FIN

179 39 8
                                    

Langsung saja
Coba katakan ya
Coba katakan ya
Coba katakan ya

.

.

.

Respon Suzy tentang kehamilan nya mungkin cukup tenang, tetapi tidak dengan respon kedua saudara laki laki nya. Karena Tristan dihadiahi pukulan di kanan dan kiri nya, sepulang ia dari kediaman ayah dan bunda Suzy.

Ya, Suzy memiliki abang dan adik yang keduanya tinggal terpisah, satu dengan bunda satu dengan ayah. Sementara Suzy yang tak bisa menerima perpisahan mereka, memilih melarikan diri.

Meski dipukuli dan wajah tampan nya terluka, Tristan tidak membalas dan hanya menerima saja. Malah Suzy yang cukup kesal, karena bagaimana pun kehamilan ini terjadi karena keinginan bersama bukan paksaan dari satu pihak, meskipun kala itu ia diposisikan sebagai tawanan dan tak bisa lari. Mengingat Tristan selalu bertanya apakah ia diperbolehkan tanpa ada ancaman.

Pun Suzy bukan anak dibawah umur yang tak memiliki pikiran panjang. Juga dia tau jika hasil dari bercinta selama liburan itu pasti menghasilkan bayi bukan TV LED atau album kpop. Hanya saja ia tak mengira bahwa mereka benar benar begitu subur hingga tak perlu menunggu lama terlihat hasilnya.

"Kamu ngebelain aku." Kata Tristan dengan senyum, menatap Suzy yang sedang memoleskan obat di luka nya.

"Gak tuh." Jawab Suzy, sengaja menekan memar di wajah Tristan, membuat boss nya hampir berteriak.

"Jangan tega gitu dong bund, sama ayah. Kalau ayah kenapa napa nanti siapa yang jagain bunda sama dede."

"Dih, apaan sih."

"Salting kamu ya."

"Mana ada."

Tristan tersenyum, sembari menatap Suzy dengan tatapan sayang. Sementara Suzy fokus dengan wajah Tristan yang meskipun memar tetapi tetap tampan.

"Sebenarnya kamu gak perlu tanggung jawab sebegininya, kan aku juga yang ngasih izin, gak nikah pun juga gapapa. Toh nanti aku tetep bilang ke si adek kalau kamu ayah nya." Kata Suzy, selesai mengobati Tristan.

"Kamu benci banget sama aku kak?." Tanya Tristan dengan nada serius hilang sudah senyuman di wajahnya.

"Gak, aku cuma ngasih tau aja."

"Ada atau gak adanya si adek, aku tetep bakalan nikahin kamu Zy. Karena yang aku butuh tuh kamu, bukan siapa siapa dan kehadiran si adek kebahagiaan buat aku."

"Iya maaf kalau kayak gitu, aku cuma gak nyangka aja kalau pada akhirnya yang bakal terikat sama aku ya kamu kamu juga orang nya. Aku bahagia kok, siapa yang gak bahagia dinikahin sama laki laki full package dan punya cinta yang besar kayak kamu. Udah jangan marah ya."

.

Pernikahan dilangsungkan sebulan kemudian, pernikahan yang semua nya diurus oleh Tristan dan Suzy tak melakukan apapun kecuali mengeluarkan ide tentang pernikahan seperti apa yang ia inginkan.

Suzy ingin pernikahan sederhana dengan hanya keluarga inti saja, mengingat pernikahan berlangsung karena Suzy sudah berbadan dua juga ia melangkahi kakak pertama nya. Tetapi Tristan menolak keras dan mengadakan pernikahan mewah, karena menurut nya ini juga merupakan acara untuk menyambut buah hati mereka yang sudah berhasil mengikat Suzy kepada nya. Pun ia menyanggupi segala keinginan dari kakak pertama Suzy, sebagai kompensasi karena sudah melangkahi.

Pernikahan ini juga cukup mengemparkan kantor, ya meski memang banyak rumor soal mereka tetapi siapa sangka bahwa mereka benar benar menikah. Suzy sendiri mengundurkan diri dari pekerjaan nya, tetapi meski begitu Tristan menghadiahi kafe kecil yang tak jauh dari kantor, agar Suzy tidak jenuh meski tak bekerja.

"Suhu Evan makasih lho atas ilmu nya, sehat selalu." Bisik Tristan pada  Evan yang datang bersama istri nya.

"Emang sesat pertemanan kita." Jawab Evan.

.

"Aku tuh suka sama Senja, tapi Senja nya gitu." Keluh anak laki laki berumur 10 tahun yang mirip sekali dengan Suzy, Theo.

"Wah anak bunda udah gede." Jawab Suzy mengendong balita laki laki yang tengah terlelap, merasa lucu karena putra sulung nya menyukai anak pertama dari Evan.

"Kalau suka ya kejer aja lah, keep aja nanti ayah kasih tips and trick nya." Sahut Tristan mengendong bayi prempuan berusia dua tahun yang juga terlelap.

"

Ih Tiara juga suka banget sama Bang Neo, kalau udah gede Tiara mau nikah sama dia." Kata anak prempuan berusia 7 tahun yang merupakan Tristan versi prempuan.

"Gak," Jawab Tristan dan Theo secara bersamaan.

Membuat Suzy terkekeh, karena respon Tristan yang berbeda dalam menanggapi anak laki laki dan anak prempuan nya.

Ya, sudah 10 tahun berjalan setelah pernikahan nya dengan Tristan dan dalam waktu 10 tahun mereka dikarunia 4 buah hati, 2 laki laki dan 2 prempuan.

Tak ada yang tau masa depan termasuk Suzy, yang dulu selalu lari dan sembunyi dari kejaran Tristan. Malah pada akhirnya menjadikan pria itu sebagai tempat bernaung nya.

"Jadi sekarang masih mau lari dari aku?." Tanya Tristan sembari menaruh anak ke empat nya di kasur.

"Hm boleh emang?." Tanya Suzy balik, sembari menyelimuti jagoan dan tuan putri.

"Emang berani? Emang masih sanggup main kejar kejaran kayak dulu?."

"Sanggup sih."

"Coba aja kalau gitu." Jawab Tristan dengan nada tenang yang menakutkan, melingkari lengan nya di pinggang Suzy, memaksa sang istri untuk bertatapan langsung dengan nya.

"Serem banget sih sayang, love you my world." Ucap Suzy dengan nada tulus.

"Love you too my universe." Balas Tristan, melumat bibir istri nya.

Sudah waktu nya untuk membuat anak ke lima.

.

Fin

.


.

.

Akhirnya selesai juga
Selamat 11 tahun bersama BTS 💜

Ya! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang