Series dengan beberapa judul berbeda dimana our lovely Whitory yang menjadi muse dan karakter utama. Ada yang sekali tamat ada yang akan terdiri dari beberapa episode dengan konflik yang berbeda disetiap chapter.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CW : Slight Mature Content
***
Sinar matahari yang menembus kaca jendela kamar Janu dan Jingga tidak mampu untuk mengusik Janu dari tidurnya. Jingga yang sudah terbangun sejak tadi belum bisa beranjak kemana-mana karena tubuhnya yang dikukung sang suami yang selepas sholat subuh kembali tertidur setelah menyempatkan waktu untuk bercinta satu ronde dengan sang istri. Setelah Jingga mengungkapkan keinginannya untuk punya anak, Janu jadi semakin semangat 'mengejar setoran'.
"Bangun dong sayang, kan udah janji mau bantuin Jean." Jingga mengusak pipi Janu yang bukannya membuat sang suami membuka mata tapi malah semakin memejam nyaman sambil menarik pinggang Jingga untuk semakin merapat.
"Biarin aja dia ribet sendiri. Lagian aneh nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba bikin reunian SMA mana yang diundang banyakan angkatan kita juga." Janu bermisuh masih dengan mata yang terpejam.
"Dia mau pamer itu kalo lagi in relationship sama Maira. Kamu masih ingat bang Adly nggak? Dia akhir-akhir ini juga lagi gencar deketin Maira pas tau Maira udah putus sama si brengsek. Dia juga kan ngejar Maira banget dulu."
Mata Janu perlahan membuka, "Bang Adly ketua OSIS? Kenapa Maira nggak sama dia aja dulu? Malah sama si cangcuters."
Jingga mengernyit, "cangcuters siapa?"
"Ya siapa lagi," Janu menjeda kalimatnya untuk meregangkan tubuhnya sesaat sebelum kembali memeluk Jingga. "Si Charli lah."
Tawa Jingga pecah meramaikan kamar mereka, "kok cangcuters sih?"
"Dia doang kayaknya cowok doyan pake skinny jeans kesana-sini. Cangcuters sih Jean sama Aliando yang ngasih julukan, aku sama anak-anak lain ikut-ikutan aja. Dia nggak nge-pelet Maira kan Yang?"
"Nggak sih, dia kan ganteng juga gitu-gitu. Maira mah udah kena love bombing duluan. Nggak ngerti ah malas bahas dia. Eh, kalo reuni SMA dia dateng juga dong?"
Janu mengedikkan bahu, "nggak tau deh. Tapi kalo tujuan Jeandra buat pamer hubungannya sama Maira saat ini bisa jadi diundang sih."
"Males banget gue liat muka dia." Jingga bergerak gusar sambil memberengut kesal dan tanpa sengaja membuat selimut yang menutupi dada polosnya melorot.
Dengan cepat Jingga menarik selimut tersebut tapi kalah cepat dengan Janu yang iseng menahan selimut tetap berada di tempat.
"Jangan sentuh aku om, aku masih sekolah."
Melihat kilatan nafsu di mata Janu membuat Jingga malah iseng nge-drama sambil menutup dadanya dengan kedua tangan. Janu terkekeh sesaat sebelum mengukung Jingga dan mulai mencumbunya.
"Udahan dulu sayang. Nanti Jeandra malah kesini gedor-gedor pintu."
"Ada Maira kan yang bantuin dia sama dia sewa jasa dekorasi khusus. Lagian bibi di rumah mama juga kemarin nginap di rumah depan. He won't disturb us." Janu berbisik dengan deep voice-nya disela-sela kegiatannya mencumbu leher dan dada Jingga.
