55. Darell & Aidan

5.8K 513 14
                                    

Kini Aidan tentang berada diatas pohon yang cukup besar yang berada tak jauh dari barak pelatihan yang dimana dapat melihat para perajurit istana yang tengah berlatih, pemandangan yang indah dan memanjakan mata yang dimana melihat para perajurit i...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Aidan tentang berada diatas pohon yang cukup besar yang berada tak jauh dari barak pelatihan yang dimana dapat melihat para perajurit istana yang tengah berlatih, pemandangan yang indah dan memanjakan mata yang dimana melihat para perajurit istana yang berlatih tanpa mengenakan atasan yang menampilkan Otot perut yang menggoda ditambah keringat hasil latihan uhh indahnya, namun tentu saja Aidan kita tak melakukan itu semua.

Ia malah dengan santainya tidur didahan pohon tersebut, entah lah Aidan terlalu suka tidur diatas pohon dari pada dikasur, kalian bingung? Sama clo juga bingung. Hanya Aidan yang tau.

Aidan yang tertidur dengan nyenyak nya diatas pohon menjadi pemandangan yang indah bagi para perajurit yang melihat nya, kenapa bisa mereka mengetahuinya. Jawabannya mudah, itu karena aroma tubuh Aidan yang manis yang membuat mereka semua mengetahui keberadaan Aidan.

Darell juga menatap pria mungil tersebut dengan pandangan yang eum sulit diartikan, bibirnya tersenyum tipis saat melihat wajah damai Aidan,

Karena tak ingin mengganggu waktu tidur pria mungil tersebut akhirnya Darell mengakhiri sesi pelatihan dan membubarkan seluruh perajurit untuk meninggalkan area pelatihan dan juga agar tak mengganggu waktu tidur Aidan.

Dengan berat hati para perajurit mau tak mau harus pergi, ah sayang sekali padahal kan mereka masih ingin terus melihat pangeran manis mereka namun karena ini adalah perintah dari duke muda tersebut akhirnya mau tak mau mereka mengakhiri sesi pelatihan mereka dan meninggalkan area pelatihan.

Setelah kepergian seluruh perajurit, kaki panjang tersebut berjalan tepat kearah pohon tempat Aidan berada, pria berwajah datar tersebut tersenyum manis menatap Aidan, senyuman yang belum pernah ia tunjukkan kepada siapapun kini mulai terlihat diwajah kaku nya.

Ingin sekali Darell menyentuh pipi chubby Aidan yang terlihat berisi dan bibir merah muda yang terlihat menggoda tersebut ditambah aroma manis dan menyegarkan membuatnya merasa tenang tersebut semakin membuat sosok Aidan menjadi sempurna dimata Darell.

Karena tak ingin terjadi hal yang tak diinginkan, Darell mendudukkan dirinya tepat dibawah pohon tersebut dan memejamkan matanya untuk menyusul Aidan kedalam alam mimpi. Satu jam... Dua jam.. Tiga jam lamanya mereka tertidur dan kini Aidan mulai menunjukkan tanda tanda akan bangun dari tidurnya.

Kelopak mata yang menampilkan iris sebiru laut tersebut mulai membuka secara perlahan menerjab menyesuaikan pencahayaan yang masuk, dirasa sudah cukup lebih baik Aidan bangun dari posisinya yang semula tidur kini menjadi duduk diatas dahan, saat kakinya menggantung dan tak sengaja menubruk kepala Darell membuat Aidan bingung dan akhirnya ia menundukkan kepalanya dan yah ia melihat dibawah pohon terdapat tubuh manusia yang tengah duduk dan tertidur.

Karena penasaran akhirnya Aidan turun dari atas pohon dengan cara melompat kebawah. Dapat Aidan lihat wajah tampan yang tengah tertidur, rambut biru gelap yang, rahang tegas dan ada luka kecil dibawah mata sebelah kiri yang dimana semakin menambah ketampanannya namun sayangnya wajahnya yang kaku dan tatapan tajamnya membuatnya tidak ada yang berani mendekati dirinya, namun lain hal nya dengan Aidan. Aidan terus memandangi wajah pria tersebut, ia tengah berpikir dan mengingat ingat sosok didepannya maklumlah efek pelupa.

Lama berdiam diri dengan terus menatap wajah Darell akhirnya ia pun mengingat sosok didepannya, ah Darell yah kenapa ia bisa berada disini, ini kan istana dan kenapa ia malah tidur dibawah pohon. Aidan terus berpikir berbagai macam alasan dan sebab kenapa Darell berada diistana dan tidur dibawah pohon hingga ia tak sadar bahwa sosok yang ia pikirkan kini sudah membuka matanya dan terus menatap wajah Aidan yang terus berubah rubah dan itu sangat menggemaskan.

Ah Darell sebenarnya sudah terbangun saat kaki Aidan tak sengaja menyenggol kepalanya namun saat ia ingin membuka matanya Aidan sudah lebih dulu melompat turun dan menatap wajah nya, dengan mati matian Darell menahan debaran debaran anehh ditubuhnya saat wajahnya dan wajah Aidan yang berdekatan, sangking dekatnya Darell bisa merasakan hembusan nafas Aidan yang menerpa wajahnya.

Dan saat ia membuka matanya ia malah melihat wajah Aidan yang tengah berpikir dan juga ekpresi yang selalu berubah rubah tersebut sangat menggemaskan. Ahh Darell tak kuat.

Hingga akhirnya keduanya saling tatapan yang dimana manik biru laut tersebut bertubrukan dengan manik ungu gelap milik Darell.

"Ekhem. Sudah puas memandangi wajah saya, pangeran.. " Darell sungguh tak kuat! Wajah Aidan sangat menggemaskan namun ia harus tetap cool didepan crush kan.

Aidan sendiri bukannya menjawab ia malah melontarkan balik pertanyaan dengan polosnya.
"Oh kau sudah bangun ya. "

Darrel sendiri hanya menampilkan senyuman manisnya atau Aidan melihatnya senyuman kaku. Wajar sih orang ga pernah menampilkan ekpresi disuruh senyum ya gitu namun orang cool dan kaku cintanya tak main main, eaaa..

Aidan menganggukan kepalanya yang mengakibatkan rambutnya juga ikut bergerak, ia berdiri dari posisinya dan mengulurkan tangannya kearah Darell dan Darell yang melihat itu tentu tak akan menyia nyiakan kesempatan yang ada, ia meraih tangan putih mulus Aidan. Dapat ia rasakan perbedaan antara tangannya dengan tangan Aidan, kulit tangan Aidan yang mulus dan suci berbeda dengan tangannya yang kasar dan juga perbedaan yang besar yang dimana tangan Aidan yang kecil dan tangan Darell yang besar membuat Darell tersenyum.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Star Of Word Life AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang