bab. 9

409 11 6
                                    

Di waktu yang sama, regan dkk yang tanpa sengaja, dengan melewati jalan yang di pakai alex tanpa sengaja melihat kondisi tubuh ara dengan samar.

"Weh itu ara kan" Tunjuk alan nugroho {anggota inti genk bimaranta},  seraya memberhentikan motornya.

"iya weh, kenapa ya cok" Bingung albian sanjaya {anggota inti genk bimaranta}, seraya meletakkan tangan nya di dagu
[pose berfikir].

"Gak tau gue samperin yok" Ajak alan yang langsung di hadiahi tatapan tajam arbaja sanjaya, {wakil genk motor bimaranta}.

"Eeh canda ar, jangan lah  terlalu serius" Ujar alan berpose menangkup kan tanga nya di depan dada.

"Yoi" Sungut albi membenarkan perkataan alan

"Turun" Ucapan dingin terdengar, yang membuat seluruh anggota inti merinding kala mendengar nya, kecuali arbaja and mahendra prawista.

yang bisa di sebut mahen.. Seorang hacker di genk bismaranta.

"E-eh y-ya.. y-ya bos" Kamu alan saat mendengar nada dingin yang patut di jauhi nya, namun sayang nya ia harus terjebak di dalamnya.

Akhirnya setelah keributan kecil tersebut, anggota genk bimaranta (arbi) mengecek kondisi ara yang tidak berdaya itu.

"Gimana" Tanya regan beatrix datar, {ketua genk Bimaranta}.

'Regan kalo ngomong irit banget dah, perasaan ngomong itu gratis enggak bayar, rasa-rasanya pengen deh gue ceburin ke sungai tapi mana berani gue, gue aja takut sama regan' batin alan berceloteh ria.

"Maksud regan gimana kondisinya" Terang mahen seakan tau fikiran sahabatnya.

" Untuk Kondisi nya, kayaknya harus cek di dokter spesialis tubuh, karna banyaknya memar yang berada di area yang sulit untuk kita lihat" Terang arbi pelan namun dapat di dengar oleh mereka semua.

"Bawa" Ujar regan dingin lalu pergi meninggalkan mereka dengan kecepatan di atas rata-rata.

'Tuh kan, emang bener deh ketua dajal, main tinggal aja luh' sungut alan kesal, seraya menatap kepergian Regan lamat.

Regan yang  memang sudah mengetahui nya pun hanya diam, sebab teman nya itu hanya kesal sebentar padanya.

lalu pasti akan kembali seperti tak terjadi apa-apa, jadi biarkan saja, asal tak mengganggu ketenangan hidup nya.

"Maksud Regan bawa aja ara ke rumah sakit, agar dapat di berikan penanganan yang layak" Jelas mahen sabar,
teman -teman nya pun hanya mengangguk.

lalu membereskan apa yang harus mereka lakukan, lalu setelahnya hanya tinggal menunggu ambulans sampai.




Skip.......🐣



Di sisi lain, alex dan nasya tengah di perjalanan pulang.

"Sshh" Ringis nasya memegangi perutnya yang terasa keram.

"Tuh kan aku bilang juga apa, sayang kita balik ke rumah sakit lagi ya, aku takut kamu kesakitan lagi" Ujar alex yang menceritakan ke khawatiran nya, sembari menepikan mobilnya di pinggir jalan.


"Udah mas, kamu Lanjut aja aku gapapa kok" Ujar nasya sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri mendalam.


"Tapi sya kamu kesakitan loh, aku gamau ya kalo kamu nahan sakit" Ujar alex sembari menghadap kan badanya ke arah nasya.

"Gapapa mas aku udah enak-kan" Ujar nasya menenangkan alex


"Beneran udah ga papa" Ujar alex memastikan

"Ya beneran mas" Ucap nasya sembari menahan sakit yang teramat mendalam.

"Ya udah kalo sakit lagi bilang ya" Ujar alex lembut seraya menjalankan mobilnya kembali.



"Ya mas" Ucap nasya seraya menahan rintihan nya agar tidak di dengar oleh alex yang sedang mengemudikan mobil nya.


Tamat......

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

515 words




Jadi Cowok? TæiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang