❄️❄️❄️"WHATTTT?! SERIUSAN?!" Salma, Jevan dan Devano kompak berseru kaget.
Mereka kaget mendengar pernyataan Anya bahwa dia dan Angkasa sudah resmi pacaran.
Ini berawal dari tadi pagi dimana Anya berangkat bersama Angkasa dan menjadi perbincangan hangat di sekolah.
Angkasa yang mereka tau sangat anti dengan Anya kini berangkat bersama gadis itu dengan suka rela? mereka menyimpulkan kalau Angkasa pasti terpaksa menjemput Anya seperti sebelum-sebelumnya.
Anya mengangkat dagunya angkuh, dengan senyum bangga dia mengangguk.
"Gue yakin ni bocah lagi halu," celetuk Salma.
"Setuju." Devano dan Jevan mengangguk setuju.
Anya memutar bola matanya mendengar ucapan Salma. "Terserah si kalo ga percaya. lo pada boleh tanyain sama Angkasa nya sendiri."
"Kalo dia udah ngomong gitu berarti dia bener sih," ucap Jevan sambil menatap Devano dan Salma bergantian.
Salma dan Devano hanya diam, tapi diam-diam mereka menyetujui pernyataan Jevan. Tapi mereka masih tidak menyangka, cinta bertepuk sebelah tangan Anya sudah berakhir.
"Pantesan kemarin balik-balik lo ga ngamuk ke gue, biasanya kan lo bakal ngehajar gue kalo gue bkin lo nangis," ujar Jevan.
"Lagi beruntung lo berarti. Dan mumpung lo ingetin lagi masalah kemarin, gue bakal balas di lain waktu. Lo tunggu aja," jawab Anya santai.
Raut wajah Jevan seketika berubah panik. "Eh jangan lah Nya ... gue kan udah minta maaf, jangan gitulahh masa lo tega sama gue."
"Lo gatau seberapa malu nya gue kemaren jatuh nyungsep gitu hah? untung ada ayang gue yang tolongin guee."
"Dih mentang-mentang udah pacaran," sindir Salma.
"Kenapa iri lo ye?"
"Buat apa? Gue udah punya cowo juga kali," balas Salma jutek.
"Siapa?"
"Devano lah!"
"Yang nanya!"
Salma mendengus kesal, sedangkan Devano tertawa kecil melihat adu mulut kedua cewek di depannya ini. Terlebih Salma yang terlihat menggemaskan dengan tampang kesal nya.
❄
"Good siang pacarkyuu," sapa Anya dengan senyum centil nya saat Angkasa keluar dari kelasnya.
Angkasa menatap Anya yang sudah berdiri di depan pintu kelasnya dengan senyum centil andalan nya itu.
Tiba-tiba tangan nya terangkat mencentil jidat paripurna milik Anya.
Tak
"Centil."
"Ih sakit tauuu," sungut Anya sambil mengelus dahinya. "Apa salahnya centil sama pacar sendiri," tambah nya.
"Apa?! pacarr?!" Alex menyambar perkataan Anya. Dia kini berdiri di depan dua sejoli itu dengan tatapan tidak percaya. "Kalian pacaran?"
"Hah pacaran?" Fhatin ikut menyahut, dia baru saja keluar kelas.
"Menurut loo?" Tanya Anya sambil bersidekap.
Alex menatap Angkasa, dia hanya diam tanpa membantah pertanyaan nya. Angkasa malah bertanya dengan menaikkan sebelah alisnya.
Fiks ini benerann!
"Sejak kapann?" Tanya Alex dengan tampang syok.
"Kemarin," jawab Angkasa.
Anya mengangguk setuju dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angkasa
Teen FictionSesuatu yang tidak kita harapkan, tidak semua nya buruk. Nyata nya kehidupan memang penuh dengan misteri, bukan? ❄️❄️❄️ Angkasa Zayn Donovan. Memikili paras yang nyaris sempurna di padukan dengan sifat nya yang dingin pada semua orang berhasil membu...