-Typo bergentayangan-
"Alam semesta berada dibawah kendaliku, kekuatan agung ini adalah simbol kebesaran ku, tundukkan kepalamu kepada sang suci ibu dari seluruh kehidupan, yaitu aku. " -Aqiel'Leardo Kaidan
Tinggalkan jejak vote and comment
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi lagi mereka dibuat terkejut, bagaimana tidak sosok yang mereka agung kan dan sosok mulia sang penguasa tanah Amoraxe pemimpin para rakyat dan sekaligus raja bagi kerajaan kini tengah berlutut memohon kepada sosok anak kecil yang bahkan terlihat sangat angkuh dan sombong.
Siapalagi kalau bukan Xavierus Theodor De Amoraxe. Raja kerajaan Amoraxe sang pemimpin yang dikenal akan kepemimpinannya yang adil kepada rakyat nya, sosok yang diagungkan itu kini memohon dibawah, Lucas saja yang melihat nya terdiam sangking terkejutnya.
"Yang mulia rajaa apa yang anda lakukan." tanpa sadar Lucas menaikan nada suaranya karena sangking terkejutnya.
"Diam Ini semua kesalahan mu! Aku tidak pernah mengajarkan mu berbicara seperti itu pada rakyat ku! " ujar raja Theo yang membuat Lucas terdiam membisu.
Aidan hanya diam menyeringai melihat pertengkaran didepannya.
"Ekhm, kau bilang aku bisa mendapatkan apapun yang aku mau kan, apapun itu benar? "
Raja Theo menganggukkan kepalanya dengan tegas, apapun akan ia berikan sebagai imbalan jika Aidan bisa menyembuhkan putra satu satunya.
Gotcha, inilah yang Aidan sukain.
"Baiklah aku akan menyelamatkan putra mu yang mulia raja" Aidan tersenyum manis, sangat manis ketika mengingat hadiah apa yang akan dia minta nantinya.
Dirinya sudah meminta saran kepada sistem hadiah apa yang cocok untuk ia minta dan sistem juga sudah memberitahu semuanya dipikirannya jadi sekarang ia hanya perlu menyembuhkan racun yang bersarang dan meminta imbalannya.
Jika bukan karena ada imbalan Aidan sebenarnya sangat malas.
Jangan harap mc cerita ini memiliki hati yang mulia, big noo... Mc ini memiliki paras cantik namun hatinya kebalikan parasnya. Aidan hanya akan menolong jika itu menguntungkan baginya. Catat 'menolong jika itu menguntungkan'
Seperti tadi, ia sengaja mengatakan hal barusan agar mendapatkan respon yang ia rencana kan, dan Buumm!!. Sesuai dugaan ya respon raja sangat memuaskan bagi hati Aidan.
Setelah keributan yang terjadi, kini Aidan mengikuti kemana langkah raja Theo pergi hingga mereka sampai di sebuah ruangan dengan pintu berwarna putih dengan ukiran yang simpel yang diyakini sebagai kamar putra mahkota.
Saat mereka memasuki kamar putra mahkota, Aidan dapat melihat sosok pria tampan dengan rambut keemasan tengah berbaring tak berdaya, dan sosok wanita paru baya yang masih kelihatan cantik diusia tua ya yang Aidan duga seorang ibu dari sang putra mahkota dan ratu bagi sang raja.
Ratu Aleya Sqille de Amoraxe.
Ratu Aleya yang melihat kedatangan raja langsung menghampiri ya dengan rait wajah sedihnya, menangis dengan sendu meratapi nasib putra semata wayang nya.
"Suamiku... anak kita hiks.. Keadaannya semakin memburuk.. Kita harus apa hiks.. Tolong selamatkan putra ku, suamiku. " inilah yang membuat raja melakukan apapun agar putra nya sembuh agar istrinya tidak perlu menangis lagi.
Raja dengan lembut mengelus punggung wanita cantik didepannya mencoba menenangkan sang istri, Aidan sendiri hanya mengabaikan nya saja.
Aidan berjalan mendekati ranjang putra mahkota, yang lainnya melihat Aidan mendekati ranjang tersebut, ratu yang akan menegurnya terdiam mendengar penjelasan dari suaminya bahwa Aidan dapat menyembuhkan putra mahkota.
Ratu yang mendengar itu tentu tersenyum, ibu mana yang tahan melihat anaknya tak berdaya, jadi ia akan membiarkan Aidan memeriksa putra ya.
Didalam hati mereka semua berdo'a agar Aidan dapat menyembuhkan putra mahkota, bukannya ragu atau tidak percaya, sudah beribu kali mereka mendatangkan berbagai tabib untuk menyembuhkan putra mereka, namun tidak ada satupun yang berhasil menyembuhkan ya.
Kini harapan mereka semua ada di Aidan, mereka sangat berharap Aidan dapat menyembuhkan putra mahkota mereka dan Kerajaan Amoraxe akan selamat dari kehancuran.
Aidan memeriksa tubuh putra mahkota dengan menggunakan golden eyes miliknya, ia ingin melihat sampai mana racun tersebut menyebar.
"Aku bisa menyembuhkan putra kalian, selagi racun Vristiodhet belum menyentuh jantung ya, itu masih bisa ditangani, namun.... " Aidan menatap semua orang yang ada didalam kamar tersebut " aku butuh 2 orang tambahan untuk membantu ku selama proses pengobatan. " lanjut Aidan.
"Baik tuan aku akan memanggil para tabib istana unt—" Aidan memotong ucapan sang raja "tidak, Aku tidak butuh tabib. Aku hanya butuh seseorang yang membantuku untuk mengangkut tubuh putra mahkota dan menggantikan pakaiannya. " raja yang mendengar penuturan Aidan langsung paham.
Raja menatap Lucas dan Darrel yang memang ada dan mengikuti mereka, "kalian berdua, Kalian akan membantu tuan tabib tersebut dan jangan membuat masalah atau kalian akan tau hukumnya" ucap raja Theo yang penuh intimidasi.
Keduanya mengangguk, mereka akan membantu selama proses penyembuhan putra mahkota.
"Aku butuh 2 wadah besar, 1 belati perak, 3 set jarum perak, 2 wadah besar air panas, 1 lembar kain bersih, dan air bunga mawar. " mendengar ucapan Aidan, ratu dengan cepat menyuruh pelayan ya untuk mengambil barang yang diinginkan oleh Aidan.
"Barang yang anda inginkan akan segera tiba tuan, saya harap anda bisa menyembuhkan putra saya, saya akan memberikan apapun sebagai hadiah ya. " ucap ratu dengan senyuman teduhnya sembari menatap putra ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.