12: Liburan Part 1

943 110 18
                                    












Bali, pulau yang kata orang-orang begitu indah saat dilihat dan nyaman saat menutup mata.

Kata beberapa orang juga, Pulau Bali adalah pulau yang cocok tidak hanya untuk liburan tapi juga untuk mempererat jarak antar hati ke hati.

Ya, tentu itu hanyalah perkataan orang....

Tibalah Shani dan Gito di tempat tujuan. Keluar dari Bandara terasa sangat ramai meskipun matahari baru akan terbit.

Shani sudah memesan sebuah hotel tempat mereka menaruh sebagian barang-barang mereka. Begitu bagusnya hotel tersebut sampai-sampai Gito merasa betapa kayanya seorang Shani, dan ia heran kenapa orang sekaya dia bisa suka dengan anak karyawan toko roti seperti dirinya.

Shani yang mengatur segalanya, termasuk di mana mereka akan berwisata.

Saat mereka sudah menaruh semuanya dan juga barang apa saja yang mereka bawa, Gito bertanya kepada Shani, "Shan, kamu sudah berapa kali ke Bali?"

"Eee... sering sih. Tapi jarang menikmatinya, Git. Ke Bali hanya karena ada urusan kerja. Paling ke pantai sebentar sebelum kembali ke Jakarta," jawab Shani.

"Trus kamu kok sudah terlihat mau berangkat, masih pagi, Shan. Mending istirahat dulu, kasurnya enak," kata Gito sambil merebahkan tubuhnya ke kasur.

Shani melihat Gito malah merebahkan tubuhnya ke kasur, mendekati Gito dan menggoyang-goyangkan tubuh Gito, "Ih Gittt, bangun tadi kan udah tidur di pesawat, mumpung masih pagi, udaranya segar lho, Git. Ayo... ayo."

Gito lagi dan lagi hanya bisa pasrah, "Iya-iya, sabar aku ambil baju ganti juga sekalian."

Beberapa menit Gito sudah siap dengan pakaian ditas baju tipis ia kenakan dan jaket hitam menutupi baju tipisnya.

Shani heran dengan pakaian yang ia kenakan, pasalnya ia kan mau ke pantai pasti gerah nanti, "Git, yang bener aja, masak kamu mau ke pantai jaket? Hitam lagi!."

"Dingin Shan, nanti juga kalo gerah tinggal di lepas." Jawab Gito.

Shani pun tak tak bertanya lagi, tapi ia tiba-tiba juga mengambil jaket karena memang pagi ini udaranya masih terasa dingin. Gito yang melihat Shani, mengambil jaket tertawa kecil, karena idenya diikuti Shani, meskipun tampa Shani bersuara apapun.

Mereka pun memesan ojek online dan memintanya untuk diantar ke pantai terdekat karena Shani maupun Gito tidak tahu pantai-pantai yang ada di Bali. Sopir ojek online mengira bahwa Gito dan Shani adalah turis yang belum pernah ke Bali, menyarankan wisata selain pantai karena merasa wisatawan ke Bali hanya ke pantai saja. Sebenarnya, Bali juga punya wisata gunung yang sejuk dan tak terlalu ramai dibandingkan pantai-pantai di Bali.

"Kak, gak bosen ke pantai? Di pantai saat ini pas ramai-ramainya, kan ini hari libur. Kalau boleh saya sarankan ke gunung aja, sejuk pemandangannya bagus dan tak terlalu ramai. Gimana?" kata sopir ojek online.

Shani dan Gito saling pandang. Memang Shani sering melihat pantai saat di Bali. Saat Shani ingin meminta persetujuan Gito, Gito yang sadar bahwa Shani ingin menerima tawaran itu berkata sebelum Shani menanyakannya, "Terserah, Shan, aku ngikut kamu aja."

Shani tersenyum dan menerima saran ojek online tersebut, "Boleh, Pak. Tapi jauh gak ya, Pak? Dan nama tempatnya apa?"

"Namanya Gunung Mangu, Kak. Kalau lamanya mungkin sekitar kurang lebih sejaman," jawab sopir ojek online.

Akhirnya Shani menyetujui saran ojek tersebut, karena ia juga kurang suka keramaian dan ia juga tau gito lebih tidak suka keramaian dan sopir ojek itu di sewa full seharian dari pergi sampai nanti kembali ke hotel awal.

CERITA DIBALIK KONTRAK (GITSHAN) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang