(Series #01) : Epi 04 of Janu and Jingga

450 48 24
                                    

Love Is In The Air

CW : Slight mature content

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CW : Slight mature content

***

 "Grosvenor Square, 1813. Dearest reader the time has come to place our bets to the upcoming social session."

Jingga tertawa melihat Lilly yang fasih menirukan narasi awal dari seri terkenal The Bridegertone. Siapa yang menyangka kalau sahabatnya yang rada tomboy, cuek, terkesan anti romantic sangat tergila-gila dengan series yang diangkat dari novel karya Julia Quinn itu. Saking cintanya dia pada Daphne bersaudara sampai dia sudah berulang kali menonton ulang season satu dan dua.

"Hmm siapa yang sangka perempuan yang selalu misuh-misuh setiap pake dress dan high heels bisa tergila-gila dengan historical romance." Shalindra berkata sambil membolak-balikkan majalah Vogue edisi terbaru.

Sabtu pagi ini disaat mereka semua memiliki waktu lowong digunakan mereka untuk quality time, menghabiskan waktu bersama di Penthouse milik Maira. Termasuk Jingga hari ini lowong karena suaminya yang manja itu sedang training di Singapura. Tadinya Jingga diwajibkan untuk ikut tapi akhirnya batal karena studio tempat dia mengais rejeki ada proyek baru pembangunan Pop-Up Store kosmetik lokal yang sedang naik daun, walaupun harus ada adegan Jingga yang membujuk bayi besarnya terlebih dahulu.

"Jadi lo batal ikut atau nanti menyusul?" tanya Averie pada Jingga yang setelah mengantar Janu ke bandara langsung bergegas ke tempat Maira.

"Batal ikut. Senin kan gue, Lilly dan Ehsan ikut bos meeting dengan pihak SkinGlow. Dia juga training-nya dipersingkat tiga hari dan full pagi sampai malam, males banget gue sendirian cengo di hotel."

"Kok udah berangkat hari ini?"

"Ikut bos-nya laporan ke bos pusat dulu." Averie manggut-manggut.

"Untung nggak rewel yah dia lo nggak jadi ikut?"

Jingga meringis mendengar pertanyaan Maira. Nggak rewel apanya, Jingga harus membujuknya seharian sudah seperti membujuk balita untuk lepas ASI.

"Ingat rules kita loh sayang." Protes Janu sambil cemberut.

"Astaga, rules itu berlaku kalo nggak nge-ribetin kita honey. Kamu training tuh seharian full kita ketemu pagi-nya sama malam aja. Aku juga ada kerjaan, nggak apa-apa yah aku nggak ikut dulu?" Jingga menangkup wajah Janu dan menguyel-uyel pipinya.

"Aku bobonya gimana nanti nggak peluk kamu?"

"Bisa kok sayang abis training kamu pasti capek banget itu langsung bobo. Atau kita video call-an sampe kamu bobo. Jangan manyun gituuu, tambah lucu tau." Jingga mencubit bibir Janu dengan gemas.

"Ya udah aku harus gimana nih biar bayi gede ini nggak ngambek?" tangan Jingga turun untuk melingkari pinggang Janu.

Janu berpikir sejenak sebelum menyeringai tipis.

The Compilation Of Whitory SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang