Soulmate.

599 71 23
                                    

Semenjak Bersamamu.

Semenjak bersamamu,
Aku lupa cara mengeja kesepian.
Seakan dunia merangkai harapan,
Dalam setiap senyum dan genggaman tangan.

Semenjak bersamamu,
Langit pun menari dalam warna pelangi,
Bintang bersinar lebih terang di malam hari,
Dan gelap malam terasa lebih bersahabat.

Semenjak bersamamu,
Detik-detik waktu terasa lebih bermakna,
Aku lupa tentang sunyi yang dulu menyiksa,
Kini hanya ada tawa dan canda dalam tiap helaan napas.

Semenjak bersamamu,
Aku lupa bagaimana rasanya hilang,
Kau mengajarkan arti dari setiap denyut nadi,
Menghapus jejak-jejak luka yang pernah hadir.

*****

Jinggaku masih sama, dengan sajak-sajak indah yang mengalun dalam setiap goresan tinta, dia selalu mampu membuatku jatuh cinta. Tepat saat usia putra kami yang pertama, sajak indah itu menjadi hadiahnya. Bagaimana rasanya, ya? Meski hampir sewindu bersamanya, kata-katanya masih mampu membuat pipiku merah merona.

Jingga, selamat menjadi Ayah, ya! Mari kita buat cerita indah bersama Laut, buat dia merasakan hangatnya kasih sayang Senja dan Jingga dalam luasnya hamparan nama. Mari kita beri dia dunia yang penuh keajaiban, cinta, dan kebahagiaan, seperti yang kita rasakan dalam setiap momen bersama.

Laut Senja Jingga, nama yang indah, penuh makna dan harapan. Biarkan dia tumbuh di bawah sinar cinta kita, merasakan indahnya dunia dengan kasih sayang yang tak pernah pudar. 

-Senja

Tangan Jingga bergetar saat menggenggam secarik kertas surat dari Senja. Surat itu, entah kapan ditulisnya, berisi kata-kata yang begitu indah hingga membuat hati Jingga berdesir. "Sial, bagaimana dia bisa menciptakan tulisan seindah ini? Huh, lama-lama dia bisa mengalahkan ku.." desis Jingga pelan, matanya berkaca-kaca menahan air mata.

"Ayah Jingga!" panggil Senja dengan suara lembut, baru saja kembali setelah berhasil menidurkan putra mereka.

"Huh?!" Jingga masih saja terkejut setiap kali Senja memanggilnya dengan nama itu, meski mereka sudah menjadi orang tua selama lima bulan.

"Ayo tidur, Laut sudah tidur. Kamu besok berangkat pagi, kan?" bisik Senja, berusaha tidak membangunkan Laut yang baru saja terlelap lagi.

Jingga mendekati Senja, menggenggam secarik kertas yang baru saja ia temukan di sela-sela laci. Senyumnya penuh makna, seakan menyimpan sejuta tanya. "Em? Jelaskan ini, Senjaku. Sejak kapan kamu pandai menulis? Air mataku hampir jatuh terbuai dalam kata-katamu!"

Senja mengangkat alisnya, sedikit tersipu namun matanya memancarkan kilau kepercayaan diri. "Aku menulis itu seminggu setelah Laut lahir. Sengaja tidak aku berikan padamu. Aku malu, bagaimana mungkin aku bisa menyerahkan tulisan pada seorang penulis handal?" Senyumnya menggoda, memancing rasa penasaran yang semakin menggelora dalam hati Jingga.

Jingga menghela napas panjang, tak mampu menyembunyikan kekaguman yang membuncah. "Ternyata kamu diam-diam punya bakat terpendam." gumamnya, suaranya lembut namun penuh kekaguman. "Kenapa kamu tidak pernah memberitahuku sebelumnya?"

Senja mengangkat bahu, matanya masih mengunci pandangan Jingga. "Mungkin aku menunggu momen yang tepat. Atau mungkin, aku hanya ingin melihat reaksimu seperti sekarang."

Keduanya tertawa, suasana di antara mereka terasa lebih hangat dan akrab. Kertas di tangan Jingga kini bukan hanya sekadar tulisan, tetapi simbol dari rahasia yang terbuka dan keintiman yang semakin erat. Dan di balik kata-kata yang terukir di kertas itu, Jingga menemukan lebih dari sekadar kalimat.

*****
Dalam cerita ini, kalian akan diajak menyelami kehidupan Senja dan Jingga dalam fase baru mereka sebagai orang tua. Dengan kehadiran Laut, sang buah hati yang mengubah segalanya, perjalanan mereka pun mengalami liku-liku yang tak terduga. Mari ikuti kisah 'Laut Senja Jingga'!

Jika sebelumnya kalian mengikuti kisah cinta Senja dan Jingga yang penuh keindahan, tantangan sebenarnya justru datang setelah pernikahan dan kelahiran Laut. Apa saja ujian yang harus mereka hadapi sebagai orang tua? Temukan jawabannya di bagian selanjutnya!

*****



TBC

Laut Senja Jingga 2 - Soulmate (FreFlo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang