Forced Mariage

366 23 0
                                    

Wynona memulai harinya di kantor tempat ia bekerja. Hanya di kantor ia bisa merasakan ketenangan sementara walaupun di temani banyak pekerjaan. Pada satu waktu Wynona menerima panggilan dari Arjuna (ayahnya Wynona) yang menyuruhnya untuk datang ke rumah.

Dirumah, Wynona melihat ayahnya yang sedang berbincang bersama sepasang suami istri dan 1 pria yang ia yakini adalah anak dari sepasang suami istri itu bernama Sagara. Ternyata Wynona di minta untuk menikahi Sagara untuk 'kepentingan bisnis' keluarganya, semacam di jodohkan. Wynona terkejut karena perjodohan itu datang dengan sangat tiba-tiba. Wynona ingin menolak, tapi ia juga tak ingin mengecewakan ayahnya. Dengan terpaksa Wynona menerima perjodohan itu dan dengan segera akan melaksanakan pernikahan.

Seminggu kemudian, setelah Wynona dan Sagara menikah tak ada perubahan besar dalam hidupnya. Rutinitasnya masih sama, Tidur, Kerja, Pulang, Tidur, Kerja, Pulang. Tak ada inisiatif dari keduanya untuk mendekatkan diri mereka masing-masing. Suatu malam saat Sagara pulang dari pekerjaannya, Wynona terkejut karena Sagara membawa wanita lain pulang ke Penthousenya.

"Kamu tidur sama saya ya, Wyn." ucap Sagara, karena temannya akan menginap di sini untuk 1 malam.

"Tidur sama kaka? Kenapa?" tanya Wynona karena selama pernikahan ini mereka belum pernah tidur bersama sekalipun.

"Kamu tau kamar tamu lagi pada di renovasi, kan? Izinin temen saya buat tidur di kamar kamu, cuma satu malam, Wyn. Udah malem gini suka susah nyari hotel." jawab Sagara. Benar, tapi Wynona tidak mau tidur satu ranjang bersama Sagara. Karena itu Wynona mengatakan bahwa ia akan tidur di sofa ruang tamu saja selagi teman Sagara menginap. Sagara lalu mengangguk tanda paham.

Pada pukul 2 dini hari, Sagara turun untuk minum segelas air. Saat melewati ruang tamu, Sagara melihat Wynona yang tertidur pulas. Karena tidak tega melihat 'wanitanya' tertidur di sofa sementara ia tertidur nyaman di ranjang, Sagara pun memindahkan Wynona ke kamarnya.

      Pada pagi harinya, pukul 10 Wynona terbangun bersamaan dengan Sagara yang keluar dari kamar mandi mengenakan handuk stengah badan. Wynona yang melihat itu sontak menutup matanya.

      "Udah bangun wyn? Kenapa nutupin diri pake selimut gitu?" ucap Sagara saat melihat Wynona.

      "Masa aku liat kaka ga pake baju gitu! Pake baju dulu sana!" ucap Wynona sambil sedikit berteriak. Mendengar hal itu sagara pun tertawa kecil dan langsung memasuki Walk-in-Closet yang ada di dalam kamarnya. 'gw kok ada di kamarnya kak sagara?' batin Wynona. Beberapa saat kemudian, Sagara mengajak Wynona untuk berbincang sebentar di balcon kamarnya.

      "Kamu hari ini gausah kuliah, saya rasa kamu udah telat pergi ke kampus." ucap Sagara.

      "Emang, lagian mana mau aku ke kampus siang-siang gini. Terus juga hari ini kantor libur, jadi sekali-sekali ga ngapa-ngapain oke juga. Tapi kalo jalan keluar lebih bagus sih." ucap Wynona.

      "Oh iya, hari ini saya mau pergi, kamu mau ikut? sekalian kamu juga harus bersosialisasi sama pebisnis lainnya." ajak Sagara.

      "Boleh, aku juga gatau di rumah mau ngapain kalo ga ke kantor." ucap Wynona

      "Jam 12 siang, saya jemput. Usahain kamu siap-siapnya cepet ya, Wyn." Sagara lalu meninggalkan Wynona untuk pergi mengantar temannya mencari hotel.

Beberapa jam berlalu, mereka sekarang berada di tempat yang telah Sagara bicarakan saat pagi hari tadi -pertemuan para pebisnis yang saling bekerjasama satu sama lain. Tidak banyak yang Wynona lakukan disana, ia hanya memakan beberapa dessert dan terus mengikuti kemanapun Sagara pergi. Panggil dia loud introvert. Sadar akan Wynona yang sedari tadi terus mengikutinya, Sagara menyuruhnya untuk pergi berbincang dengan pebisnis wanita lainnya. Bukannya tidak mau, tetapi Wynona terlalu malu untuk mengajak orang lain berbincang lebih dulu.

"Wyn, kamu gabisa terus-terusan ngikutin saya. Someday kamu bakal ngedatengin acara kaya gini tanpa saya." ucap Sagara.

"Aku malu, kak, takutnya di bilang sok akrab gimana? Aku gatau harus bilang apa."

"Liat cewe-cewe yang kumpul di gazebo sebelah sana? Join mereka sana, seumuran sama kamu."

"Harus banget? Aku makan aja deh kak dari pada nyamperin mereka. Aku terlalu malu buat nyamperin mereka, kak."

"Pulang sana."

"Yaudah, Aku juga ternyata ga betah di sini. Aku pulang aja."

"I'm just kidding, jangan di anggap serius."

"Mau bercanda atau ngga Aku pengen tetep pulang, kak. Di sini juga lebih bosen daripada di rumah."

"Acaranya sebentar lagi selesai, kita jalan ya? Let's spend time together, Wyn, kita kencan."

"O-okay?"

Entah mengapa Sagara tiba-tiba mengatakan itu, but- okay. Setelah acara tsb selesai, mereka langsung pergi ke beberapa tempat seperti toko es krim, zoo, museum, arcade, sampai hari gelap. Mereka selesai pada pukul 10 malam. Energi keduanya terkuras karena aktivitas yang mereka lakukan, terutama Wynona yang sampai terlelap di perjalanan pulang. Mereka tiba di Penthouse milik Sagara pada pukul 23.39 malam, Sagara terpaksa menggedong tubuh Wynona karena tidak tega untuk membangunkan Wynona yang sudah tertidur lelap.

Setelah 1 bulan, Wynona menjalankan hari-harinya seperti biasa. Kuliah, kerja, pulang, tidur, bangun, kuliah, kerja, pulang, tidur, bangun. Hingga tiba saatnya untuk merayakan 'pernikahan' mereka yang ke 1 bulan. Sagara datang ke kantornya dan memeluknya di depan seluruh karyawannya. Wynona terkejut, ntah apa yang merasuki Sagara sehingga menjadi seperti ini.

"Happy 1 month, even baru 1 bulan kita rayain ya? Would you go on a date with me?"

Seluruh karyawan Wynona bersorak untuk menerima tawaran Sagara, namun sayangnya kantor sedang sangat sibuk sehingga Wynona harus tetap tinggal di kantor dan lembur. (btw karyawannya kecewa Wynona gajadi bucin:<).

Malampun tiba, Wynona kembali ke penthouse pada pukul 12 malam dan di sambut oleh Sagara yang telah menyiapkan Cheesecake dalam rangka merayakan pernikahannya yang ke 1 bulan. Wynona bingung mengapa Sagara terus melakukan hal yang romantis tehadapnya. Whatever is it, Wynona menyukai cara Sagara memperlakukannya. Kehidupan ini yang telah lama ia inginkan, dirayakan.

Mereka menghabiskan waktu berdua hingga pagi hari dan Wynona memutuskan untuk tinggal diam di penthouse, karena ia mengantuk dan belum tidur sejak malam tadi. Di sela-sela waktunya, ia terus memikirkan mengapa Sagara bersikap manis dan romantis kepadanya. Selama ini Wynona mengira bahwa Sagara akan memperlakukannya seperti Arjuna memperlakukan Wynona. Saat ini ia hanya berharap agar bisa seperti ini dalam waktu yang lama, 'tenang buat sementara gaada salahnya kan?' Wynona membatin.

Sepanjang hari Sagara merasa terus-menerus di perhatikan -di tatap tajam- oleh Wynona, dan itu cukup membuatnya resah. Sagara kemudian menghampirinya bertanya.

Chapter 1 segini dulu guysss, i'll see you on my next one!! <3

Unwanted | JangkkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang