Chapter 4

899 86 8
                                    

"Memang tidak selalu mudah, tapi itulah hidup"

‎ ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

Chan Young sudah bertelanjang dada, punggung belakangnya sudah ada enam lingkaran dari lingkaran yang besar sampai kecil. Dan di setiap lingkaran terdapat angka lima sampai sepuluh.

Yoon Chan, Lomon dan Jae-Hyun sudah berada di belakang tubuh Chan Young dengan masing masing dari mereka membawa pistol dan peluru penembak mainan.

Lomon melangkah maju terlebih dahulu, "Chan Youngie, kau siap bukan untuk aku tembak?", Lomon mengarahkan pistol itu ke angka sepuluh dan gotcha peluru itu tepat pada angka sepuluh.

Jae-Hyun menembak asal peluru itu sebanyak tiga kali, peluru peluru tersebut berhasil mengenai kulit ku di angka lima, delapan dan sembilan, "Sial! Kenapa tidak sempurna poinnya".

Dan yang terakhir Yoon Chan, ia menjilat terlebih dahulu peluru tersebut dan mulai menembak beberapa sampai Chan Young tersungkur ke depan, "Tidak seru sekali! Permainan ini sudah selesai karna si jalang itu sudah jatuh, dasar lemah!".

Mereka mendekat ke arah ku yang sedang bertelungkup di tanah, Jae-Hyun menarik pundak ku dengan kasar agar aku bangun dan duduk. Lomon mencengkram pipiku dengan memaksa untuk aku membuka mulut lalu ia mencekoki telur busuk untuk ku telan.

Tidak sampai di situ Yoon Chan menyiram ku dengan susu yang sudah basi dan bau dan juga menuangkan tepung serta air kepada diriku.

Yoon Chan menarik dan menyeret ku hingga ke toilet belakang sekolah. Di dalam toilet Jae-Hyun mengikat serta membekap mulut ku dengan slayer. Lomon melucuti pakaian bawah ku, sehingga sekarang aku tidak memakai apa apa.

Yoon Chan menyalakan kran air, mengambil gayung dan menyiram tubuh ku lalu ia mengeluarkan sabun mandi yang sudah ia bawa untuk memandikan ku, "Aku tidak mau bermain dengan orang bau, makanya aku membersihkan dirimu"

"Apa yang dimaksud dengan bermain? Atau aku akan di lecehkan lagi?" aku hanya bisa mengatakan itu di dalam hati saja.

Selesai dengan membersihkan diri ku, Yoon Chan menarik ku untuk keluar dari kamar mandi. Jae-Hyun mengeluarkan handphone, ia mengarahkan handphonenya ke arah ku yang sedang telanjang untuk di photo.

Aku merasa kesal, marah, kecewa dan benci dengan tatapan mereka ketika melihat diriku. Mereka bukan hanya merundung ku tapi mereka juga melecehkan ku. Aku hanya bisa mengeluarkan air mata dan menangis tanpa suara karna mulut ku di sekap. Aku merasa kotor dan sudah tidak ada harga dirinya.

Yang aku lihat mereka sangat menikmati permainan kali ini, padahal hatiku terasa sangat amat sakit begitupun dengan tubuh ku yang seperti mati rasa karna apa yang sedang mereka lakukan saat ini.

Akhirnya kegiatan panas ini sudah selesai, entah sudah berapa kali mereka keluar. Mereka membersihkan cairan yang menempel padanya dan mereka memakai kembali pakaiannya.

Aku sudah tidak sanggup untuk bangun tubuh ku terasa sakit apalagi bagian bawah ku, lengket dan bau yang berasal dari cairan yang sudah keluar.

Lomon mendekat dan berjongkok, ia berucap, "Itu balasan untuk mu Chan Young! Karna kau sudah berani pergi berdua dengan Kim tanpa memberitahu kami".

INFATUATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang