(Series #01) : Epi 11 of Janu and Jingga

246 34 31
                                    

= HAMA =

= HAMA =

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Warning : Kind a 🔞 and gak pake emosi yah 😁

***

Janu yang sedang serius mempelajari data keuangan salah satu klien mereka menoleh saat bahunya dicolek. Nadia yang duduk di kubikel tidak jauh darinya mendekat dengan tetap duduk di kursi beroda miliknya yang diseret dan sambil tersenyum lebar. Dipandangan Janu, Nadia yang sekarang tidak jauh berbeda dengan Nadia yang dulu. Masih ambisius tapi pembawaannya terlihat jauh lebih santai dan selalu ceria seolah tidak ada beban.

"Mau ngopi nggak? Udah mau kerutan itu jidat lo. Serius banget sih." Dia memasang cengiran lebar.

Janu tersenyum tipis, "nggak usah, gue bawa kopi sendiri kok dibikinin Jingga."

"Ciyeee yang udah beristri. Enak banget nggak tuh yang udah beristri, apa-apa diurusin. Bisa juga ternyata Jingga ngurusin pria super mandiri ini."

Janu terkekeh, "tapi sama dia gue malah jadi super clingy."

Nadia mencebik, "nggak usah pameeeer."

"Makanya nikah Nad, udah pantes kok."

"Ya ini lagi diusahain biar bisa gue dapetin lagi." kata Nadia sambil tersenyum penuh arti.

Janu mengangkat sebelah alisnya sebelum mengangguk, "asal jangan maksain yang udah jadi milik orang lain yah? Jangan ya dek yaaa." Candanya kemudian.

"Apasih," Nadia tertawa canggung. "Ya udah gue beli kopi dulu. Tapi makan siang bareng yah, gue masih canggung sendiri nih."

"Boleh." Senyum Nadia melebar, "sama Jingga juga nanti. Dia mau temenin gue."

"Ohh...okey. Ya udah gue keluar bentar jajan kopi."

Janu mengangguk sekilas sebelum kembali fokus pada pekerjaannya.

Siangnya Janu sudah setia menunggu kedatangan Jingga. Senyumnya langsung merekah begitu melihat bayangan istrinya yang selalu terlihat cantik.

"Nggak capek kan nyamperin kesini?" tanya Janu sambil merangkul Jingga.

"Nggak lah, nyamperin suami sendiri mana mungkin aku capek."

"Oh, family gathering di Bali nanti berarti kamu mau samperin aku kan?"

Jingga mengangguk sambil membalas rangkulan Janu.

"Aku nyusul lusanya nggak apa-apa kan?"

"Asal kamu datang sih sayang. Pas hari ketiga itu yang ada game berpasangan."

"Jangan genit kamu yah mas, jangan suka kutangan kalo main games. Ntar ada yang horny liat kamu kutangan."

Janu menyentil pelan dahi Jingga, "astaga jelek banget pikirannya. Kamu duduk aja dulu yah aku pesenin makan."

The Compilation Of Whitory SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang