"Ada apa ngeliatin saya begitu?" Sagara bertanya.
"Kaka belakangan ini romantis ke Aku, ada apa?" Sagara tertawa kecil setelah mendengarnya.
"Saya pengen lebih deket sama kamu, kita garing banget sebagai pasangan." pipi Wynona memerah, ia tidak expect Sagara akan mengatakan itu sekarang.
"Wyn, terima Saya ya?"
"Iya, Aku harap kaka juga nerima Aku apa adanya." Sagara memeluk Wynona sesaat setelah Wynona mengatakan itu. Para pelayan yang berada di situ hanya bisa diam dan tersenyum karena kedekatan mereka yang bertambah (sebenernya nahan buat ga ngereog ngeliat mereka bucin gitu).
Malamnya Sagara menghampiri Wynona yang sedang mengerjakan pekerjaannya di dapur, Sagara mengajak Wynona keluar agar tak suntuk mengerjakan pekerjaan kantor. Sebelum sempat Wynona menjawab, ponsel milik Wynona berdering menandakan ada seseorang yang menelponya. Itu arjuna yang meminta Wynona untuk datang ke rumahnya di saat itu juga.
"Ada apa?" sagara bertanya.
"Aku di suruh papa buat ke rumah, ka. Kita jalan setelah ini aja ya?"
"Ayo saya anterin, biar langsung."
" 'Saya'? katanya kaka mau deket sama akuuu???" Wynona cemberut.
"Iyaa kaka anterin, sayang." 1 kata yang mengejutkan 'sayang'. Wynona terdiam beberapa detik dan memukuli Sagara untuk menutupi kesalah tingkahannya.
"Apasihhh??? Ayoo ntar ayah marah." Sagara tertawa kecil dan sedikit mengacak-acak rambut Wynona karena kegemasannya.
Sesampainya mereka di rumah Arjuna, Wynona meminta Sagara untuk menunggu di luar selagi Wynona berbincang dengan Ayahnya —arjuna. Sagara mengiyakan permintaannya dan menunggu di depan mobilnya.
"Duduk, Wyna." note: 'wyna' adalah panggilan sayang dari ayahnya untuk Wynona. Dengan di panggil 'wyna', Wynona baru akan menuruti permintaan ayahnya.
"Hebat juga kamu, Wyna. Dalam waktu 1 bulan kamu bisa menaikkan saham perusahaan setelah menikah dengan Sagara. Ayah yakin itu bukan 100% karena usahamu, tapi juga berkat pernikahan yang kalian berdua langsungkan." Arjuna memulai pembicaraan.
"Wyna harap dengan ini ayah bisa nerima Wyna dengan baik."
"Nerima kamu? pfft, cuma orang bodoh yang ngelakuin itu, Wyna."
"Sagara nerima Wyna, dan Sagara bukan orang bodoh, ayah."
"Kamu yakin Sagara udah nerima kamu sepenuhnya dengan segara kekurangan dan tingkah jahat yang kamu punya? Eh, ayah ga ngasih tau tentang tingkah iblis yang kamu lakuin ya? Pantes Sagara nerima kamu segampang itu."
"Wyna mohon jangan ngasih tau Sagara tentang itu, cukup keluarga kita aja."
" 'keluarga kita' kamu bilang? siapa yang mau sekeluarga bareng pembvnuh seperti kamu, Wyna? Jangan mimpi." Ketakutan dan kesakitan terbesar Wynona adalah di panggil 'pembvnuh' oleh ayahnya. Meskipun sudah sering, tapi siapa yang tidak sakit hati saat di panggil pembvnuh oleh ayahnya sendiri? dan pada saat itu Wynona tidak tahu bagaimana caranya ia bisa sampai membvnuh ibunya.
Setelah mengatakan itu, Arjuna beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Wynona sendirian di ruang tamu itu. Berselang beberapa detik, Wynona juga pergi meninggalkan rumah itu dan kembali ke mobil Sagara sambil meneteskan air mata. Sadar akan hal itu, Sagara terkejut dan menghanpiri Wynona sebelum Wynona sampai ke mobilnya. Sagara tidak mengerti mengapa Wynona menangis setelah keluar dari rumah Arjuna. Sagara yakin pasti Arjuna mengatakan hal yang tidak sepantasnya di katakan seorang ayah kepada putrinya.
"Ada apa? kenapa kamu nangis?" Sagara lalu mengusap air mata yang terus menerus keluar dari mata Wynona dan berusaha menenangkan Wynona dengan segala cara.
"Aku belum bisa cerita, ka. Kita pergi aja ya? Aku ga suka di sini." mendengan itu, Sagara lalu memeluknya erat dan membawanya pergi menggunakan mobil. Di perjalanan Wynona hanya diam dan melamun melihat keluar jendela. Sagara yang melihat itu lama-kelamaan mulai khawatir, Sagara mencari tempat yang setidaknya bisa menenangkan Wynona. Sagara membawanya ke Pantai yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan lokasi mereka sekarang.
Di pantai, Wynona hanya menatap langit dan lautan berharap bisa bersatu dengan mereka. Mereka berjalan menyusuri pantai yang sepi itu. Sagara menggengam tangan Wynona membuat Wynona mengalihkan perhatiannya kepada Sagara. Mata mereka bertemu. Wynona menatap Sagara seakan meminta pelukan. Sagara melebarkan lengannya menyisyaratkan untuk di peluk. Wynona masuk ke pelukan Sagara dengan nyaman. Tangan Wynona bertahan sangat lama di tengkuk Sagara, mereka berpelukan sangat lama. Wynona melepaskan seluruh kesedihannya di pelukan nyaman Sagara.
"Kamu punya kaka buat melepas penat dan sedih, Wyn. Kamu selalu boleh buat meluk kaka kayak gini." Lagi-lagi Wynona menangis mendengar kalimat yang Sagara ucapkan. Belum pernah sekali pun ada yang berkata seperti itu kepadanya.
Pukul 10 malam, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Di perjalanan, seperti biasa Wynona tertidur. Sagara tersenyum melihat perempuannya tertidur, tidak pernah terpikirkan di benak Sagara tentang melihat seorang perempuan tertidur di sebelahnya. Pada waktu itu juga, Sagara bertekad untuk menjaga dan melindungi kesayangannya dari segala hal yang membuatnya sedih.
Pagi telah tiba, Wynona bangun di pelukan Sagara yang membuatnya tidak mau beranjak dari ranjang milik Sagara dan ingin terus berada di dekapan Sagara. Wynona memandangj lelaki yang memeluknya cukup lama, bertanya-tanya mengapa ada orang yang mau menerimanya seperti Sagara menerimanya. Di tengah-tengah momen, Sagara terbangun dan Wynona reflek berpura-pura tidur yang entah apa fungsinya ia melakukan itu. Sagara mengecup keningnya sebelum ia beranjak dari tenpat tidur nyamannya.
Beberapa waktu kemudian, Sagara turun ke lantai 1 dan mendapati Wynona yang sedang menyiapkan bekal makanan untuknya. Entah apa yang merasuki Wynona, tapi Wynona melakukannya karena perlakuan manis dari Sagara yang selama ini ia terima. Ini belum semuanya, ia masih akan memanjakan Sagara. Saat ini, mungkin mereka telah benar-benar jatuh cinta yang sedalam-dalamnya. Tidak ada jadwal bekerja hari ini, sehingga Wynona hanya akan diam di penthouse sampai hari berakhir. Sagara berpikir untuk diam di penthousenya akan tetapi Wynona sudah membuatkannya bekal makanan untuk di bekal ke Kantor.
Di kantor, Sagara memamerkan bekal makanan yang di buat Wynona untuknya ke seluruh penjuru kantor seakan itu adalah berita penting.
Matahari tenggelam, langit kehilangan warna birunya. Menandakan Sagara untuk kembali kenkediamannya. Sesampainya ia di rumahnya, Wynona menyambutnya dengan pelukan rindu. Sagara membalasnya dengan memeluk pinggul ramping Wynona dan hanya bisa tantrum di dalam hati (i mean, siapa yang ga salting di peluk begituu???). Mukanya tenang tapi hatinya berisik kekinta lebih. Mereka lalu makan malam bersama dengan makanan yang telah Wynona siapkan oleh dirinya sendiri selagi menunggu Sagara kembali ke penthouse.
Hari itu berakhir dengan cerita hari-hari Sagara di kantor. Untuk kesekian kalinya, Wynona berharap agar bisa seoerti ini selamanya bersama Sagara. Mereka benar-benar telah jatuh cinta sangat dalam.
Chapter kali ini segini dulu guys!!! See you on the next chapter <3 !!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted | Jangkku
FanfictionWynona Abriella, seorang gadis piatu (19) yang di kucilkan oleh seluruh anggota keluarganya karena telah 'membvnuh' ibunya, tetapi karena paras dan kemampuan berbisnisnya yang luar biasa ayahnya masih mau mempertahankannya di 'keluarga' itu. ...