bab. 11

348 11 29
                                    

"Ouh jadi-------------- gitu, ya udah sekarang masuk yuk, mas juga udh selesai ambil barang tadi" Ujar Alex tersenyum lembut ke arah nasya, entah kenapa setiap melihat nasya, ia slalu bisa melupakan semuanya, seperti dunianya hanya tertuju pada nasya seorang saja.




"Ayo mas aku udah gak sabar buat milih kamar kita dimana" Ujar nasya semangat lalu tersenyum begitu cerahnya hingga terlihat gigi gingsul yang membuat nasya semakin lucu.




"Ya sayang ayo" Ucap Alex geram menahan gemas akan sikap yang di tunjukkan nasya, lalu setelahnya mengusap pelan rambut nasya yang sudah termasuk bagian favorit nya, lalu kemudian Alex menggandeng sebelah tangan nasya dengan tangan kirinya, dan tangan di sebelah tangannya untuk membawa barang mereka berdua.




Ngomong-ngomong Alex udah mempersiapkan semuanya dari awal, mulai dari kebutuhan pokok, furniture, dan perabotan, jadi gak usah khawatir hehe.



Katanya sih biar nasya gak keteteran untuk mencari semua barangnya, karna hari ini Alex ingin bermanja ria dengan istrinya, atau mungkin istri pura-pura?




"Mas makasih ya udah mau ngertiin aku, padahal aku bisa loh mesen sendiri semuanya" Ucap nasya lembut sembari mendongak menatap Alex dengan lembut.





"Mas gapapa, lagian mas gak mau istri mas yang cantik ini kecapean apalagi kan kamu baru keluar dari rumah sakit, makanya aku durung orang buat nyiapin semuanya dari awal sayang, lagian aku tuh pengen di manja sama kamu hari ini, emangnya kamu gak kangen sama aku" Jelas Alex lembut seraya menatap nasya memelas.





"Kan aku ketemu sama kamu setiap hari mas, masa kangen sih" Tanya nasya heran seraya menatap suaminya lamat.




"Ya iya sih, tapi emangnya kamu gak kangen sentuhan aku gitu" Ujar Alex cemberut seraya menatap nasya memelas.





"Haha ternyata itu toh yang bikin suami aku yang kekar ini cemberut gini, badan doang gede" Ujar nasya tertawa mengejek pada Alex.




"Sayang" Rengek Alex tak Terima, dia itu lagi ngasih kode loh masa istrinya malah ledekin.





"Au ah tambah kesel" Ujar Alex cemberut seraya menghentak-hentakkan kakinya.





Sudah tak tahan lagi, tawa nasya membeludak melihat kelakuan suaminya yang berbadan bongsor tersebut.


"Haha haha" Tawa nasya terpingkal-pingkal.



Alex yang mendengar tawa nasya yang semakin keras pun menunduk dalam dan menangis terisak-isak.



"Huaa nasya ngetawain Alex hiks Alex gak suka hiks srott" Tangis Alex pecah seraya menyedot ingisnya yang hampir jatuh, hey mana mau ia di ketawain nasya gara-gara ingus nya yang meler, heh mana harga dirinya sebagai lelaki, itulah yang ada di pikiran Alex yang tak ingin ingus nya keluar.





Nasya yang mendengar Tangis Alex pun terdiam, hei lihatlah raut muka imut Alex yang sulit di   lupakan, tapi di satu sisi ia tak tega membiarkan suaminya menangis terisak-isak, namun lihatlah raut muka Alex yang lucu, sulit untuk di lihat jarang-jarang loh Alex seperti ini..





ini adalah pilihan yang cukup sulit untuk nasya, namun biar bagaimana pun, dia adalah suami nasya sekarang, jadi sebagai isteri yang baik, ia harus menyadari image suaminya bukan, ya betul.





Setelah membuat pilihan, nasya akhirnya memilih mendekat ke arah Alex, lalu mendekap tubuh Alex lembut, seraya mengucapkan kata maaf terus menerus.





"Maaf maaf, maafin nasya ya, nasya janji gak gitu lagi deh" Ujar nasya penuh perhatian seraya menangkup kepala Alex dengan kedua tangan kecilnya yang lembut.






"J-janji gak gitu lagi hik" Ucap Alex sesenggukkan, seraya menyodorkan jari kelingking nya ke arah nasya.






"Ya nasya janji gak gitu lagi" Ucap nasya lembut seraya membalas jari kelingking alex.






"Emm" Jawab Alex Menganggukkan kepalanya lucu.





"Sekarang Alex mau apa hem, nasya turutin deh" Ujar nasya lembut membuat kesepakatan, melihat Alex yang masih cemberut.






"Alex mau nen" Ujar Alex semangat, dengan mata yang berbinar cerah.






"H-hah apa alex, coba ulangi nasya gak denger soalnya" Ujar nasya memastikan bahwa pendengarannya tak salah.




"Huh Alex mau nenen" Ucap Alex sabar seraya memilih kedua jarinya.





"O-oh Alex mau susu, bentar ya nasya ambil dulu, gapapa kan Alex tunggu disini bentar" Ujar nasya lembut seraya mengusap pelan puncak kepala Alex.




"B-bukan, bukan itu" Ujar Alex seraya menunduk takut.





"Hm terus Alex mau apa, katanya mau nenen, pas mau di ambilkan gak mau, kenapa hem, Alex mau apa nasya turutin kok" Ujar nasya lembut seraya menatap Alex lembut, mencoba sabar sekali lagi.




"A-alex bukan mau nenen yang itu, t-tapi--" Alex tak berani melanjutkan kata-katanya, ia takut nasya menolak, atau bisa saja nasya marah kan karna keinginannya.





"Terus Alex mau nenen yang mana hem, coba ngomong sama nasya ya biar nasya ngerti okay" Ujar nasya perhatian seraya mengelus pundak alex yang bergetar?




"A-alex mau nenen yang ini" Ujar Alex gugup seraya menunjuk---------------

    





ini aku buat khusus bab ini buat NurHabibah889, lebih tepatnya mempersembahkan, makasih udah mau komen di bab sepuluh ku, dan makasih udah mau baca novel ini, kalau ada salah kata tolong tandai ya, maaf kalau novelnya menurut kalian jelek, karna ini juga adalah karya pertamaku, sekian dari saya terimakasih..












Jangan lupa vote..
Atau kalian bisa pencet tombol bintang di bawah ini..
👇







Tamat
-

---------------------------------------------------------

750 words


Jadi Cowok? TæiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang