SCHOOL 3

13 3 0
                                    

-ˋˏ✄┈┈✮𖠋⚠︎𖠋✮┈┈┈┈

satu hari setelah kejadian itu, seluruh warga yang ikut berduka atas korban yang ada dalam peristiwa kebakaran itu ikut menaruh bunga mereka untuk para murid yang tidak berhasil terselamatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

satu hari setelah kejadian itu, seluruh warga yang ikut berduka atas korban yang ada dalam peristiwa kebakaran itu ikut menaruh bunga mereka untuk para murid yang tidak berhasil terselamatkan.

beberapa orang tua dari mereka pun merasa begitu kecewa dengan kurangnya tindakan dari pihak sekolah ketika tengah melerai kasus beberapa murid yang keracunan makanan.

karel, idar, bima beserta jay. mereka hanya dapat diam menatap sekolah mereka yang sudah tidak pantas lagi di lihat seperti bangunan sekolah, mata yang tidak lagi dapat melihat tempat mereka biasa bermain.

"Gila, baru ditinggal bentar udah mateng ni sekolah" ujar idar mengalihkan fokus teman-temannya.

karel yang mendengarnya seketika dengan amarah menendang batu yang ada di dekatnya. "Emang dari dulu sekolah ini udah gak jelas" ucapnya dengan tekanan yang begitu dalam.

"Kasian gue sama orang yang sekolah disini, mereka orang-orang yang gak beruntung makin gak beruntung pas udah kejadian" kata jay dengan kepalanya yang menunduk merenung.

"Lah, kita sekolah di sini" jawab bima.

"Ya gue kasian sama diri gue" dengan penuh dramanya, karel berhasil menendang kaki jay kali ini.

"Lagi serius, lo doang yang kek gini mulu" tutur karel.

"hmm" jawab jay dengan menghindari karel.

para guru yang juga ada di sekolah. mereka pun berbondong-bondong membawa rangkaian bunga besar, yang di mana setiap bunga tertulis kata permintaan maaf dan berduka atas orang tua yang di tinggalkan.

hanya dengan meletakkan rangkaian bunga itu, mereka segera masuk ke sekolah itu dengan izin dari kepolisian dalam mengevakuasi beberapa korban yang mungkin masih belum di temukan di dalam sana.

guru-guru itu sibuk masing-masing dalam mencari beberapa dokumen tentang pekerjaannya sebagai guru di setiap mata pelajaran yang ada di sekolah itu.

"Bu, maaf?" salah satu guru di sana memanggil guru lainnya yang ia tidak begitu ia kenali.

"Iya, ada yang bisa di bantu, Bu?" jawabnya dengan ramah.

"Apa berkas ini boleh saya ambil?" tanya nya dengan menunjukkan salah satu berkas yang ditemukannya di loker meja kerjanya.

Bu Sarah adalah guru BK yang baru saja mengajar di sekolah ini selama 3 bulan lamanya, dia diterima karena guru sebelumnya yang mengundurkan diri dengan alasan memiliki urusan pribadi yang harus di kerjakannya di luar kota.

Bu Sarah yang masih menunggu jawaban guru yang ia hampiri itu, guru itu hanya menggelengkan kepalanya dan menutup kembali loker itu dengan rapat.

"Berkas ini udah dari dulu di simpan disini, kepala sekolah yang dulu juga berpesan kalau berkas ini dibiarkan disini aja" jelas guru itu yang langsung bu sarah pahami.

TRENDING SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang