🪽. Rumah

10 0 0
                                    

Sesampai di Rumah Tujuan nya, Maira perlahan membuka pintu yang tidak terkunci itu, Dengan berani memasuki Rumah besar itu yang terlihat sunyi, Tak lama Maira meletakan Tas nya diatas sofa sedangkan wajah nya menengok kesana kesini karena suasana di Rumah ini begitu tegang.

" Maira?"

Panggil seseorang, yang ternyata sumber suara tersebut dari lantai dua sesosok laki laki yang terlihat wajah penuh makna yang menyakiti, Mata nya yang bengkak.. bekas tangisan di temani malam yang gelap

" ngapain kesini?" Abi menuruni anak tangga sesampai nya di bawah ia mengincar roti yang ada diatas meja emas tersebut.

" Eh bocah udah besemut itu" kata Maira yang menyadari. Sontak Abi membuang Roti tersebut, Terlihat jelas anak laki laki ini skip sarapan.

" Belum makan?" Celetuk Maira mengeluarkan sebungkus Snack yang dia beli kemarin.

" Iya Mai" ucap nya dengan bibir yang sangat pucat.

" Kita healing Yo!?" Saat sedang memandangi Sahabat nya yang lahap mengunyah makanan jajanan yang ada di mulut nya, Maira terpikir untuk mengajak Abi pergi keluar Agar Abi bisa melupakan kejadian menyakitkan kemarin.

" aku ikut Kamu aja" kata Abi yang masih sibuk mengunyah.

┊┊┊┊*┊┊┊┊┊┊┊*┊┊┊┊┊┊┊┊┊┊┊

'Rerumputan tumbuh, burung terbang, ombak menghantam pasir.'

Di hari libur banyak orang orang yang sibuk memikirkan tempat apa yang menarik untuk di kunjungi, ada juga tempat yang Seringkali Dijadikan tempat healing para Remaja, yaitu pantai.

Terdengar deburan ombak yang berisik namun tak seberisik orang-orang yang kini berlibur di pantai itu.

Sang dua empu mendatangi pantai yang tak jauh dari rumah Abi, terlihat wisatawan di sana menikmati keindahan nan ada di pantai itu, sejauh mata memandang yang menarik perhatian yaitu pasir yang ada di pantai itu terlihat sangat mulus bahkan anak anak di hadapan mereka sibuk bermain pasir putih bersih itu.

" Woahh Bagus yaa cuaca nya, pas banget buat bepergian" ujar gadis yang terlihat bersemangat namun hanya di respon dengan datar oleh pria yang di samping nya

"iya bagus" balas nya singkat.

" Bi, Masih Kepikiran ya?" Celetuk Gadis yang bernama Maira, saat dia memandangi wajah murung milik Abi, yang terlihat Masih Mencerna Kejadian Kemarin.

Suara telepon dari headphone Maira yang berisik Membuat suasana cair.

"Eh bentar ya bi" tak lama Maira Pergi meninggalkan Abi sendiri.

" Nak, papa mau ngomongin sesuatu, jangan Sampe orang lain nguping kamu"

" Oh iya pa" di tengah tengah pembicaraan terdengar Suara teriakan Abi yang memanggil Maira.

"Mairaa!" jerit Abi.

" yaa kenapa aku disini! Bentar ya pa, nanti chat aja" Ujar Maira Dan Mematikan panggilan dari Ayah nya.

" Ayo berenang" Tunjuk Abi ke Arah Pantai, Namun Ia melihat wajah Maira yang Nampak Tak setuju.

" Kamu aja yaa" Ucap nya.

" kenapa?"

" Aku takut laut."

Maira menduduki diri nya ke tenda yang sudah berdiri lama di sana dan terasa sensasi yang sedikit panas, menatap Abi yang tengah bermain air, tak lama terdengar suara notifikasi WhatsApp messenger dari headphone Nya

- ✧⃘.. WhatsApp • Papa
Papa : [ Maira, nak. ]
[ ya kenapa pa tadi mau ngomong apa?]
Papa: [ kamu udah selesain misi yang papa kasih?]
[ Nanti aja deh pa]
Papa: [ pokonya papa gamau tau, kamu harus cepet cepet bunuh dia!]
[ Astaga paa! Maira baru aja loh healing]
Papa: [pokonya kalau sudah waktu nya, mau gamau kamu harus tetep bikin dia ninggalin bumi ini]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Opium [ Chaemura ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang