07

86 12 0
                                    


“[Name], tau ga?” Sho berbicara tepat di sebelah telinga [Name], membuat si empu yang masih tidak terbiasa malah berjengit kaget.

[Name] menghela nafas saat jantungnya berdetak tak karuan. Entah karna kaget, atau justru karna ia masih tidak terbiasa dipeluk dari belakang seperti ini saat sedang memasak.

“Engga, kenapa?” [Name] berujar tanpa menghentikan tangannya yang memotong daging.

“Soal maling yang sempat kamu bikin pingsan”

Ah, perkataan Sho membuat [Name] teringat kejadian saat kesabarannya sedang mencapai titik rendah.

Cup!

“Katanya, ibu itu ngucapin terimakasih ke kita. Soalnya udah ngelaporin dia” Sho berucap setelah mengecup pipi [Name].

Selamatkan [Name] dari degupan jantung yang tidak normal ini, tolong.

“Ini aku yang salah denger apa gimana? Kok bisa ada orang seneng dilaporin ke polisi” bingung [Name].

“Hmm, katanya dia emang mau nemuin anak perempuannya yang dipenjara karna kasus sama” jelas Sho.

“...” [Name] ga bisa berkata-kata lagi. Udah shock dia. Ini ga ada orang normal gitu?

“Baguslah, berarti ada gunanya juga dia mecahin piring kita”

Tak!

Entah kenapa [Name] masih agak kesel kalo inget piring-piring mereka yang jadi korban.

“Ak—”

Ting
Tong

Dahi Sho mengernyit kesal.

Siapa yang gangguin mereka, sih!?

Akhirnya dengan ogah-ogahan Sho ngebuka pintu.

Cklek...

“...” Sho natep datar.

Tamunya pun natep datar.

Sho berniat mengunci pintunya lagi, tapi dengan wajah kesal, si tamu menahan dengan membuat kakinya melewati pintu agar tidak tertutup.

“Ga sopan ya sekarang” Ujar si tamu kesal.

“Bro, memangnya sejak kapan aku sopan?” Sho sadar diri rupanya.

“Ngapain kesini?” tanyanya sambil menyilangkan tangan di depan dada dan bersandar di dinding.

“Emangnya ga boleh lihat keponakan sendiri?” tanya om Bandrong (ini aku pake karna Kiki pernah nyebutin waktu lagi diskusi bareng Toro).

A/N : Cmiiw, aku juga kurang tau kalo Sho sama om Bandrong itu hubungannya om-ponakan gitu apa bukan, tapi di salah satu scene waktu masa kecil Sho diperlihatkan, om Bandrong misuh-misuh sambil manggil mamanya Sho ini kakak (eps. 97).

“Ngga, ganggu soalnya” ketus Sho.

“Sho, siapa?” [Name] tiba-tiba datang dari dapur dengan celemek biru mudanya.

“Eh? Om ngapain kesini?”

Om Bandrong kayaknya tidak diterima dengan baik disini. Bisa-bisanya dia dipertanyakan keberadaannya, dua kali pula.

“Mau nengokin aja. Si Sho ga bikin masalah kan? Bakar dapur, misalnya” om Bandrong dengan seenak jidat nyelonong masuk.

Sho mendengus, sedangkan [Name] tertawa pelan.

“Ngga kok, lagian urusan dapur aku yang handle.” Jawab [Name].

“Hati-hati kalo pergantian tahun, bisa-bisa tabung gas jadi kembang api. Apalagi kalo bareng temen-temennya yang rambut warna-warni itu” Peringat om Bandrong sambil menaruh oleh-oleh yang dia bawa ke tangan [Name] yang tentu diterima dengan baik oleh si empu.

[Name] lagi-lagi tertawa mendengar itu. Tapi akhirnya dia pamit ke dapur untuk menyiapkan cemilan. Ya kali tamu ga dikasih apa-apa?

“Kok disini? Biasanya kan di lampu merah” Celetuk Sho tiba-tiba dengan wajah lempengnya.

“Heh!? Maksudnya aku pengamen gitu?” om Bandrong tersinggung.

“Bukan aku yang bilang, om barusan yang ngatain diri sendiri.” Sho mengendikkan bahu tak peduli.

Berikan kesabaran untuk om Bandrong menghadapi bocah yang menyerupai setan ini, Tuhan.

“Ngomongin apa? Akur banget kayaknya” [Name] datang dari arah dapur sambil membawa makanan dan minuman ke tempat mereka duduk sekarang.

[Name], apa filter di matamu membuatmu buta dengan aura permusuhan mereka?

“Ngga penting, kok. Sini duduk” Kata Sho yang lagi duduk di sofa.

“Ah, iya” [Name] menghampiri Sho. Lalu duduk di sebelahnya.

“Siapa yang bilang duduknya di sebelah? Maksudku, disini” Sho mengangkat [Name] dan menaruhnya di pangkuan yang berhasil membuat rona merah menjalar di wajahnya.

“Sho, jangan sekarang...” ucap [Name] malu.

“Kenapa? Biasanya juga gini kok” Sho malah sibuk ndusel di lehernya.

“Haah... Gini amat hidup” Gumam om Bandrong nelangsa.

Bisa-bisanya Sho lebih dulu nikah daripada dia.

𝐀/𝐍 : 𝐊𝐚𝐥𝐨 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐢𝐧𝐚𝐭 𝐚𝐤𝐮 𝐮𝐩 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐞𝐧𝐝 𝐝𝐞𝐡. (𝐈𝐧𝐢 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐞𝐧𝐝 𝐠𝐮𝐲𝐬, 𝐜𝐮𝐦𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐚𝐤𝐮 𝐩𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡)

Husband | Sho [Wee!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang