu seperti itu, ketika berbicara pasti membuat orang terdiam dan tak berkutik atau bisa membuat orang sakit hati tapi sebenarnya dia sangatlah baik hanya cara bicaranya saja yang sedikit menyakitkan

"Wihh parah sih lo ra, kalo ngomong ga di jaga tu mulut" protes lisya, lara seketika menoleh "jokes kali, gitu aja baperan"

Mendengar jawaban lara, klauza hanya diam dan tak mau membesar-besarkan masalah ini. Ia tak mau masalah omongan bisa jadi masalah besar

Lisya kembali menatap indahnya sunset "orang akhir zaman sekarang ini banyak yang tidak mengenal kata 'maaf, terima kasih, dan tolong'. Terimakasih zaman sekarang itu di ganti dengan cara 'oke' atau 'Y', sedangkan kata tolong' seakan musnah dari bumi dan..." menjeda ucapan nya "kata maaf di ganti dengan kata 'baperan, jokes dan sebagainya' cuma bilang “maaf, tolong, terimakasih” aja susah" ujar lisya yang masih menatap sunset

"Wah nyari gara gara nih bocah" ujar lara berdiri di hadapan lisya yang sedang duduk, seketika lisya pun ikut berdiri

"Jokes sister, kok baperan sih" ledek lisya 

"Itu bukan jokes tapi LO NGELEDEK GUE" marah lara

"Kok marah sih, kan situ duluan yang ngajak ribut" lara maju ke arah lisya sedangkan lisya sedikit mundur "YA JELAS MARAH. LO NGELEDEK GUE, MAU LO APA HAH?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trauma klauza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang