dua belas

388 15 6
                                    

"A-alex mau nenen yang ini" Ujar Alex gugup seraya menunjuk--------------- ke arah dada nasya.

Nasya yang melihatnya pun tersipu malu, wajahnya pun memerah seperti tomat, namun buru-buru ia menepis tangan Alex yang menunjuk dadanya.

"Susu kemasan aja ya" Pinta nasya lembut seraya menatap Alex memohon.

"Kenapa, kan Alex maunya yang itu!" Ujar Alex keras kepala seraya memalingkan wajahnya ke samping, seraya mencebikkam bibirnya kesal.

Guys Alex marah guys ada yang mau bujuk Alex?

"T-tapi mas" Ucapan nasya terpotong karena melihat Alex menatapnya dengan tatapan andalannya, puppy eyes.

nasya yang melihatnya pun, berdehem pelan untuk menstabilkan rasa gugupnya, lalu tak lama kemudian mengangguk malu.

Alex yang melihatnya pun, segera menatap nasya berbinar lalu perlahan mendekat ke arah nasya seraya menatap nasya sayu.

"Ekhem kalau mau susu di kamar aja" Ucap nasya pelan, lalu pergi berlalu begitu saja meninggalkan alex yang menatap kepergian nya bingung.

"Eh kenapa harus di kamar, kan disini juga gapapa, ah gak mikir pokok nya Alex dapet susu hehe" Ujar Alex pada dirinya sendiri sambil tersenyum kemenangan, lalu pergi mengikuti langkah nasya.

Ceklek!

"Nasya, Alex dateng loh" Ujar Alex gembira sembari melangkah memasuki kamar yang nasya masuki tadi.

Nasya yang mendengarnya pun hanya terdiam sejenak, lalu segera memanggil Alex untuk mendekat kearahnya.

"Sini" Ujar nasya gusar menepuk pelan tempat tidur di sampingnya.

Alex yang di panggil pun mendekat, lalu segera duduk di samping nasya.

"Alex mau nen kan?" Tanya nasya lembut seraya mengelus pelan rambut hitam Alex.

Alex yang di elus pun terbuai, sambil memejamkan mata, menikmati elusan yang di berikan nasya kepadanya, lalu Alex mengangguk pelan seraya menunduk malu.

"Huft" Nasya menghela nafas pelan, lalu segera membuka kancing bajunya, lalu mengeluarkan salah satu payudaranya.

Sebenarnya nasya lelah, karna habis pulang dari rumah sakit, apalagi dirinya belum pulih.

Namun itu sudah kewajiban nya bukan?

Untuk mematuhi dan memberikan apa yang suami mau, selagi masih di batas kata wajar, nasya akan berusaha menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

"Benarkah, untuk Alex" Tanya Alex seraya menatap payudara nasya berbinar cerah.

"Ya" Jawab nasya kecil seraya tersenyum dengan lembutnya.

Tak menunggu lama lagi, Alex langsung saja menyedot payudara nasya keras, seraya menggigiti puting nasya gemas.

"Ahh m-mas jangan di gigit, s-sakit" Ujar nasya mengaduh kesakitan, seraya meremas pelan rambut Alex.

"Maaf ya, habisnya  gemesin jadi Alex gigit deh hihi" Ucap Alex polos tanpa rasa bersalah, nasya yang melihatnya pun tak tega, lalu nasya hanya bisa mengangguk pasrah ketika Alex mulai menyedot putingnya lebih keras.

"Sshhh" Desis nasya nyeri ketika Alex menggigit putingnya pelan.

"Maaf ya gara-gara alex, nasya jadi kesakitan" Ujar Alex lirih, seraya menatap nasya sayu.

"Gak papa, lagian itu juga udah termasuk kewajiban seorang istri, untuk melayani suaminya sebaik mungkin bukan?" Tanya nasya lembut seraya mengusap pelan wajah Alex, yang soalnya begitu tampan, sexy, dan lucu.

"Tapi tetep aja Alex yang salah" cicit Alex pelan seraya menundukkan wajahnya.

Nasya yang melihatnya pun langsung mengangkat kepala Alex pelan, lalu membawanya ke dekapan nasya, yang terasa hangat dan nyaman bagi Alex.

"Syutt kata siapa kok ngomongnya gitu, memangnya nasya pernah bilang alex nyusahin nasya hm" Tanya nasya lembut, seraya mengecup pelan puncak kepala Alex.

"G-gak" Jawab Alex pelan, lalu kembali mengeratkan pelukannya dengan nasya.

"Berarti itu fikiran Alex, nyatanya nasya gak pernah ngerasa di susahin kalau Alex kaya gini, malah nasya seneng kalau Alex mau manja sama nasya" Ujar nasya tegas sembari melerai pelukan Alex.

"Maaf" Gumam Alex seraya menundukkan kepalanya sedih.

"Hei Alex kenapa minta maaf, Alex gak salah" Ujar nasya lembut seraya mengangkat kepala Alex dengan kedua tangannya, lalu menatap mata Alex dalam.

"Hm"

"Ya udah bobo yuk, Alex udah selesai kan nen nya?" Tanya nasya penuh kelembutan, seraya menatap Alex dengan matanya yang teduh, karna mengantuk.

Alex yang melihatnya pun, hanya mengangguk singkat, lalu mengecup pelan dahi nasya, seraya membaringkan badannya yang terasa kaku.

"Lagian masih bisa kapan-kapan" Gumam Alex dalam hatinya sembari tersenyum.

Nasya yang melihatnya pun tersenyum simpul, lalu ikut berbaring di samping Alex, dan menyusul Alex ke alam bawah sadar.



                             Tamat

-----------------------------------------------------------662 words

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jadi Cowok? TæiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang