HUSBAND'S AND WIFE'S RULES
CW : Harsh words, kissing
***
"Janu bangun..."
Jingga menggoyang-goyangkan tubuh lelaki yang kemarin pagi sudah resmi menjadi suaminya. Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi tapi Janu masih saja kebo, padahal semalam mereka tidur di jam yang sama tapi alarm tubuh Jingga tetap bereaksi hingga dia tetap bangun saat adzan subuh berkumandang. Hati Jingga kembali menghangat saat mengingat momen pertama kali Janu menjadi imam sholat subuh. Walaupun setelah sholat subuh Janu kembali tertidur. Jingga sendiri hanya tidur selama satu jam dan kembali terbangun jam enam lewat.
"Januuu..." Jingga kembali menggoyangkan tubuh Janu kali ini diselingi dengan gelitikan di pinggang.
"Aduh sayang bentar dulu."
Gerakan Jingga otomatis terhenti. Sialan, pikirnya, karena masih saja salting setiap Janu memanggilnya dengan sebutan sayang. Setelah menerima ide perjodohan, hubungan keduanya mulai naik level. Tiba-tiba saja pacaran walau backstreet karena Jingga sengaja mau memberikan kejutan pada kelima sahabatnya Maira, Averie, Celina,Lilly dan Shalindra. Lima perempuan beda karakter tapi selalu kompak setiap mengompori jalinan persahabatan Jingga dan Janu.
Setelah hubungan keduanya naik tingkat, skinship dari Janu semakin naik level. Yang tadinya cuma rangkul-rangkulan, sudah makin berani peluk bahkan bablas sampai cuddle. Kemana-mana harus gandengan dimana sudah biasa tapi setiap mereka nongkrong, Janu akan diam-diam menelusupkan jemarinya ke jemari Jingga dan membawa kedua tautan jari-jari mereka ke bawah meja. Janu juga nggak akan ragu-ragu memuji Jingga dan mulai rutin mengantar jemput Jingga ke kantor kecuali kalau dia lembur, Jeandra dan tiga sahabatnya yang akan dia mintai tolong untuk menjemput Jingga tentunya dengan imbalan.
Dan Jingga perlahan tapi pasti mulai bertambah kadar sayangnya pada Janu walaupun masih agak gengsi untuk menunjukkan secara terang-terangan. Satu kata sayang Jingga tunjukkan lewat aksi.
"Kamu emangnya nggak capek kemarin seharian jadi manten?" suara berat Janu kembali menyadarkan Jingga dari lamunan.
"Hah? Ngomong apa barusan?" tanya Jingga pada sang suami yang kembali memejamkan mata dengan posisi telentang.
"Kamu nggak capek?" Janu membuka mata dan balik bertanya.
Perut Jingga kembali seperti sedang digelitiki gara-gara perubahan panggilan. Sampai semalam mereka bicara masih menggunakan 'lo-gue', dan pagi hari ini Janu sudah mengganti sebutan 'lo' dengan 'kamu'.
"Kenapa sih mukanya tiba-tiba merah gitu?" Janu terkekeh disela-sela rasa ngantuk yang masih mendera.
Jingga memekik saat Janu tiba-tiba menarik tangannya dan langsung mengunci tubuhnya dalam pelukan sehingga dia terjebak tidak bisa kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Compilation Of Whitory Series
FanfictionSeries dengan beberapa judul berbeda dimana our lovely Whitory yang menjadi muse dan karakter utama. Ada yang sekali tamat ada yang akan terdiri dari beberapa episode dengan konflik yang berbeda disetiap chapter.