Chapter 8

509 56 15
                                    

"Banyak keindahan yang Tuhan berikan, salah satunya manusia seindah Chan Young"

‎ ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

Entah kenapa perasaanku dari tadi tidak enak, seperti akan ada hal besar yang terjadi nanti. Tanpa sadar aku menjatuhkan bingkai foto hingga pecah.

"Astaga!" dengan cepat aku berjongkok untuk membersihkan pecahan kaca, dari arah ruang tamu In Soo berlari menghampiri ku.

"Jangan dipegang Chan Young, nanti tangan kau bisa terluka, tunggu disini aku mengambil sapu dan pengki." In Soo membawa sapu dan pengki ia membersihkan bekas pecahannya dengan hati hati.

Setelah membersihkan bekas pecahannya In Soo membuangnya ke tempat sampah, ia kembali menghampiri ku untuk mengajak ku duduk di ruang tamu.

"Kau kenapa bisa menjatuhkan fotonya Chan Young?" tanya In Soo, "Aku tidak sengaja menyenggol dan pecah, aku sungguh minta maaf In Soo".

"Tidak apa apa Chan Young, masalah foto bisa di ganti bingkainya yang terpenting kau tidak terluka terkena pecahan kaca bingkai tadi" ujar In Soo, "Terima kasih banyak In Soo" ucapku.

In Soo mengatakan "Chan Young bagaimana kalau aku sudah tidak bisa menjagamu lagi?" Chan Young menolehkan kepala ke arah In Soo, "Apa maksudnya?" tanyaku.

"Tidak, aku hanya bercanda saja" In Soo tertawa, ia menjeda dan mengambil napas lalu berucap kembali, "Aku suka padamu Chan Young, entah dari kapan rasa ini muncul, aku mencoba untuk membuang perasaan ini tapi tidak bisa malah semakin besar perasaan ku kepada mu, aku hanya ingin mengatakan yang sebenarnya saja daripada aku terlambat untuk menyatakan perasaan ku padamu, jangan di paksakan untuk kau mencintai ku juga dan jangan menjaga jarak dari aku setelah ini" jelas In Soo.

Dengan cepat Chan Young menempelkan bibirnya ke bibir In Soo, "Aku juga merasakan hal yang sama In Soo, kau sudah menjadi orang istimewa yang ada di hidupku, tapi aku merasa tidak pantas untuk bersanding dengan kau, dan aku juga sudah kotor In Soo".

"Tidak! Kau tidak kotor Chan Young, dan kenapa juga kau merasa tidak pantas untuk bersanding dengan ku?" Chan Young menunduk, "Kau berasal dari keluarga yang kaya sedangkan aku tidak, kau memiliki orang tua yang sayang padamu tapi aku tidak, kau memiliki teman teman yang tulus padamu tapi aku tidak In Soo".

In Soo mengangkat kepala Chan Young, "Dengarkan aku, itu semua bukan masalah Chan Young, kau dan aku sama tidak ada yang berbeda, aku dan kau memang sudah di takdirkan Tuhan bertemu dan aku dapat mengisi sedikit bagian darimu yang hilang, jangan pernah kau merasa tidak pantas dengan seseorang Chan Young hanya karna kau dan dia berbeda dalam beberapa hal".

In Soo memeluk Chan Young, "Menangislah kalau kau ingin menangis" Chan Young mengeluarkan semua air matanya selama ini, air mata kesedihan, kemarahan, kekecewaan.

Setelah di rasa Chan Young sudah tenang, In Soo melepaskan pelukannya, "Matamu jadi bengkak dan hidung mu merah, kau jadi lucu di saat seperti ini" ucap In Soo, "Dasar In Soo menyebalkan".

"Chan Young apa boleh aku mencium mu?" Chan Young terkejut dan berucap, "Kalau kau ingin mencium ku tidak usah bertanya, aku jadi malu mengingat kejadian yang tadi aku mencium mu tiba tiba" In Soo terkekeh mendengarnya.

In Soo mendekatkan wajahnya ke arah Chan Young, deru nafas In Soo sudah dapat di rasakan oleh Chan Young, In Soo memegang wajah Chan Young dan mulai menempelkan bibirnya pada bibir Chan Young. Dengan keberanian yang datang entah darimana In Soo mengigit bibir bawah Chan Young dan In Soo mulai melumat bibir Chan Young.

INFATUATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang