BAB 3. KEPUTUSAN

465 73 2
                                    

PO PDF RED STRING OF FATE SUDAH DIBUKA YA GUYS.

- PO dibuka sd tgl 20 Juni2024

- Pengiriman pdf tgl 30 Juni 2024

- Harga khusus PO 50 ribu

- Jumlah words lebih dari 100 K words

- Jumlah BAB lebih dari 60 BAB

- Link Pemesanan ada di profile saya.

Terima kasih. ^^

.

.

.

Dilarang menyalin, meniru, mempublikasikan cerita ini tanpa izin penulis.

.

.

.

Ketika pendeta datang keesokan harinya, malam sudah datang. Untuk pertama kalinya, suasana di halaman belakang terang benderang. Salju tidak turun, menyebabkan udara terasa lebih dingin. Tuan Feng ikut menyaksikan upacara pengusiran roh itu, sementara tabib yang memeriksa Ah Li sebelumnya mengatakan jika kondisi Nona Kedua sangat baik, tidak ada yang salah dengan kesehatannya dan hal itu membuat Tuan Feng sedikit lebih lega.

Meja altar dipenuhi oleh persembahan. Satu orang pendeta berusia lima puluh tahunan memulai upacara dengan khusyuk sementara Ah Li duduk menatap sang pendeta, ekspresinya terlihat bosan.

Suara lonceng terdengar nyaring. Beberapa orang pelayan yang menyaksikan upacara itu terlihat saling merapatkan diri satu sama lain. Sesekali mereka melihat ke arah nona kedua mereka.

Feng Shi memutar kedua bola matanya saat pendeta melemparnya dengan air suci juga ketan putih. Wanita itu menghela napas panjang, menopang wajah dengan satu tangan. Upacara pengusiran roh masih terus berlangsung. Sebelum pergi ke halaman belakang, sang pendeta sudah berbicara dengan Nyonya Pertama sebelumnya dan mendapatkan sejumlah uang untuk menyingkirkan Ah Li dari kediaman utama.

Menjelang jam makan malam, pendeta itu menyudahi upacara lalu datang melapor kepada perdana menteri. "Tuan, upacara pengusiran roh sudah selesai hamba laksanakan," lapornya. "Namun, masih ada energi negatif di tubuh Nona Kedua, ada baiknya dia dibersihkan di kuil terlebih dahulu."

Mengusap janggut panjangnya beberapa kali, ekspresi sang pendeta terlihat sangat serius. "Ada baiknya Anda segera mengirimnya ke kuil."

Nyonya Pertama bisa melihat keragu-raguan di kedua mata suaminya hingga memutuskan untuk ikut bicara. "Suami, selain membersihkan diri, Ah Li juga bisa memperdalam ilmu agama di kuil. Bukankah hal itu seperti melempar dua burung dengan satu batu? Tidak ada salahnya dengan hal itu."

Menjeda singkat untuk menarik napas, Nyonya Pertama lanjut bicara. "Tahun depan usianya tujuh belas tahun. Saat dia kembali, Anda bisa menikahkannya dengan pemuda dari keluarga baik-baik. Bagaimana?"

Walau merasa senang karena akan dikirim keluar rumah, Feng Shi tidak menyukai ide untuk dinikahkan di usianya yang ke tujuh belas. Dia sudah pernah menikah di kehidupan terdahulu dan sekarang sepertinya Feng Shi alergi mendengar kata 'menikah'.

"Aku akan bicara dengan ibu terlebih dahulu," ucap Tuan Feng. Saat ini Nyonya Tua tengah pergi keluar kota bersama Rong Yao untuk berdoa di Kuil Bukit Suci. Mereka akan kembali minggu depan. Tuan Feng merasa berkewajiban membahas masalah ini dengan ibunya karena menyangkut keluarga Feng.

Nyonya Pertama mengerjap. "Ibu baru akan kembali minggu depan."

"Benar, tidak ada salahnya menunda, kan?"

BUKU SATU - Red String of Fate (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang