7. di pagi hari

14 6 1
                                    

"Apakah bentuk penyiksaan adalah suatu bukti perlakuan sayang?"
- Abigael Riki

Kini malam perlahan tenggelam, kini matahari mengganti kan malam. cahaya matahari itu menembus jendela kamar yang besar bernuansa putih polos.

Seorang pria turun dari kasur nya, mendekati jendela yang memancarkan  terang cahaya nya matahari, alasan mengapa ia terbangun, karena sinar nya yang menusuk mata anak itu, abigael Riki yang kerap di panggil Abi menutup jendela kamar yang mengganggu tidur nya

Kini air mata yang hangat menetes membasahi kasur nya, membuat mata nya membengkak

Abi membuka pintu kamar nya, menarik gagang pintu dengan hati hati agar tidak menimbulkan berisik, karena Andro membenci kebisingan

Abi yang masih memakai baju tidur, dan belum membilas muka nya, tertarik dengan bau yang berasal dari lantai bawah
" Siapa yang masak di dapur, bibi udah ada?" Gumam Abi pada dirinya sendiri

dengan penasaran perlahan Abi melangkahkan kaki nya ke anak tangga, saat sudah sampai di bawah Abi melihat wajah milik maira

" Airaa, bibi kemanaa?"

Abi yang menyadari keberadaan maira menanyakan soal bibi yang bekerja di rumah milik nya

" Mungkin udah mau kesini "

" Airaa ngapain disini?" Abi mendudukan dirinya ke kursi yang empuk

" Hahaa santai Aira cuma pengen coba coba masak, mumpung bibi belum ada"

" Papa akhir akhir ini jarang di rumah, apa marah ya sama anak nya?"

Tanya Abi kepada Maira yang sibuk membuat masakan
" kenapa nanya hal itu sama aku?"

Bukan nya menjawab pertanyaan Maira malah melontarkan pertanyaan

" gini ya Bi, Apapun itu Dia tetep nganggep kamu anak nya sendiri, bisa aja kan papa kamu sayang sama anak nya?"

Abi yang mendengar, Berdiri dari kursi dan menuju dapur.

" bentar aja" tiba tiba lelaki Modus ini memeluk Maira dari Arah belakang.

"Ehh Abii!" Maira merasakan Suara nafas Yang dibisikan di telinga nya, Memang Abi suka nya Meluk meluk sembarangan.

" Bentar aja cantikk" lontar Abi Yang setia Memeluk Maira yang tengah memasak.

-
-
-

Terdapat ruangan yang cukup gelap semua sudut ruangan berwarna hitam di hiasi aura keancaman, bau yang di timbulkan dari ruangan itu membuat orang orang bisa langsung menebak isinya.

Terdapat 2 pria mengobrol dengan  serius sepotong rokok dan minum minuman yang terletak begitu saja di lantai dan di meja, ternyata mereka berdua tidak sendiri, 9 bodyguard yang menunggu di luar

" Jadi bagaimana, kamu udah nemu data tentang anak itu?" ucap pria berbadan besar dari lelaki di depan nya
" tentu saja boss, ini beberapa identitas anak perempuan itu" pria yang kekar dan kerap di panggil boss tentu dari orang di depan nya, menatap beberapa dokumen dan data data itu dengan serius
" Ternyata boss, dia anak nya pak Ethan lowrant, yang dulu pernah jadi musuh bebuyutan kita" ujar nya 
" memang, mereka mirip.." saat Andro ingin melanjutkan perkataan nya, tiba tiba terdengar suara telepon dari arah kantong nya, saat ia meraba dan membuka hp nya "embun intasa lowrantnama tersebut terpampang jelas

" Kita lanjutkan besok saja, saya ada urusan" ucap andro lalu meninggalkan anak buah nya di lokasi markas mereka.


Ethan lowrant
As
Jaehyun Nct

embun intasa lowrant
As
Yeri Red Velvet




TBC..





TBC..

Opium [ Chaemura ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang