-ˋˏ✄┈┈✮𖠋⚠︎𖠋✮┈┈┈┈
dengan mereka yang perlahan mulai mengantuk dan merasa bosan karena film yang mereka tonton sudah hampir habis, perlahan juga mereka memutuskan untuk pulang meninggalkan rumah jovan.
devan dan lino yang memutuskan untuk pulang pertama, disusul dengan karel, jay, bima, dan idar.
tersisa roman, herza, asher, jaya, dika, akai, dan aslan. mereka akan pulang setelah mereka membantu jovan merapikan kamarnya, dan menunggu ibu jovan pulang untuk berpamitan.
di satu sisi roman dan herza yang asik bermain di rumah jovan, pasangan mereka yang juga memiliki waktu luang memutuskan untuk sekedar berjalan-jalan di sekitar taman kota yang sedang mengadakan acara lampu warna.
"Enak aja mereka seru main-main gak ngajak kita" ujar syera dengan syana yang menjawabnya hanya dengan anggukan.
dengan kedua tangan mereka yang penuh dengan makanan, mereka duduk di salah satu kursi yang berjejer di sepanjang jalan itu.
menikmati makanan yang sudah mereka beli, seseorang menghampiri mereka dengan memberikan sebuah amplop berisi kertas yang sedikit tebal.
"E-Eh mas mas....." panggil syana ketika seseorang itu langsung pergi ketika sudah memberikan amplop itu ke mereka berdua.
"Jangan di buka ih, buang aja" tutur syana yang merasa curiga dengan isi dari amplop itu. sedangkan syera, justru ia begitu penasaran dengan isi dari amplop itu.
"Kayaknya gapapa deh aku buka, kayaknya isinya cuma kertas biasa gitu" dengan penasaran, syera membuka amplop itu yang sudah di ingatkan oleh syana untuk lebih memilih membuangnya dari pada membukanya.
ketika mulai membuka lagi kertas yang sebelumnya terlipat, syera dan syana sedikit heran dengan apa yang di tuliskan oleh seseorang itu untuk mereka berdua.
dan di dalam kertas itu tertulis.
"Kunjungi gudang Sairana esok pukul 10.13, sebelum api yang melahap gudang itu"
tulisan itu membuat mereka bertanya-tanya. "Alah paling bercanda doang" cetuk syana yang langsung tidak percaya.
sedangkan syera, justru ia merasa jika semua itu akan terjadi esok disekolah. "Tapi Dikara school bisa jadi bukti dari tulisan ini..." lanjut syera yanv kini membuat syana merubah pikirannya.
mereka yang sempat diam sejenak karena panik, mereka memutuskan untuk segera pergi dari sana dan pulang ke rumah mereka masing-masing setelahnya.
sebelum mereka berpisah untuk pulang, syana meminta supirnya untuk mengantar syera dengan selamat ke rumahnya dan juga dirinya.
jovan yang sudah ditinggalkan oleh semua temannya, ia kini sedang duduk di ruang tamu bersama ibu nya.
"Jovan suka sama sekolah yang sekarang?" Jovan hanya menjawabnya dengan anggukan dan senyuman.
"Tapi tadi pulang sekolah ibu liat muka jovan kesel gitu" lanjut ibu jovan membuat jovan pun melihat ke arah ibunya.
"Tadi jovan capek aja, sama penasaran sama orang yang jovan mau temenin nanti" jelas singkat jovan.
ibunya pun hanya mengangguk mengerti. "Yaudah jangan malem-malem tidurnya, ibu ke kamar duluan" jovan yang ditinggalkan sang ibu masuk ke kamarnya. jovan mengambil waktu lagi sejenak berdiam disana, lalu ia tidak lupa untuk menutup pintu sebelum dirinya masuk ke kamar.
••••
kembali memulai hari yang baru di sekolah yang baru untuk murid Dikara School.
pagi ini disambut dengan pak kepala sekolah yang ikut berjaga di depan pintu gerbang sekolah menyambut semua murid yang datang.
beberapa murid Sairana yang sebelumnya belum pernah melakukan itu dengan kepala sekolah mereka sebelumnya, mereka sedikit terkejut ketika melihat pak kepala sekolah mereka yang saat ini terlihat lebih ramah di depan mereka.
bersamaan dengan syana, syera dan syana ikut menyapa pak kepala sekolah.
"Bapak, permisi" tutur syana pelan.
"Iya nak, ada apa?" Jawab pak kepala sekolah dengan senyumannya.
"Maaf pak sebelumnya, tapi kita mau kasih tau kalau kemaren ada yang ngasih kita ini" dengan menjulurkan tangannya beserta kertas yang di bawa oleh syera, pak kepala sekolah yang menerima ikut bingung dengan apa yang di maksud oleh syana dan syera.
dengan begitu, syera dan syana kembali berjalan masuk ke dalam sekolah. sementara pak kepala sekolah, ia kembali ke ruangannya dengan seseorang yang memperhatikannya.
Tringgg...... Trinnnggg.......
bel masuk kembali berbunyi seperti biasanya. dari ruangan guru ada yang mengumumkan, bahwa guru akan telat masuk karena adanya rapat yang diadakan secara tiba-tiba.
tentu saja membuat semua murid bahagia mendengarnya, beberapa dari mereka langsung menuju tempat yang selalu menjadi tempat favorit mereka ketika jam kosong.
begitu pulang dengan jaiger dan hakil. jaiger mengajak hakil untuk ikut bersama menuju kelas, yang di mana jaiger sudah kembali menargetkan celo sebagai korbannya.
belum sempat masuk ke kelas, langkah mereka di hadang oleh roman dan herza yang tentu juga di temani oleh syera dan syana.
"Mau ngapain lu?" ujar herza menghadang langkah jaigerm
jaiger yang masih sabar, ia hanya mengabaikan herza dan terus mencoba menerobos masuk.
"Orang nanya tuh di jawab!" tegas herza dengan jaiger yang sudah mendorong herza semakin mundur.
roman yang melihatnya mencoba menghentikannya. "Gausah ikut campur lo!" bentak jaiger ketika melihat roman yang mulai melerainya bersama herza.
jaiger sudah begitu kesal dengan melihat wajah roman, musuh yang sebenarnya selama ini bagi dirinya adalah roman.
semua kelebihan yang di miliki oleh roman selalu menjadi perbandingan yang besar di mata ibunya dengan dirinya yang berada jauh di bawah roman.
anak-anak kelas yang melihat keributan di pintu kelas, mereka mulai mendekat untuk mencari tahu keributan apa yang sedang terjadi disana.
keributan yang sebelumnya hampir terjadi, karel yang kebetulan ingin memasuki kelas berhasil melerai jaiger.
"Gausah kaya anak kecil masalah lo!" tegas karel lalu ia masuk ke dalam kelas meninggalkan jaiger, herza dan juga roman.
jaiger yang tidak terima dengan tingkah laku karel kepadanya, ia memilih pergi dan akan membalaskan rasa tidak sukanya kepada karel di lain waktu.
syana dan syera yang melihat herza dan roman hampir terluka, syera dan syana membawanya masuk ke kelas.
tidak terasa dengan waktu yang terus berjalan, seseorang berhasil keluar dari kelas mereka di saat para guru yang sudah menyelesaikan rapatnya dan baru memulai materi pelajaran mereka.
"Baik semuanya. Terima kasih atas kalian yang sudah memperhatikan materi yang bapak terangkan, sebelumnya kepada jaiger dan celo untuk ikut bapak kembali ke ruangan bapak" ucap pak luhan yang dengan kebetulan mengajar di kelas celo dan jaiger.
jaiger yang sebelumnya ingin tetap tidak menuruti permintaan pak luhan, pada akhirnya ia ikut pak luhan bersama celo keruangannya.
sementara karena jam sudah menunjukan jam 10.00, maka seluruh murid pun di persilahkan untuk beristirahat.
-ˋˏ✄┈┈✮𖠋⚠︎𖠋✮┈┈┈┈
KAMU SEDANG MEMBACA
TRENDING SCHOOL
ActionTrending School Satu masalah yang menjadi awal dari ditutupnya sekolah dalam beberapa hari selama masalah masih di tangani oleh pihak berwenang. Tidak hanya mau diam, beberapa siswa itu menguji nyali mereka dengan membantu para polisi secara diam-d...