EVERY CLOUD HAS A SILVER LINING
CW : Kind a 🔞
***
Lagi-lagi Janu terbangun dengan tubuh bermandikan keringat dan nafas memburu karena mimpi buruk. Setelah kejadian di Bali, Janu mengambil cuti mendadak untuk menenangkan diri dan juga karena dia yang sampai jatuh sakit karena pikiran. Jingga ikut terbangun dan duduk disamping suaminya yang masih mengatur nafasnya.
"It's okay, inhale, exhale, you're fine. Aku disini." Ucap Jingga menenangkan sambil mengusap punggung Janu.
Dia beranjak sejenak untuk mengambil kaos ganti dan handuk kecil. Jingga mengusap dahi Janu sebelum meloloskan kemeja piyamanya yang sudah basah dengan keringat. Jingga menyeka lebih dahulu keringat yang membasahi tubuh sang suami sebelum mengenakan kaos yang diambilnya tadi. Setelahnya dia kembali membaringkan tubuh Janu.
"Mimpi buruk lagi? Jangan terlalu dipikirin lagi sayang, semua pikiran buruk kamu nggak kejadian. Aku masih disini sama kamu, kita masih bareng-bareng."
Jingga menopang kepalanya dengan satu tangan sementara tangan lainnya membelai pipi sang suami dengan penuh sayang dan kelembutan. Tidak lupa satu kecupan didaratkan di dahi sang suami.
"Maaf yah sayang istirahat kamu jadi ikut terganggu."
"Don't say sorry. Aku nggak mau mas sakit lagi." Jingga merebahkan kepalanya di dada Janu yang langsung mendekapnya. "Kejadian itu bakalan menakutkan memang kalo aku datang terlambat, atau Kaden dan Emiy nggak awasin kamu. Tapi semua kejadian jelek yang menghantui kamu nggak kejadian. Jangan terlalu mikirin lagi, oke?"
Tangan Jingga mengusap-usap dada Janu, mencoba menenangkan gemuruh didalamnya.
"Kuasa hukum kita sudah memproses semua keinginan mas. Dia juga sudah dipecat secara tidak hormat dan akan menghadapi konsekuensi hukum. Aku juga masih marah banget sama dia, keegoisan dia bisa berakibat fatal. Tapi biarkan proses hukum yang berbicara dan aku juga menyerahkan keputusan sepenuhnya sama mas."
"Aku cuma mau mas kuat, jangan terlalu mikirin lagi. Sehat-sehat yah mas Janu-ku. If you need to seek professional help, aku akan selalu mendampingi mas."
Janu menghela nafas dan membuangnya perlahan.
"Aku masih sering dilanda ketakutan sayang. Memang nggak kejadian tapi tetap aja aku dihantui pikiran jelek. Seandainya kamu nggak datang, seandainya Kaden dan Gael nggak ketemu duluan dengan aku. And what I did to you akibat pengaruh obat, astaga sayang I can't forgive my self easily. Liat leher kamu dengan jejak jari-jari aku. Udah kesetanan apa sampe aku nyakitin kamu kayak gitu?"
Janu mengusap wajahnya kasar dengan tangannya yang bebas.
"Hei lihat aku. Kamu nggak nyakitin aku sama sekali. Aku bahkan nggak ngerasain apapun, karena walau kamu dikuasai nafsu tapi kamu masih bisa mengontrol diri kamu. I'm fine, I kind a enjoy our night. Udah yah sayang, jangan mikirin lagi. Aku sedih loh semenjak malam itu belum disentuh lagi sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Compilation Of Whitory Series
FanficSeries dengan beberapa judul berbeda dimana our lovely Whitory yang menjadi muse dan karakter utama. Ada yang sekali tamat ada yang akan terdiri dari beberapa episode dengan konflik yang berbeda disetiap chapter.